Thursday, September 23, 2010

Mencoba Mengirim Surat

Sesuai dengan judul blog ini, gue emang mencoba mengirim surat. Lebih tepatnya mengirim kartu ucapan Selamat Idul Fitri. Kenapa gue tiba-tiba muncul ide seperti itu?? Hahaha.. Entahlah, tiba-tiba saja muncul. Mungkin karna gue kangen kali melakukan hal itu. Padahal gue dulu bukan orang yang punya sahabat pena, tapi gue suka kirim kartu pos buat ikutan kuis di majalah Bobo. Ternyata gue banci kuis uda dari kecil ya. Hahaha.. Tapi dari kuis yang gue ikutin belom pernah menang satupun. :(

Terus pengalaman surat-menyurat gue pertama kali yaitu saat SD, saat pelajaran Bahasa Indonesia. Guru menyuruh kita untuk mengirim surat ke teman kita. (Gue lupa kirim surat ke siapa) Dan itu cuma terjadi sekali, ngga berlanjut. Hahaha.. Antara kelas 6 SD atau 1 SMP (maaf, gue sepertinya punya short-term memory), ada tetangga gue sekaligus teman bermain gue yang pindah ke New Zealand karna bokapnya dinas di sana. Temen gue itu namanya Deena. Biasanya kan kalo tetanggaan dan berteman, pasti satu sekolahan. Tapi gue sama Deena sama sekali ga pernah satu sekolahan, dari TK-SD-SMP-SMA-maupun kuliah. Waktu di New Zealand, Deena sempet kirim surat ke gue dan gue pun membalas. Lagi-lagi itu cuma terjadi sekali doang. Hahaha..

Nah.. sekarang tepatnya pas puasa kemaren, muncul ide gue buat kirim kartu ucapan ke teman-teman terdekat. Pas niat itu, nggak sengaja gue lihat berita tentang perangko foto. Maksudnya, kita bisa bikin perangko dengan foto kita sendiri. Yasudahlah, gue tambah semangat untuk melaksanakan misi itu. :D
Kalo mau bikin perangko foto kaya gue gitu, caranya gampang ko. Cuma tinggal datang ke kantor pos. Terus bilang aja, mau bikin perangko foto ke satpam atau pegawai pos. Nanti langsung dikasih tau harus kemananya. Setelah itu bakalan ketemu sama pegawai pos bagian perangko foto. Kalo foto yang mau dicetak ada di handphone, tinggal dibluetooth. Sedangkan kalo ada di flashdisk, tinggal kasih flashdisknya aja. Lalu kamu disuruh pilih mau design perangko kaya gimana dan cetak berapa. Kemudian nunggu dan kebetulan gue bayar rp 27 ribu (12 perangko harga 1500 rupiah). Gue bikin perangko itu di kantor filateli jakarta, seberang kantor. Sambil nunggu iseng-iseng foto deh. Hehehe..Ini foto-foto kartu ucapan Selamat Idul Fitri + surat nggak penting yang sudah sampai ke rumah teman-teman gue. Terima kasih ya sudah mau ngfotoin. Tapi sayang dari 7 surat yang gue kirim, cuma 2 yang berhasil yaitu untuk Oye dan Sari. Semoga saja 5 surat lainnya segera ada kabar. Hahahaha..

Terakhir, gue ucapkan sekali lagi, SELAMAT IDUL FITRI!
*maaf telat suratnya, pak pos lagi pada mudik* ;p


To: Oye
To: Sari

Tuesday, September 21, 2010

(>.<)


image from here

Sunday, September 19, 2010

lagi lagi buku

Akhirnya gue menyelesaikan dua novel yang pernah tulis sinopsisnya di sini. Sebenarnya gue uda selesai baca itu dari sebulanan yang lalu, tapi baru sempat melapor di blog sekarang. Hahaha.. (emang blog gue ini kantor polisi apa??!!) Cukup lama gue membaca kedua novel karna gue membaca hanya pada saat menunggu sesuatu, entah menunggu kereta, bus trans, maupun orang. (apakah gue harus baca terus buat menunggu kapan seorang lelaki itu datang ya???!! Hahahaha.. jijik!)

Kedua novel itu cukup menghibur untuk menemani selama gue menunggu. Walaupun ga bagus-bagus banget, tapi lumayanlah. Gue cukup suka dengan kisah-kisah yang diceritakan oleh Gadis Pendongeng itu. Seandainya gue bisa seperti Gadis Pendongeng itu, bisa menceritakan suatu kisah dengan menarik. Amin.

Setelah dua novel, gue sedang bernostalgia dengan membaca novel karangan Enid Blyton. Dulu gue suka banget baca novel-novel karangan beliau. Novel-novel yang gue baca karna hasil pinjaman di perpustakaan SD & SMP. Gue pernah ngumpulin novelnya yang The Malory Towers series dan The St. Clare's series, tapi sayang hilang entah kemana, mungkin hilang saat bangun rumah dulu. Efek setelah gue baca kedua seri novel-novel tersebut, gue pengen rasanya bersekolah di sekolah asrama. Hahaha.. Emang dulu bokap gue hampir menawarkan gue untuk lanjut di sekolah asrama, tapi sayang mahal dan bayarnya pake dollar cing! ;p

Sekarang gue berencana untuk mengumpulkan novel-novel Enid Blyton lagi. Setelah gajian bulan lalu, langsunglah gue berburu ke Gramedia. Dua novel The St. Clare's gue belilah. (belinya nyicil hihihi..) Satu yang gue kecewa yaitu covernya uda beda dan gue ga suka. :( Tapi yasudalah, misi harus tetap dijalankan. :D
Kalo The St. Clare's series dan The Malory Towers series, novel Enid Blyton yang gue kumpulin berikutnya adalah Lima Sekawan atau The Famous Five series.

**NB: Padahal buku-buku yang gue beli di Pesta Buku Jakarta belum pada dibaca. Hahaha.. :DD

Friday, September 17, 2010

fashion love toilet

Align Center
























Thursday, September 16, 2010

Salihara Festival 2010

Click image to enlarge and detail from here.

Tuesday, September 7, 2010

#terParampaa

Hari ini gue di kantor ga ada kerjaan sama sekali, kerjaan gue uda kelar dari kemarin. Karna menjelang libur Lebaran, kerjaan pas waktu libur dikerjain sekaligus. Biar setelah liburan ga keteteran. Nah sekarang gue bingung mau ngerjain apa lagi. Hahaha.. Alhasil, seharian di kantor gue ng-browsing aja deh. *magabut* ;p

Pagi-pagi seperti biasa gue pasti buka account-account gue di jejaringan sosial, macam twitter, facebook, dan plurk. *eksis* Di twitter banyak yang avatarnya pake tokoh parampaa-nya Masova. Siapakah parampaa itu? Parampaa adalah liat di sini aja. Dan Masova itu adalah pembuat game itu, beliau terinspirasi sama Mr. Glenn Rhodes. Sebenernya gue uda tau game ini dari setahun yang lalu. Gara-gara dikasih tau sama temen broadcast 06. Dan game itu berhasil bikin gue bersama temen BC jadi keranjingan serta menggila. Hahahaha..

Oke, kembali ke cerita sebenarnya. Terus gue mencari, apa yang membuat orang-orang di twitter pada pake avatar parampaa dengan berbagai kreasi. Ternyata karena ini. Dan gue pun iseng-iseng bikin sendiri. Dikarenakan komputer di kantor gue ga ada software photoshop, gue pun memakai photo editor online ditambah dengan skill mengedit yang nol besar. Dan inilah hasilnya yang sangat-sangat ala kadar.

Friday, September 3, 2010

Rasanya ingin pulang kampung

Terakhir pulang kampung waktu gue kelas 3 SMP, itu juga karna Ompung Boru (nenek), mama dari mama gue, meninggal. Sejak itu, gue tidak pernah pulang kampung. Walaupun gue bukan lahir di situ, tapi orang tua asli dari sana. Tetap ada rasa rindu sama kampung. Kampung gue ada di Sumatera Utara, tepatnya di Pematang Siantar.

Dulu waktu kecil, gue dan keluarga besar cukup sering buat pulang kampung setidaknya setahun sekali. Sedangkan sekarang sudah tidak pernah lagi. Kalau dulu masih ada yang dikunjungi, yaitu Ompung. Sekarang sudah gak ada lagi yang dikunjungi, orang tua dari mama dan papa sudah meninggal dua-duanya. Jadi sudah ga ada alasan untuk pulang kampung bersama satu keluarga besar. Tapi mama dan papa terkadang masih pulang kampung, kalo lagi ada saudara yang menikah atau meninggal. Gue tidak pernah diajak karna biasanya pergi pas gue sekolah atau kuliah dan alasan kedua karna tidak ada duit. Inilah nasib punya kampung di beda pulau, ongkosnya mahal.

Kenapa tiba-tiba rasa kangen terhadap kampung halaman itu muncul dalam diri gue? Entahlah. Gue kangen karna ingin rasanya mengeksplor kampung halaman sendiri, berjalan-jalan dan memfoto-foto. Sebab dulu waktu gue ke sana masih kecil dan belum punya pikiran untuk berpetualang. Waktu kecil dalam pikiran gue, pulang kampung saat bersenang-senang dan bermain sama sepupu-sepupu. Sedangkan sekarang, gue sudah besar dan ingin rasanya mengenal lebih dari Pematang Siantar.

Semoga saja rencana pulang kampung di bulan Desember ini jadi. :)

Thursday, September 2, 2010

ingin pandai menulis

Gue bukan orang yang bisa menulis cerita dengan bagus, apalagi bikin puisi.
Gue bukan orang yang pandai merangkai kata-kata.
Tapi gue cuma ingin menulis, entah orang itu paham sama tulis gue apa ngga.
Padahal gue ingin bisa nulis dengan baik dan benar.
Entah kenapa dari gue bersekolah dasar dalam mengarang di pelajaran Bahasa Indonesia, karangan gue pasti selalu muter-muter.
Biar terlihat panjang, padahal isinya gitu doang.
Hahaha
Waktu liburan kuliah gue sempet magang di Female Magazine, sempet nulis beberapa artikel di bagian majalah bonus.
Pengalaman cukup membanggakan buat gue pribadi, secara tulisan gue dibaca oleh orang banyak.
Dan itu jadi pengalaman pertama gue untuk menulis benar.
Tapi apakah itu akan jadi pengalaman terakhir gue untuk menulis (benar)??!!!