Thursday, April 29, 2010
Sunday, April 25, 2010
Friday, April 23, 2010
b u k u m u k a
Opini beberapa pria yang membeberkan hal mengejutkan yang bisa dilakukan wanita di Facebook ini saya ambil dari Vivanews, "Kejahatan" yang Dilakukan Wanita di Facebook by Petti Lubis.
Di sini cuma mau ngbandingin opini pria-pria itu dengan kenyataan pada diri saya di account facebook. Hehehe.. ;p
Berikut opini beberapa pria yang membeberkan hal mengejutkan yang bisa dilakukan wanita di Facebook.
1. Membuat profil palsu untuk menguntit mantan pacar
Hal satu ini mungkin tampak sedikit ekstrem. Tapi, banyak wanita sengaja membuat profil palsu untuk bisa memantau mantan pacar tanpa diketahui pasangannya. Daripada menelepon atau mengirimkan sms, sekadar menulis "Apa kabar?" di wall Facebook, cara ini memang lebih aman.
Grace:
Mantan pacar??!! Punya pacar aja ga pernah. Hahahaha *ketawa dengan hati perih* Kalau buat orang yang senasib sama saya mungkin diganti jadi "Membuat profil palsu untuk menguntit gebetan". Hehehe.. Tapi saya ga segitunya juga kali. Kalau saya mah tinggal add aja gebetan itu pake account yang asli.
2. Memanipulasi penampilan
Menurut pria, tidak sedikit wanita yang sering memasang foto di Facebook untuk menampilkan citra diri yang tidak sesuai realitas. Dalam foto-foto mungkin ingin terlihat lebih seksi dan berani atau sebaliknya, dan berlawanan dengan kenyataan. Hati-hati, hal ini bisa menjadi bumerang buat wanita.
Grace:
Buat saya foto buat profil picture yang menarik aja, tapi ga harus yang seksi atau cantik. Karena saya ga cantik dan seksi. Hahahaha..
3. Menulis status berlebihan dan provokatif
Status di Facebook bisa dibaca siapa saja dan banyak wanita yang mengggunakannya untuk tujuan provokasi atau pamer. Bagi pria, hal yang paling menyebalkan adalah "curhat", soal kehidupan pribadi di status. Menurut pria, lebih baik berbicara langsung daripada mengumbarnya di Facebook, karena kesannya seperti mengharap belas kasihan. Selain itu, pamer soal kelebihan atau tempat yang didatangi dan langsung memasangnya di status.
Grace:
Awal-awal punya facebook saya lumayan suka ngupdate status, tapi makin ke sini makin jarang. Lagian update status saya yang dulu, bukan sesuatu yang berlebihan. Kalaupun mau bikin "curhat" soal kehidupan pribadi, saya bikin ga terlalu berlebihan dan memilih kalimat yang pantes aja buat dipublikasikan.
4. Memasang foto ambigu
Status sudah berhubungan dengan seseorang, tetapi dalam beberapa foto terlihat mesra dengan pria lain. Hal ini seperti ingin "membakar" rasa cemburu pasangan dengan cara kekanakan. Foto ambigu itu juga menurut pria, sengaja untuk membuat orang lain mempertanyakan hubungannya, dan memberikan perhatian padanya.
Grace:
Opini yang satu ini saya ga mau komentar ah... ;p Lagian kalau saya foto mesra sama cowo, emang ada yang cemburu??!! *Ngarepnya sih ada* Hahahaha..
5. Status hubungan palsu
Beberapa wanita lajang banyak memasang status hubungan dengan "in a relationship". Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi "kasihan" orang atas statusnya yang masih lajang. Hal ini menurut pria, sangat tidak masuk akal, karena justru status tersebut menghambatnya mendapat pasangan.
Grace:
Weits! Kalau yang satu ini, saya sangat-sangat jujur dengan status hubungan gue di facebook. Sampe-sampe temen bilang, "Ga bosen apa, Grace?! Statusnya gitu mulu! Malah dari jaman friendster kaga berubah-ubah." Hahahahahaha... Yah, mau gimana lagi yak! :(
Kesimpulan dari saya, dari 5 opini pria-pria tersebut ternyata tidak ada yang berlaku buat saya pribadi. Hahahaha.. :DDD
Di sini cuma mau ngbandingin opini pria-pria itu dengan kenyataan pada diri saya di account facebook. Hehehe.. ;p
Berikut opini beberapa pria yang membeberkan hal mengejutkan yang bisa dilakukan wanita di Facebook.
1. Membuat profil palsu untuk menguntit mantan pacar
Hal satu ini mungkin tampak sedikit ekstrem. Tapi, banyak wanita sengaja membuat profil palsu untuk bisa memantau mantan pacar tanpa diketahui pasangannya. Daripada menelepon atau mengirimkan sms, sekadar menulis "Apa kabar?" di wall Facebook, cara ini memang lebih aman.
Grace:
Mantan pacar??!! Punya pacar aja ga pernah. Hahahaha *ketawa dengan hati perih* Kalau buat orang yang senasib sama saya mungkin diganti jadi "Membuat profil palsu untuk menguntit gebetan". Hehehe.. Tapi saya ga segitunya juga kali. Kalau saya mah tinggal add aja gebetan itu pake account yang asli.
2. Memanipulasi penampilan
Menurut pria, tidak sedikit wanita yang sering memasang foto di Facebook untuk menampilkan citra diri yang tidak sesuai realitas. Dalam foto-foto mungkin ingin terlihat lebih seksi dan berani atau sebaliknya, dan berlawanan dengan kenyataan. Hati-hati, hal ini bisa menjadi bumerang buat wanita.
Grace:
Buat saya foto buat profil picture yang menarik aja, tapi ga harus yang seksi atau cantik. Karena saya ga cantik dan seksi. Hahahaha..
3. Menulis status berlebihan dan provokatif
Status di Facebook bisa dibaca siapa saja dan banyak wanita yang mengggunakannya untuk tujuan provokasi atau pamer. Bagi pria, hal yang paling menyebalkan adalah "curhat", soal kehidupan pribadi di status. Menurut pria, lebih baik berbicara langsung daripada mengumbarnya di Facebook, karena kesannya seperti mengharap belas kasihan. Selain itu, pamer soal kelebihan atau tempat yang didatangi dan langsung memasangnya di status.
Grace:
Awal-awal punya facebook saya lumayan suka ngupdate status, tapi makin ke sini makin jarang. Lagian update status saya yang dulu, bukan sesuatu yang berlebihan. Kalaupun mau bikin "curhat" soal kehidupan pribadi, saya bikin ga terlalu berlebihan dan memilih kalimat yang pantes aja buat dipublikasikan.
4. Memasang foto ambigu
Status sudah berhubungan dengan seseorang, tetapi dalam beberapa foto terlihat mesra dengan pria lain. Hal ini seperti ingin "membakar" rasa cemburu pasangan dengan cara kekanakan. Foto ambigu itu juga menurut pria, sengaja untuk membuat orang lain mempertanyakan hubungannya, dan memberikan perhatian padanya.
Grace:
Opini yang satu ini saya ga mau komentar ah... ;p Lagian kalau saya foto mesra sama cowo, emang ada yang cemburu??!! *Ngarepnya sih ada* Hahahaha..
5. Status hubungan palsu
Beberapa wanita lajang banyak memasang status hubungan dengan "in a relationship". Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi "kasihan" orang atas statusnya yang masih lajang. Hal ini menurut pria, sangat tidak masuk akal, karena justru status tersebut menghambatnya mendapat pasangan.
Grace:
Weits! Kalau yang satu ini, saya sangat-sangat jujur dengan status hubungan gue di facebook. Sampe-sampe temen bilang, "Ga bosen apa, Grace?! Statusnya gitu mulu! Malah dari jaman friendster kaga berubah-ubah." Hahahahahaha... Yah, mau gimana lagi yak! :(
Kesimpulan dari saya, dari 5 opini pria-pria tersebut ternyata tidak ada yang berlaku buat saya pribadi. Hahahaha.. :DDD
Thursday, April 22, 2010
Selamat Hari Bumi!
Selain itu, kita juga tidak peduli kalau energi yang kita pakai menyebabkan global warming, dan akan menenggelamkan daratan, serta berpotensi menzaman-es-kan dunia kembali (ayo, cepetan baca atau nonton "The Inconvinient Truth" nya Al Gore) di zaman anak cucu kita nanti.
...
Manusia, adalah satu-satunya spesies yang mampu untuk memusnahkan the survival of its own spesies. Banyak sudah contoh-contoh peradaban tinggi di dunia yang hancur karena ketidakpedulian atau ketidakmampuan manusia dalam mengelola lingkungannya, Aztek, Maya, Pulau Paskah, Anasai, dan lain-lain (baca buku Colapse, tulisan Jared Hamond).
...
Aku teringat film Contact. Aku suka sekali jawaban yang diajukan ke astronomer Ellie Arroway (yang dimainkan oleh Jodie Foster) pada saat ia di tes kelayakannya untuk menjadi orang pertama yang akan bertemu dengan sang alien. Pertanyaannya adalah, "Apa yang akan ditanyakan kepada alien itu, pada saat anda bertemu dengan mereka?"
Ellie menjawab, "Bagaimana kalian melakukan itu? Bagaimana kalian menyelaraskan, mengembangkan teknologi yang sangat maju tanpa menghancurkan kehidupan kalian?"
Yes, destroying ourself, its exactly yang sedang kita lakukan sekarang...
...
Manusia, adalah satu-satunya spesies yang mampu untuk memusnahkan the survival of its own spesies. Banyak sudah contoh-contoh peradaban tinggi di dunia yang hancur karena ketidakpedulian atau ketidakmampuan manusia dalam mengelola lingkungannya, Aztek, Maya, Pulau Paskah, Anasai, dan lain-lain (baca buku Colapse, tulisan Jared Hamond).
...
Aku teringat film Contact. Aku suka sekali jawaban yang diajukan ke astronomer Ellie Arroway (yang dimainkan oleh Jodie Foster) pada saat ia di tes kelayakannya untuk menjadi orang pertama yang akan bertemu dengan sang alien. Pertanyaannya adalah, "Apa yang akan ditanyakan kepada alien itu, pada saat anda bertemu dengan mereka?"
Ellie menjawab, "Bagaimana kalian melakukan itu? Bagaimana kalian menyelaraskan, mengembangkan teknologi yang sangat maju tanpa menghancurkan kehidupan kalian?"
Yes, destroying ourself, its exactly yang sedang kita lakukan sekarang...
Tulisan ini saya kutip dari novel "De Journal" by Naneng Setiasih. Saya sedang membaca buku tapi belum selesai. (Ntar kalo uda selesai baca saya punya sedikit pendapat tentang buku ini. Tunggu aja ya!) Nah kebetulan saya di kereta pas pulang kantor tadi, bagian inilah yang saya baca. Dan ini sangat mengena karena hari ini bertepatan dengan Hari Bumi.
Kalimat terakhir yang bikin saya langsung menusuk. (makanya saya gedein ukuran fontnya hehe) Saya di sini bukan untuk berceramah, ini cuma buat renungan aja.
Sekarang terserah kalian sebagai manusia yang menghuni bumi ini. Apa yang kalian mau??
Kalimat terakhir yang bikin saya langsung menusuk. (makanya saya gedein ukuran fontnya hehe) Saya di sini bukan untuk berceramah, ini cuma buat renungan aja.
Sekarang terserah kalian sebagai manusia yang menghuni bumi ini. Apa yang kalian mau??
Video by Greenpeace
Friday, April 16, 2010
Gugur Sepatu
Menulis sesuatu yang ga penting itu terkadang menyenangkan karna itu yang sering saya lakuin, salah satunya tulisan berikut ini. Hahaha.. Sejujurnya sih karna saya ga begitu handal dalam menulis sesuatu yang penting, macam kejadian tentang Mbah Priok ato Gayus Tambunan ato KD-Raul-Ata ato yang lainnya yang lagi in saat ini. Lagipula sudah terlalu banyak pemberitaan tentang mereka itu. Hehehe ;p
Sudah lupakan tentang mereka itu, maksud dilupakan bukan berarti saya ga peduli loh. Tapi di sini cuma mau cerita tentang sepatu bekas yang saya beli di stasiun pasar minggu. Hehehe.. bener-bener ga penting kan??!!
