Friday, April 16, 2010

Gugur Sepatu

Menulis sesuatu yang ga penting itu terkadang menyenangkan karna itu yang sering saya lakuin, salah satunya tulisan berikut ini. Hahaha.. Sejujurnya sih karna saya ga begitu handal dalam menulis sesuatu yang penting, macam kejadian tentang Mbah Priok ato Gayus Tambunan ato KD-Raul-Ata ato yang lainnya yang lagi in saat ini. Lagipula sudah terlalu banyak pemberitaan tentang mereka itu. Hehehe ;p

Sudah lupakan tentang mereka itu, maksud dilupakan bukan berarti saya ga peduli loh. Tapi di sini cuma mau cerita tentang sepatu bekas yang saya beli di stasiun pasar minggu. Hehehe.. bener-bener ga penting kan??!!

Selama kerja ini saya pulang naik kereta karna lebih cepet dan ga ribet. Kelebihan dan kekurangannya uda pernah saya tulis sebelumnya di sini, ga perlu dijelasin lagi. Saya memang selalu tertarik dengan yang sepatu-sepatu bekas yang dijual di stasiun pasar minggu itu. Jadi setiap lewat pasti selalu nglirik ke sepatu-sepatu itu, kali aja ada yang menggoda mata. Dan ternyata ada 1 sepatu kulit yang menggoda mata saya. Alhasil, saya berhenti dan bertanya ukurannya kepada abang yang ngjual. Tapi sepertinya abangnya ga tau juga ukurannya berapa, karna dia cuma nyuruh coba aja. Ya uda, mencobalah saya. Dan ternyata pas. Horeee! Kemudian, saya berlanjut ke tahap bertanya harga. Si abang membuka dengan harga 30 ribu dan tentu saya ga langsung menyetujui dengan harga segitu. Bukan karna pelit, tapi karna saya berpikir ini sepatu bekas warnanya uda ga begitu kinclong dan mesti mengeluarkan duit lagi buat ngjahit bawah sepatunya biar ga jebol (harga ngjahit sekitar 10-15 ribu *saya lupa ;p*). Saya tawarlah 15 ribu. *saya tega banget ya* (Prinsip menawar saya tawar sampe setengah harga dari harga yang dikasih penjual) Tentu dalam tawar-menawar si penjual akan menurunkan harganya, tapi masih di atas harga yang saya tawarkan. Saya pun melakukan hal sama, tapi sambil bilang "uda segitu aja,bang. ntar kan saya mesti ngsol bawahnya lagi biar kuat." Lalu, si abang pun menyepakatin dengan harga 20 ribu (sesuai dengan harga yang saya tawarkan) dan memasukkan sepatu itu ke dalam plastik. Duitnya pun saya kasih ke dia.Ini sepatu kedua yang saya beli di stasiun pasar minggu juga. Sepatu hampir mirip, tapi yang ini ga ada haknya dan warnanya lebih coklat tua. Sistem membelinya juga hampir sama kaya sepatu yang sebelumnya. Tapi si abangnya sempet ga mau ngjual dengan harga 20 ribu, trus saya bilang aja (kebetulan lagi pake sepatu yang saya beli pertama) "ini harganya 20 ribu belinya di situ" (sepatu kedua yang saya beli ini beda penjual, tapi masih sama-sama di stasiun pasar minggu) Akhirnya, si penjual pun luluh. Hahaha..Lumayan punya dua sepatu kulit dengan harga masing-masing cuma 20 ribu. Coba kalo saya mesen di online shop pasti harga 200 ribu, itu juga bukan kulit asli. Hahaha.. ;p

No comments: