Thursday, November 25, 2010

Hitam Putih Dari Sebuah Ricoh F3

Seandainya Jakarta Banyak Pohon
end of the church


Sunyi Senyap

My Best Friends and Eminem

Sunday, November 21, 2010

Djakarta Artmosphere 2010

Setahun yang lalu tepatnya tanggal 7 November 2009, saya datang ke Djakarta Artmosphere biasa disingkat Djaksphere dan saya pun menuliskannya di sini. Tahun ini acara tersebut datang lagi dan saya sudah pasti menontonnya lagi. Mungkin ini bisa jadi acara tahunan yang wajib saya datangi. Semoga tahun depan ada lagi dan lebih lebih bagus lagi tentunya. *Amin*


Ya. Tanggal 20 November 2010 acara Djakarta Artmosphere diadakan lagi, kali ini kolaborasinya cukup menarik. Pertama kali saya mendengar info tentang acara ini, saya langsung tertarik dengan adanya Godbless. Walaupun saya bukan penggemar berat mereka, tapi entah kenapa saya ingin sekali melihat penampilan para rockstar senior ini secara langsung. Jadi langsunglah saya membeli tiket presalenya, seharga 50 ribu rupiah. Dan lagi-lagi (lagi) tanpa memikirkan apakah akan ada teman menonton atau ngga. Hahahaha.. Tapi saya mencoba mengajak teman, si Gilling, walupun saya tau itu agak susah karena dia sekarang bekerja di Batam. *Jadi kangen sama Gilling. Teman baik saya dalam menonton acara musik dan datang ke pameran seni. Ling, ke Jakarta dong! Kita hura-hura lagi.* Selain itu, si Gori (pacarnya Gilling) mau datang juga, tapi karena uang buat beli tiket kepake jadinya batal deh. Untungnya, ada teman saya, Sida, yang dapat tugas liputan acara ini dari tempat magangnya jadi saya ada teman deh. ;)
Setahun yang lalu saya sudah jatuh cinta dengan Djaksphere dan tahun ini saya jadi semakin cinta. *Coba ini bisa saya pacarin. Hahahaha..* Kalau berdasarkan pendapatan (sok2-an) saya, Djaksphere merupakan acara yang berbeda dari semua konser yang saya pernah sambangi. Dari setahun yang lalu dan konser ini memiliki ciri khas yaitu memadukan penyanyi/band senior (lama) dengan penyanyi/band junior (baru) yang berkualitas pastinya. Untuk tahun ini dengan tema "Djakarta Artmosphere, arts for a better Indonesia. Lintas kreasi, lintas generasi." menampilkan kolaborasi dari Oddie Agam featuring Mocca - Bonita & The Hus Band - The Trees and The Wild, Utha Likumahuwa featuring Leonardo, Sylvia Saartje featuring Gugun Blues Shelter, dan Godbless featuring Navicula. Bisa dibilang penyanyi/band juniornya tahun ini tidak setenar yang tahun lalu, seperti Sore, WSATCC, Tika & The Dissidents, dan Efek Rumah Kaca, paling hanya beberapa yang cukup terkenal tapi penampilan mereka tidak kalah dengan tahun lalu. Tentu saja saya suka semua ya! :D
Sedikit jepretan foto dari saya yang seorang amatiran.

NB: Semoga tahun depan masih ada lagi dan wishlist saya buat tahun depan yaitu Ikang Fauzi. ;)

Tuesday, November 16, 2010

ONROP! Musikal

Apa yang saya lakukan senin malam kemarin? Saya menonton ONROP! Musikal yaitu sebuah drama musikal yang disutradarai oleh Joko Anwar dan diproduseri oleh Afi Shamara.


Awalnya saya sudah tidak niat untuk menonton acara ini, karena rencananya tanggal 13-16 November saya berencana ke Karimun Jawa. Tapi karena banyak yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan, terlebih karena kondisi Merapi yang pada saat itu semakin memburuk. Akhirnya, pihak travel membatalkan perjalanan ke Karimun Jawa tersebut.


Saya pun memutuskan untuk menonton Onrop! Musikal di hari Senin tanggal 15 November. Dan seperti biasa saya pergi sendiri. Hahaha.. Saya baru beli tiketnya hari Sabtu yang tersisa tinggal kelas VIP atau gold dan itu pun sudah tinggal beberapa bangku lagi yang kosong. Yasudalah, 300 ribu yang tadinya buat ke Karimun Jawa saya pakai buat beli tiket Onrop.


Keluar dari kantor sekitar jam 6an, lalu saya jalan sampai nemuin kopaja p20, naik dan turun TIM. Ini pertama kalinya saya memasuki dan melihat secara dekat Teater Jakarta, biasanya cuma lewat dan lihat dari jauh saja. Ternyata setelah dilihat dari dekat, ini gedung keren juga.


Bisa dibilang saya datang kecepatan, lihat kiri kanan rata-rata yang datang sama teman, pacar, atau keluarga. Sedangkan saya, pasti datang sendirilah. Hahaha.. *tertawa miris* Berdasarkan prinsip saya, "Kalau emang pengen, datang sendiri pun tak masalah buat saya." Rata-rata teman yang saya ajakin pada ngga bisa, dengan berbagai alasan. Tapi rasa keinginan saya untuk menonton sangat besar, jadi tak menyurutkan niat saya untuk datang.


Mungkin sudah banyak yang menulis tentang Onrop! Musikal ini baik yang memuji maupun yang mengkritik. Jadi di sini, saya tidak mau memuji dan tidak pula mengkritik. Saya cuma bilang, saya gembira menonton Onrop! Musikal. Satu yang saya suka, yaitu tokoh Amir yang diperankan oleh Ario Bayu. Biar ada yang bilang, beberapa jokes-nya terbilang biasa saja, malah ada yang bilang membosankan. Tapi saya menghargai hasil karya Joko Anwar dan kawan-kawan. Sukses buat karya selanjut ya! Selamat juga untuk dua teman saya yang turut serta tampil di Onrop! Musikal, yaitu Canti Widyadhari dan Rangga Hilman. Selamat ya! :D


NB: Drama musikal yang pengen saya tonton selanjutnya adalah Musikal Laskar Pelangi. *Ada yang mau nonton sama saya?*

Saturday, November 13, 2010

Festival Film Eropa 2010

Kemarin di Jakarta baru saja ada acara Festival Film Eropa 2010 yang dimulai dari tanggal 5 hingga 12 November 2010. Festival yang memutarkan berbagai film dari negara-negara di benua Eropa ini menggunakan venue yang beragam, seperti di Erasmus Huis, Goethehaus, Istituto Italiano di Cultura, Centre Culturel Francais, dan Kineforum.

Selama seminggu acara itu, saya hanya berhasil menonton 3 film. Maklumlah, namanya juga seorang kuli yang punya jam kerja dari pukul setengah sembilan pagi sampai lima sore. Jadi wajar saya cuma bisa menonton 3 film yang semua filmnya diputar malam hari, menonton setelah saya pulang kerja.

Oke, sekarang saya akan gegayaan kasih pendapat tentang 3 film ini. Sebelumnya, opini ini cuma dari seseorang yang ngga penting dan ngga terkenal pula. Jadi, jangan dianggap serius. Hehehe..

1.
SOUL KITCHEN
Germany. 2009. Comedy.100 min. German with English subtitle.
Director: Fatih Akin
Casts: Adam Bousdoukos, Birol Ünel, Moritz Bleibtreu
Sinopsis:
Zinos, seorang warga Jerman keturunan Yunani, memiliki Soul Kitchen, sebuah restoran yang menyediakan makanan sederhana, di Hamburg. Bisnisnya berjalan relatif baik. Pacar Zinos, Nadine yang bekerja sebagai wartawan pergi ke Shanghai dan kakaknya yang dipenjara, Illias membutuhkan kerja agar dia bisa memperpanjang masa kebebasannya. Zinos juga menderita gangguan sendi namun tidak dapat berobat karena ia tidak memiliki asuransi kesehatan. Dia mempekerjakan Shayn, juru masak berapi-api yang mampu memainkan atraksi pisau lempar, yang membawa perubahan dramatis ke restorannya. Pada mulanya, pelanggan tetap, yang telah terbiasa dengan menu Schnitzel dan Currywurst kaget dengan santapan mewah, namun pelan-pelan mereka belajar untuk menghargai makanan enak.

Berkat band para pramusaji lengkap dengan konsol DJ, hasil curian Illias, Soul Kitchen menjadi tempat musik yang populer. Namun segera saja, persoalan datang, akibat sang konglomerat pertanahan, Neumann mencoba membeli restoran tersebut untuk membangun perumahan baru. Zinos merindukan Nadine. Untuk menyelamatkan hubungannya, Zinos mengangkat Illias sebagai direktur operasional Soul Kitchen dan hendak pergi ke Shanghai. Namun di bandara, dia bertemu Nadine yang jatuh cinta dengan seorang laki-laki China.

Selama Zinos tidak ada, Illias kehilangan Soul Kitchen karena kalah main poker dengan Neumann. Dalam usaha untuk mencuri kepemilikan restoran dari Neumann, Illias ditahan oleh polisi. Zinos berada di kamar bawah, karena penyakitnya kambuh. Namun dengan bantuan psikoterapis, Anna dan chiropraktor alternatif, Kemal, ia akhirnya sembuh. Untungnya, Neumann ditahan oleh petugas fiskal dan menjadi rekan sepenjara Illias. Restoran Soul Kitchen dilelang dan dengan bantuan keuangan dari Nadine, Zinos membeli restorannya kembali. Di akhir film, Zinos akhirnya menjadi kekasih Anna dan Illias (meski masih di penjara) menjadi kekasih pramusaji, Lucia.
Itulah sinopsis yang saya kutip langsung dari website Eorupe on Screen. Saya males kalau disuruh menceritakan ulang lagi. Hehehe.. *plak*

Sebelum memberikan opini, saya akan menceritakan tentang rencana menonton film ini. Untuk kali ini, saya tidak menonton sendiri. *wuih! kemajuan, grace!* Iya, emang nonton berdua tapi sama Nye. *gubrak! itu mah sama aja!* *kecewa* Hahahaha... Oiya, kata Nye sih Wong dkk mau dateng. Tapi jadi ngga ya ngga tau. ;p

Kami berencana menonton jam 19.30 (Senin, 8 Nov 2010) di Erasmus Huis. Kami janjian untuk bertemu langsung di venue, saya dari kantor dan Nye dari kampus. Saya pikir dia duluan yang sampai, tapi ya biasalah pasti yang jauh duluan yang sampai yaitu saya. Yasudah, langsunglah saya masuk untuk mengambil tiket. Takut tiketnya kehabisan. Sejujurnya, ini pertama kalinya saya menonton Festival Film Eropa. Jadi saya tak tahu, kalo 1 orang hanya boleh ambil 1 tiket. Tadinya niat ambil banyak, terus dijual di luar. *jiwa calo* hahahaha.. Ga lah. Gue cukup jadi calo tiket Java Jazz, JRL, dan Soulnation aja. *loh* hahaha.. (Just kidding, pren. Jangan dianggap serius.) Tiket sudah di tangan dan tinggal menunggu Nye.

Nye datang dan sudah dapat tiket, kami pun berkeliling melihat-lihat Erasmus Huis. Emang sedikit norak karena ini pertama kalinya saya dan Nye datang ke tempat ini. Hihihi.. Jadi malu.

Sambil menunggu film dimulai, kami duduk dan Bajoy sama Kindi dateng. Sedangkan, Wong dateng pas film mau mulai. Lalu, kami pun menonton. Sangat disayangkan kami dapat tempat duduk yang kurang strategis dan kekurangan dari tempat ini adalah posisi bangku tidak dibuat bertingkat. Pandangan jadi terganggu sama kepala-kepala di depan dan harus mencari celah buat ngintip subtitlenya. Huhuhuhu...

Oke, sekarang saya memberikan opini tentang film ini. Secara keseluruhan saya suka film ini. Film ini lucu dan menghibur. *yoalah, grace! cuma gitu doang* *plak* Hahaha.. Kan sudah bilang opini saya itu emang ga bermutu. ;p Oke, saya panjang-panjangin deh. Memang betul saya suka dengan film ini. Bisa dibilang dari 3 film yang saya tonton, film ini yang paling saya suka. Mungkin karena cerita film ini tidak membosankan makanya membuat saya suka.

Yauda, mending liat trailernya aja nih.


Soul Kitchen - Trailer
Align Center




2.
MATAHARIS
Spain.2007. Comedy.97 Min.Spanish with English subtitles
Sinopsis:
Inés, Eva dan Carmen adalah detektif pribadi yang sering kali melanggar rahasia pribadi orang lain namun tidak sanggup menghadapi rahasia mereka sendiri. Dalam bekerja, ketiga ahli intai tersebut harus sanggup menghadapi perbedaan tipis antara kepentingan umum dan pribadi dengan cara mengatasi masalah pribadi mereka sendiri guna untuk menyelesaikan lebih dari hanya kasus profesional mereka.
Sama seperti Soul Kitchen, sinopsis Mataharis juga saya kutip dari website. Sejujurnya, saya tidak keinginan untuk menonton film ini. Di hari selasa pas di kantor, saya cuma berpikir rencana hari ini apa ya. Lalu terpikirkan buat nonton film eropa lagi, lalu saya buka-bukalah booklet yang saya ambil kemarin. Setelah, membolak-balik booklet. Akhirnya, saya memilih untuk ke Istituto Italiano di Cultura karena saya cuma pengen tau tempatnya seperti apa. Hehehe.. Saya pun nekat ke sana sendirian karena mau ajak siapa lagi. Hahaha.. Hal menarik yang saya temui di tempat ini adalah kursinya. Gimananya jelasin bentuk kursi ya?! Hhmm.. oke akan saya jelasin, sebisa saya. Kursinya ngga ada penahan bawahnya, jadi kita duduk nglantai gitu. Kaki kita bisa diselonjorin, terus ada sandarannya juga. Jadi kaya kursi buat berjemur di pantai gitu, cuma ini ngga panjang aja. Deskripsi saya cukup dimengertikan?! Kalau tetep ngga ngerti, saya sarankan langsung dateng ke IIC aja ya. ;)

Sedikit opini saya tentang film Mataharis, dengan sangat menyesal saya harus katakan filmnya membosankan. Malah saya sempat 3 menitan ketiduran. Hehe.. maaf ya. Tapi tema cerita terbilang cukup menarik. Wanita-wanita yang menjadi seorang detektif.


Mataharis -Trailer


3.
COSMONAUTA (COSMONAUT)
Italy.2009.Comedy.83 Min. Italian with English subtitle
Director: Susanna Nicchiarelli
Casts: Claudia Pandolfi, Sergio Rubini

Sinopsis:
Pada tahun 1957, bahkan jika anda komunis, berbohong dalam cinta adalah sesuatu yang tidak seharusnya anda lakukan. Luciana adalah gadis berumur Sembilan tahun dan sedang jatuh cinta dan kecewa untuk pertama kalinya. Sementara Laika, dikirim oleh orang-orang Russia, berselancar di ruang angkasa.
Film ini merupakan film yang diputar khusus untuk penutupan Festival Film Eropa 2010 di Jakarta. Kemudian, festival ini akan dilanjutkan di Surabaya, Denpasar, Semarang, dan Aceh. Seperti pada umumnya, sebuah pembukaan dan penutupan biasa hanya untuk undangan. Beruntungnya saya dapat dari junior saat kuliah. Lebih tepatnya, dia menulis di facebook kalau dia punya 1 undangan buat penutupan dan menanyakan ada yang berminatkah. Tapi pikir panjang, saya pun mengkomentarin kalau saya mau undangannya. Dan akhirnya, kami pun janjian untuk bertemu di venue, yaitu Goethe Haus. Ternyata, dia dapat tiketnya dari mengirimkan email ke pihak panitia dan 1 tiket berlaku untuk 2 orang.

Untuk sebuah penutupan, penutupan Festival Film Eropa ini tergolong biasa saja. Cuma pidato dari pihak penyelenggara dan pemutaran film, biasanya kalau pembukaan/penutupan pasti ada sesuatu. Entah itu makanan ataupun hiburan sekedar akustikan atau apalah. Hhmm.. Tapi ini cuma gitu.

Kalau diurutkan dari ketiga film yang saya tonton kemarin, film ini ada di posisi kedua. Saya cukup suka dengan film ini.


Cosmonauta - Trailer


Sekian cerita saya tentang 3 film yang saya tonton di Festival Film Eropa 2010. Maaf, jika tidak puas dengan review-an saya ini. Karena saya memang tidak niat untuk mereviewnya. Hehehe.. :D

Friday, November 12, 2010

Antara Transportasi Umum Dengan Pencopet

Padahal kemarin berniat untuk menulis tentang pengalaman saya antara transportasi umum dengan pencopet di blog ini. Tapi ternyata saya mengalami suatu kejadian di transportasi umum dengan seorang pencopet pada pagi ini, tanggal 12 November 2010.

Begini cerita kejadiannya, seperti biasa pagi ini saya berangkat dari rumah ke kantor sekitar pukul 06.40. Transportasi yang selalu saya gunakan ke kantor adalah kereta dan untuk menuju Stasiun Pasar Minggu saya naik angkot S15A, angkot merah dengan trayek Ragunan - TMII. Dan kejadian pun dimulai, di angkot S15A itu saya duduk seperti biasa tapi kali ini berbeda karena tepat di depan saya ada seorang pria yang sedang beraksi untuk mencopet. Awalnya, saya tak begitu curiga. Tapi lama kelamaan saya mulai curiga, kok tangan si pencopet ini seperti mau mengambil sesuatu di kantong jaket seorang perempuan di sampingnya. Posisi tangannya dibuat bersila dan tangan kanan terlihat sedang berusaha merogoh kantong.

Pada saat itu, saya bingung harus berbuat apa karena takutnya di angkot itu dia ada komplotannya. Jadi yang bisa saya lakuin cuma melototin dan berusaha supaya rencana mencopetnya gagal. Tapi mungkin kalau dia sampai berhasil, saya teriak kali. Hahahaha.. Selama dipelototin, dia terlihat seperti tak melihat saya dan hanya sekali-sekali melirik saya. Mungkin dalam hati dia bilang, "Sial! Nih mbak-mbak depan gue kayanya tau." ;p Herannya, sudah saya pelototin si pencopet masih aja berusaha untuk ngrogoh kantong jaket perempuan itu.

Akhirnya, saya colek saja perempuan itu dan sambil bilang, "Mbak, hati-hati! Sebelahnya mau nyopet tuh." Dan saya pun turun dari angkot, yang kebetulan juga sudah sampai Pasar Minggu. Saat saya bayar ongkos, si mbak itu segera pindah tempat duduk. Setelah bayar langsung melakukan jalan cepat, takut kalau si pencopet malah turun dan jadi ngikutin saya. Sempat berpikir kalau copet itu sampai ngikutin saya berencana lapor ke polisi, kebetulan ada polisi yang sedang berdiri di pertigaan Pasar Minggu itu. Puji Tuhan, si pencopet itu tidak mengikuti saya hingga ke Stasiun Pasar Minggu. Semoga saja saya tidak ketemu si copet itu lagi. Huuuaaaa.. Pengalaman yang menegangkan buat saya.

Di awal tulisan ini, bilang kalau saya berminat untuk menulis pengalaman saya antara transportasi umum dengan pencopet. Kalau diingat-ingat, saya pernah menceritakan kejadian antara kereta dengan pencopet di sini. Selain itu, pengalaman saya antara kereta dengan pencopet juga ada lagi dan saya ceritakan di sini.

Ada juga tiga kejadian antara angkotan umum dengan pencopet yang saya alami waktu SMA dan kuliah, kebetulan yang jadi target pencopetnya adalah saya. Kejadian pertama waktu SMA, yaitu terjadi saat saya pulang dari sekolah.

Dari sekolah ke rumah saya banyak kendaraan alternatif yang bisa digunakan. Kebetulan pada waktu itu, saya naik metromini 640 atau 62 lalu turun di pertigaan yang mau ke Unas, lanjut dengan naik angkot 17. Saat sampai di Balai Rakyat, pertigaan yang keluar dari Unas, naik seorang bapak-bapak yang maksa naik padahal saat itu angkot sudah penuh. Si bapak itu duduk di depan saya dengan duduk yang dipaksakan dan untuk menahan duduknya itu dia megang dengkul saya. Kemudian, si bapak itu terbatuk-batuk seperti orang sakit dan menggoyangkan dengkul saya. Saat itu, saya tak ada curiga sama sekali. Iseng saya ngrogoh kantong rok buat ngecek handphone. (Maklum HP baru jadi maunya dipegangin mulu. Hehehe..) Tapi ternyata posisi HP saya sudah setengah keluar dari kantong dan hampir jatuh ke kolong bangku angkot. Langsung saja kantong dan HP saya pegangin supaya ngga jatuh. Lalu karena si bapak merasa tidak berhasil dengan aksi mencopetnya, dia pun turun. Tak jauh setelah itu pria yang duduk di sebelah saya juga ikut turun, yang berdasarkan perkiraan saya pria itu pasti temannya si bapak itu. Huuuuu... Untung aja HP saya tak hilang.

Kejadian kedua saat SMA juga, kayanya ini sekitar kelas 2 atau 3. Saya lupa. Terjadi saat mau tanding atau sparing di SMA Gonzaga. Ketika itu saya naik angkot 11, angkot warna merah dengan trayek Pasar Minggu-Lebak Bulus. Kalau yang satu ini pakai trik, naik seorang bapak-bapak yang membagi flyer pijat refleksi. Kemudian, dia mempraktekkan pijitan itu ke penumpang, yang sebenarnya masih satu komplotan sama dia. Lalu, baru dia mengincar penumpang lainnya untuk jadi korban dan penumpang yang juga komplotannya itu kaya mendoktrin kita dengan mengatakan bahwa pijitannya enak. Untungnya saya tau trik mencopet seperti itu, karena temannya saya pernah kecopetan dengan trik seperti itu juga. Jadinya saya bisa berwaspada dan berhati-hati. Ketika si bapak itu mau memegang kaki saya, langsung saja saya tolak dengan halus. Tapi dia masih tetap memaksa, jadinya saya pun menolak dengan keras. Akhirnya, si bapak itu turun dan tak jauh penumpang pura-pura itu juga turun. Saya pun tertawa dalam hati. Hahahahaha...

Saat kuliah terjadi di miniarta 04, angkot warna coklat dengan trayek Pasar Minggu - Depok, kejadiannya hampir sama seperti yang pura-pura pijat refleksi itu. Dan sepertinya pencopet tersebut sudah mengincar saya sebelum naik angkot. Dia mengira di kantong saya ada HP, padahal yang ada di kantong saya saat itu adalah ipod. Karena saya sudah tau rencana jahat mereka, akhirnya ipod-nya saya keluari saja dari kantong dan saya pegangin terus. Akhirnya karena gagal, mereka pun turun. Dan lagi-lagi saya tertawa dalam hati. Hehehehe...

Peristiwa berikut bukan terjadi di transportasi umum mana pun, tapi masih ada hubungannya sama pencopet. Kapan terjadinya saya lupa, kayanya pas jaman kuliah. Saat saya sedang ke Pasar Senen sendirian, pastinya untuk belanjalah. ;p Setelah puas belanja, lebih tepatnya karena duit sudah habis, saya pun pulang. Saya berjalan ke terminal untuk naik kopaja p20. Saya pakai tas selempang dan saya kebelakangin, tangan kiri dan kanan menenteng kantong plastik. Saya pun jalan santai, tanpa merasakan apa-apa dan curiga sedikit pun. Saya pun menengok ke belakang daaaaaannn... ada pria yang sedang membuka resleting tas saya. Aneh ya. Saya saat itu malah sempat bengong dan bingung apa yang dilakuin pria itu. Tapi kemudian, saya langsung tanggap dan megang erat tas. Lalu si copet saya pelototin dan dia pun pergi. Hahaha..

Satu kesamaan dari copet yang di angkot S15A tadi pagi dengan copet yang di Senen itu adalah tampang copetnya bloon gitu. Hahahaha..

Itulah pengalaman-pengalaman saya yang aneh bin ajaib. Semoga bermanfaat buat kalian. Kali aja, kalian jadi lebih berhati-hati saat di transportasi umum. :)
image from google