Selama kerja ini saya pulang naik kereta karna lebih cepet dan ga ribet. Kelebihan dan kekurangannya uda pernah saya tulis sebelumnya di sini, ga perlu dijelasin lagi. Saya memang selalu tertarik dengan yang sepatu-sepatu bekas yang dijual di stasiun pasar minggu itu. Jadi setiap lewat pasti selalu nglirik ke sepatu-sepatu itu, kali aja ada yang menggoda mata. Dan ternyata ada 1 sepatu kulit yang menggoda mata saya. Alhasil, saya berhenti dan bertanya ukurannya kepada abang yang ngjual. Tapi sepertinya abangnya ga tau juga ukurannya berapa, karna dia cuma nyuruh coba aja. Ya uda, mencobalah saya. Dan ternyata pas. Horeee! Kemudian, saya berlanjut ke tahap bertanya harga. Si abang membuka dengan harga 30 ribu dan tentu saya ga langsung menyetujui dengan harga segitu. Bukan karna pelit, tapi karna saya berpikir ini sepatu bekas warnanya uda ga begitu kinclong dan mesti mengeluarkan duit lagi buat ngjahit bawah sepatunya biar ga jebol (harga ngjahit sekitar 10-15 ribu *saya lupa ;p*). Saya tawarlah 15 ribu. *saya tega banget ya* (Prinsip menawar saya tawar sampe setengah harga dari harga yang dikasih penjual) Tentu dalam tawar-menawar si penjual akan menurunkan harganya, tapi masih di atas harga yang saya tawarkan. Saya pun melakukan hal sama, tapi sambil bilang "uda segitu aja,bang. ntar kan saya mesti ngsol bawahnya lagi biar kuat." Lalu, si abang pun menyepakatin dengan harga 20 ribu (sesuai dengan harga yang saya tawarkan) dan memasukkan sepatu itu ke dalam plastik. Duitnya pun saya kasih ke dia.Ini sepatu kedua yang saya beli di stasiun pasar minggu juga. Sepatu hampir mirip, tapi yang ini ga ada haknya dan warnanya lebih coklat tua. Sistem membelinya juga hampir sama kaya sepatu yang sebelumnya. Tapi si abangnya sempet ga mau ngjual dengan harga 20 ribu, trus saya bilang aja (kebetulan lagi pake sepatu yang saya beli pertama) "ini harganya 20 ribu belinya di situ" (sepatu kedua yang saya beli ini beda penjual, tapi masih sama-sama di stasiun pasar minggu) Akhirnya, si penjual pun luluh. Hahaha..Lumayan punya dua sepatu kulit dengan harga masing-masing cuma 20 ribu. Coba kalo saya mesen di online shop pasti harga 200 ribu, itu juga bukan kulit asli. Hahaha.. ;p
Sudah lupakan tentang mereka itu, maksud dilupakan bukan berarti saya ga peduli loh. Tapi di sini cuma mau cerita tentang sepatu bekas yang saya beli di stasiun pasar minggu. Hehehe.. bener-bener ga penting kan??!!
