KEPULAUAN SERIBU TEMPO DOELOE
Pulau Onrust berada di Teluk Jakarta dalam gugusan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Untuk mencapai pulau Onrust ini bisa ditempuh dari Muara Kamal dan Muara Angke dengan perahu nelayan selama 30 menit dengan jarak 14 km. Pulau Onrust dikeliling oleh Pulau Kelor, Pulau Cipir dan Pulau Bidadari. Penduduk sekitar pulau menyebut pulau ini sebagai pulau kapal.
Maria van de Velde
mayatnya dikuburkan
walaupun ia pantas
hidup bertahun-tahun lamanya
seandainya Tuhan berkenan demikian
namun rupanya, Jehova
menghalangi itu dengan kematian
Maria hilang, Maria tiada lagibukan! saya tarik kembali kata itukarena diucapkan tanpa pikir panjang
maka semoga kelancangaanku
langsung didenda
kini Maria baru sungguh-sungguh hidup
sejak hidup dekat Tuhannya
lahir di Amsterdam
tanggal 29 Desember 1963meninggal tanggal 19 November
1721 di Onrust
walaupun ia pantas
hidup bertahun-tahun lamanya
seandainya Tuhan berkenan demikian
namun rupanya, Jehova
menghalangi itu dengan kematian
Maria hilang, Maria tiada lagibukan! saya tarik kembali kata itukarena diucapkan tanpa pikir panjang
maka semoga kelancangaanku
langsung didenda
kini Maria baru sungguh-sungguh hidup
sejak hidup dekat Tuhannya
lahir di Amsterdam
tanggal 29 Desember 1963meninggal tanggal 19 November
1721 di Onrust
Selain Pulau Onrust, terdapat pulau lain dalam gugusan kepulauan tersebut yaitu Pulau Cipir/Khayangan, Pulau Bidadari, dan Pulau Kelor. Pulau Kuyper adalah sebutan lain untuk Pulau Khayangan atau Pulau Cipir yang memiliki sejarah yang sama dengan Pulau Onrust.
Sinopsis dari Klub Tempo Doeloe.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kenapa saya tiba-tiba menulis tentang Pulau Onrust?? Karna Sabtu kemarin, saya dan Oye (teman saya) baru saja melakukan wisata sejarah ke Pulau Onrust, Pulau Kelor, dan Pulau Cipir/Khayangan. Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa ketiga pulau tersebut masuk dalam Kepulauan Seribu. Kegiatan berwisata sejarah itu dilaksanakan oleh Klub Tempo Doeloe. Hanya dengan membayar 95.000 rupiah, saya sudah mendapatkan t-shirt, biaya kapal PP, makan siang 1x, air mineral, dll. Pastinya worth it lah. Cukup banyak yang ikut trip ini, ada sekitar 100 orang.
Perjalanan dimulai dari rumah dan dengan menggunakan bus transjakarta saya menuju ke lokasi berkumpul, yaitu di tempat pelelang ikan Muara Kamal. Saya naik bus transjakarta dari halte Jati Padang (Ragunan), transit di halte Duku Atas, lanjut ke halte Harmoni, dan naik bus transjakarta jalur Harmoni-Kalideres. Saya pun turun di halte Rawabuaya. Kemudian menunggu teman saya, Oye. Setelah Oye datang, perjalanan dilanjutkan dengan naik angkot carry plat hitam yang mengantarkan kami ke Muara Kamal. Dari Rawabuaya ke Muara Kamal dengan angkot itu bayar 5000 rupiah karna jarak yang ditempuh cukup jauh.
Perjalanan cukup melelahkan memang, tapi anggap saja ini uji coba untuk keliling Indonesia. Masa keliling Jakarta aja ga kuat sih. Hahaha..

Setelah sampai bertemu dengan Klub Tempo Doeloe, melakukan registrasi ulang, pembagian kaos-pin-sinopsis-air mineral, dan penentuan kapal. Lalu saya dan Oye naik ke kapal dan setalah lengkap, kita berangkat. Pulau pertama yang dituju adalah Pulau Kelor. Kalo kata orang-orang sih, pulau ini sesuai dengan pepatah "dunia tak selebar daun kelor". Daun kelor yang kecil dan pulau ini memang kecil. Di pulau ini terdapat menara pengawas peninggalan Belanda. Mau tahu sejarah Pulau Kelor? Silakan dibaca di sini.





