Thursday, March 1, 2012

Lucu ya kantor berita ini..

Hari ini saya makan siang bersama manajer saya. Biasanya kalau saya makan bersama beliau, pasti beliau akan curhat tentang pekerjaannya. Kalau buat saya ketika mendengar curhatan bos saya itu, seneng-seneng saja. Karena berarti semakin banyak info tentang kebobrokan dan kelucuan kantor berita ini yang saya dapat. Hehehe..

Kalau kalian suka isi TTS mungkin tahu, saya kerja dimana. Saya cuma memberi klue, bahwa saya kerja di sebuah kantor berita Indonesia. Kantor ini adalah kantor BUMN, yaitu badan usaha milik negara dan berarti seharusnya memiliki kewajiban berusaha untuk mencari uang, badan usaha gitu. Dalam kantor ini ada unit kormesial dan non-komersial, kebetulan saya di bagian unit komersial. Jadi bisa dibilang saya di unit yang mencari uang untuk kantor ini. Di kormesial ini ada bagiannya lagi, dan saya di bagian penerbitannya. Di penerbitan ini salah satu usahanya adalah menerbitkan sebuah buletin yang bernama Buletin Warta Perundang-Undangan. Buletin ini berisi peraturan-peraturan terbaru yang dikeluarkan oleh presiden, kementerian, pemerintah daerah, dll. Selain peraturan, ada juga beritanya. Sebagai sebuah unit komersial, bos saya memiliki inovasi untuk merubah buletin menjadi majalah. Info lain yang saya dapat sih, rencana perubahan buletin menjadi majalah sebenarnya sudah direncanakan sebelum saya masuk kantor ini, saya masuk kantor ini tahun 2010. Setelah lewat dari target, seharusnya berubah majalah ini akhir tahun lalu, tapi karena banyak cobaan akhirnya baru terlaksana bulan Februari kemarin. Dan itupun masih terkendala masalah juga.

Tiba-tiba, direktur utama kantor ini mengatakan bahwa usaha yang dilakukan bos saya sudah tidak potensial. Kata dirut, sudah jaman e-book, sudah bukan tidak jaman cetak mencetak. Usut punya usut sih, beliau baru punya ipad. Jadi ngomonginnya soal e-book. *Yaelah, ipad sama sepupu saya yang bocah 2 tahun dipake cuma buat main game sama yutupan doang. Hahaha.. Baru punya mainan baru gitu tuh. Rasa pengen dipeluk-peluk terus. Hehehe..*

Lucu lagi. Ketika rapat dengan para direksi, kata bos saya para direksi terlihat pesimis dan maunya bikin usaha langsung profit besar. *Jaaahh!*

Hal lucu lainnya. Sales di kantor ini kerjaan cuma dandan centil, foto-foto, dan di-upload di fesbuk. Hahaha.. Bayangkan, masa ada seorang sales di sebuah kantor tidak tahu produknya yang dijual apa. *Meeeenn, orang yang jualan di pasar bisa lebih jago daripada orang yang jualan di kantor ini. Hahaha..* Jadi tuh sales di kantor ini dijadiin satu dalam sebuah direktorat, kalau di kantor-kantor lain kan setiap bagian punya sales masing-masing. Nah, kalau di kantor ini satu sales bisa jadi megang beberapa bagian. Sehingga buat sales jadi ngga fokus. Memang kantor yang lucu. Hehehe.. Sialnya di bagian saya ini, salesnya tulalit gitu. Ya seperti saya bilang, masa sales yang ngga paham sama produknya yang mesti dia jual. *Meeeenn, gimana cara lo ngjelasin ke calon pelanggan?!!* Syarat jadi sales di kantor ini mungkin: cewek cantik standar (rambut panjang dan kulit putih), suka pakai baju modis dan warna-warni, pokoknya yang kaya cewek-cewek penjaga stand gitu deh. Lucu ya kantor berita ini.

Mau cerita lucu lagi? Mari saya ceritakan lagi. Hehehe.. Jadi di kantor berita ini, berencana ingin mengembangkan usaha di bagian tivi. *Emang di kantor ini ada tivi?* Katanya sih ada. Katanya sih format mereka seperti KompasTV, tivi provider gitu. Tivi yang ngincer siaran lokal sama mau bikin semacam PH gitu. *Meeeeennn!!!* Dan untuk mengembang usaha itu dibuatkanlah sebuah studio untuk siaran serta pembelian peralatan baru. Ckckck.. Entah apa yang ada dipikir para direksi itu. Kalau kata orang-orang kantor, "Halah itu mah cuma akal-akalan saja supaya bisa ngluarin duit soalnya kan para direksi tahun ini sudah habis masa kerjanya."

Hhhmmm.. Lucu ya kantor berita Indonesia ini. Ini mungkin baru sedikit cerita lucu dari kantor ini. Dan mungkin saja, kelucuan ini ternyata juga terjadi di kantor pemerintah lainnya. Mungkin ini bisa jadi adalah apa yang terjadi di dalam pemerintah Indonesia juga. Hahaha.. Entahlah.

No comments: