Hari ini saya satu angkot
dengan nenek. Saya ingat betul nenek ini yang kemarin juga satu angkot dengan
saya, di angkot yang sama S15A jurusan Ragunan-TMII dan juga di jam yang sama
sekitar jam setengah sembilan. Namun, hari ini nenek itu duduk di tempat yang
berbeda. Kalau kemarin nenek duduk di belakang supir, hari ini beliau duduk di pojok
belakang.
Saya memang punya kebiasaan
menggunakan earphone sambil mendengarkan music dari ipod, tapi terkadang itu
hanya jadi kamuflase saya. Ya, mungkin orang-orang mengira saya tak peduli
dengan sekitar kalau sedang menyumbat telinga dengan earphone tersebut. Tapi
sebenarnya, saya terkadang suka mengecilkan volume atau malah mematikannya dan
menguping percakapan yang ada di sekitar.
Nah dengan trik seperti itu,
saya pun kemarin sebenarnya mendengar percakapan si nenek itu dengan penumpang
lain, ibu-ibu, yang ada di sebelahnya. Saya mendengar si nenek itu bertanya,
" Turun dimana?" Dan penumpang itu menjawab, "Pasar."
Kemudian, percakapan pun tak berlanjut. Tak lama, naik lagi penumpang. Kali ini
perempuan muda yang mungkin hendak kerja, dan si nenek itu pun bertanya lagi,
"Turun mana, dek?" Lalu si perempuan itu pun menjawab, " Depan,
bu." Dan si perempuan itu pun turun. Setelah itu, saya pun tak tahu apa
yang terjadi karena saya juga harus turun dari angkot itu untuk naik kereta dan
bekerja.
Hari ini lagi-lagi secara tak
sengaja, saya satu angkot lagi dengan nenek itu. Seperti saya bilang tadi, nenek
itu duduk di ujung belakang dan kali ini di sebelahnya sudah ada penumpang lain
seorang wanita muda. Kayanya mereka sudah mengobrol dari tadi. Terlihat si
wanita muda ini dengan seksama mendengarkan si nenek bercerita. Karena suara
terdengar pelan, padahal saya sudah mematikan ipod tetap saja tak terdengar
percakapan mereka. Namun saya dengar wanita muda itu berkata sambil tersenyum,
" Iya, nek. Nanti kalo sudah dekat saya bilangin." Percakapan pun terhenti
dan si wanita muda kembali menggunakan earphone.
Sampai Pasar Minggu sekitar
Ramayana, si nenek itu bertanya kepada wanita muda, " Ini dimana ya?"
Jawabnya, "Pasar Minggu,
nek."
"Maaf, kalau nenek
banyak tanya," balas nenek itu.
"Iya, tak apa, nek,"
jawab wanita muda itu lagi.
Kemudian si wanita muda itu bertanya,
"Di Pekayon nanti ada yang jemput?"
Jawab si nenek, "Ga ada,
tapi ada teman saya di situ."
Diam sejenak, kemudian wanita
muda itu bertanya lagi, "Emang nenek Jogjanya dimana ya?"
No comments:
Post a Comment