Pulau selanjutnya yang kita tuju adalah Pulau Onrust. Sejarah pulau ini sudah dijelaskan sebelumnya, jadi saya tak perlu menjelaskan lagi ya.
Lalu pelayaran selanjutnya yaitu ke Pulau Cipir/Khayangan. Sejarah pulau ini hampir sama seperti Pulau Onrust. Peninggalan Pulau Cipir adalah bangunan tua bekas rumah sakit untuk rombongan yang ingin menunaikan ibadah haji, pada jaman penjajahan Belanda. Selain itu, terdapat juga barak-barak untuk tempat beristirahat rombongan jamaah haji. Juga terdapat rumah untuk para dokter yang bertugas di pulau ini. Di Pulau Cipir juga terdapat meriam peninggalan bangsa Belanda. Pulau ini dahulu juga merupakan salah satu pulau yang bertugas untuk mencegah serangan dari pihak musuh, khususnya Inggris.

Pelayaran wisata sejarah ini pun selesai di Pulau Cipir, kemudian kita kembali berlayar ke Muara Kamal. Untungnya kita sampai daratan sebelum hujan deras turun. Entah apa yang terjadi, seandainya hujan deras turun pas berlayar pulang. Saya tak bisa membayangkan. Hahaha..
Perjalanan wisata sejarah ini merupakan pengalaman yang baru dan sangat menarik buat saya. Tapi satu hal yang sangat-sangat disayangkan, PULAU-PULAU ITU KOTOR SEMUA, BANYAK SAMPAH, SANGAT TAK TERAWAT, PADAHAL PULAU-PULAU ITU CAGAR BUDAYA YANG SEHARUSNYA DILESTARIKAN DAN DIRAWAT!!!
Sinopsis dari Klub Tempo Doeloe.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kenapa saya tiba-tiba menulis tentang Pulau Onrust?? Karna Sabtu kemarin, saya dan Oye (teman saya) baru saja melakukan wisata sejarah ke Pulau Onrust, Pulau Kelor, dan Pulau Cipir/Khayangan. Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa ketiga pulau tersebut masuk dalam Kepulauan Seribu. Kegiatan berwisata sejarah itu dilaksanakan oleh Klub Tempo Doeloe. Hanya dengan membayar 95.000 rupiah, saya sudah mendapatkan t-shirt, biaya kapal PP, makan siang 1x, air mineral, dll. Pastinya worth it lah. Cukup banyak yang ikut trip ini, ada sekitar 100 orang.
Perjalanan dimulai dari rumah dan dengan menggunakan bus transjakarta saya menuju ke lokasi berkumpul, yaitu di tempat pelelang ikan Muara Kamal. Saya naik bus transjakarta dari halte Jati Padang (Ragunan), transit di halte Duku Atas, lanjut ke halte Harmoni, dan naik bus transjakarta jalur Harmoni-Kalideres. Saya pun turun di halte Rawabuaya. Kemudian menunggu teman saya, Oye. Setelah Oye datang, perjalanan dilanjutkan dengan naik angkot carry plat hitam yang mengantarkan kami ke Muara Kamal. Dari Rawabuaya ke Muara Kamal dengan angkot itu bayar 5000 rupiah karna jarak yang ditempuh cukup jauh.
Perjalanan cukup melelahkan memang, tapi anggap saja ini uji coba untuk keliling Indonesia. Masa keliling Jakarta aja ga kuat sih. Hahaha..
Perjalanan wisata sejarah ini merupakan pengalaman yang baru dan sangat menarik buat saya. Tapi satu hal yang sangat-sangat disayangkan, PULAU-PULAU ITU KOTOR SEMUA, BANYAK SAMPAH, SANGAT TAK TERAWAT, PADAHAL PULAU-PULAU ITU CAGAR BUDAYA YANG SEHARUSNYA DILESTARIKAN DAN DIRAWAT!!!
4 comments:
huaaa ngiri banget pengen ikut Gres. T_T
next trip kita sekalian clean up yaa. :)
gimana kalo lo bikin acara clean up bareng telapak?
;)
seru foto fotonya
tengkyu :D
Post a Comment