Selama kerja ini saya pulang naik kereta karna lebih cepet dan ga ribet. Kelebihan dan kekurangannya uda pernah saya tulis sebelumnya di sini, ga perlu dijelasin lagi. Saya memang selalu tertarik dengan yang sepatu-sepatu bekas yang dijual di stasiun pasar minggu itu. Jadi setiap lewat pasti selalu nglirik ke sepatu-sepatu itu, kali aja ada yang menggoda mata. Dan ternyata ada 1 sepatu kulit yang menggoda mata saya. Alhasil, saya berhenti dan bertanya ukurannya kepada abang yang ngjual. Tapi sepertinya abangnya ga tau juga ukurannya berapa, karna dia cuma nyuruh coba aja. Ya uda, mencobalah saya. Dan ternyata pas. Horeee! Kemudian, saya berlanjut ke tahap bertanya harga. Si abang membuka dengan harga 30 ribu dan tentu saya ga langsung menyetujui dengan harga segitu. Bukan karna pelit, tapi karna saya berpikir ini sepatu bekas warnanya uda ga begitu kinclong dan mesti mengeluarkan duit lagi buat ngjahit bawah sepatunya biar ga jebol (harga ngjahit sekitar 10-15 ribu *saya lupa ;p*). Saya tawarlah 15 ribu. *saya tega banget ya* (Prinsip menawar saya tawar sampe setengah harga dari harga yang dikasih penjual) Tentu dalam tawar-menawar si penjual akan menurunkan harganya, tapi masih di atas harga yang saya tawarkan. Saya pun melakukan hal sama, tapi sambil bilang "uda segitu aja,bang. ntar kan saya mesti ngsol bawahnya lagi biar kuat." Lalu, si abang pun menyepakatin dengan harga 20 ribu (sesuai dengan harga yang saya tawarkan) dan memasukkan sepatu itu ke dalam plastik. Duitnya pun saya kasih ke dia.Ini sepatu kedua yang saya beli di stasiun pasar minggu juga. Sepatu hampir mirip, tapi yang ini ga ada haknya dan warnanya lebih coklat tua. Sistem membelinya juga hampir sama kaya sepatu yang sebelumnya. Tapi si abangnya sempet ga mau ngjual dengan harga 20 ribu, trus saya bilang aja (kebetulan lagi pake sepatu yang saya beli pertama) "ini harganya 20 ribu belinya di situ" (sepatu kedua yang saya beli ini beda penjual, tapi masih sama-sama di stasiun pasar minggu) Akhirnya, si penjual pun luluh. Hahaha..Lumayan punya dua sepatu kulit dengan harga masing-masing cuma 20 ribu. Coba kalo saya mesen di online shop pasti harga 200 ribu, itu juga bukan kulit asli. Hahaha.. ;p
Thursday, April 8, 2010
Sepenggal kisah kantor pemerintah dari sudut pandang gue
Kamis minggu kemaren posisi meja kerja saya berubah, jadinya sekarang saya berhadap sama meja Ibu Pras. Trus belakang saya Mas Juni dan hadapannya Mas Eri. Posisi saya sekarang ga seenak dulu lagi. Kalo dulu apa yang gue buka & lakuin di komputer ga ketauan, tapi sekarang semua keliatan. Makanya saya jadi susah kalo mau browsing fashion blog dan online shop atau jejaringan sosial saya macam plurk & twitter. Mau nulis blog aja jadi sedikit susah. Ini aja saya ngetik dulu di rumah, ntar di kantor baru di-copas ke blog. Maklum internet di rumah lagi mati jadi ga bisa internetan di rumah deh. Huhuhuu… Tapi itu bukan halangan buat saya nulis di blog ini. Hehehe.. ;p
Saya ada cerita dari kantor ini. Kantor ini kan termasuk kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau bisa dibilang kantor pemerintah lah karna secara ga langsung kantor ini kerja untuk pemerintah. Kantornya sama kaya TVRI, RRI, dan sejenisnya, jadi bisa dibilang kantor ini dibiayai sama pemerintah, walaupun di kantor ini ada bagian komersial (saya kerja di bagian ini) yang tugas mencari duit untuk perusahaan ini. Seperti kata saya tadi, kantor ini kantor pemerintah jadi yang kerja di dalamnya bisa disejajarkan dengan pegawai negeri. Karna saya masih karyawan honorer, jadi belom bisa dibilang pegawai negeri. Mungkin dari sebagian orang uda tau bagaimana keadaan yang namanya kantor pemerintah. Tapi kali ini saya tau secara langsung bagaimana sistem kerja kantor pemerintah itu. Saya cuma bisa geleng-geleng kepala pas ngliat langsung keanehan ini.
Gini cerita yang saya liat langsung itu. Beberapa waktu yang lalu, atasan saya (manejer antara publishing/antara pustaka umum) berencana untuk merapikan gudang penyimpanan keperluan cetak-mencetak. Tentu saja atasan saya ini ga mungkin ngerjain sendiri, jadi dia menyuruh bawahannya (para pegawai percetakan) untuk membantu merapikan gudang. Dan yang saya heran, ternyata suruh menyuruh itu ga bisa sembarangan bisa dibilang harus ada “embel-embelnya”. Kalo kasih makanan atau minuman mungkin masih wajar, tapi ini embel-embelnya duit nyebutnya sih ’proyek 50ribu’. Saya sedikit aneh sama hal ini, padahalkan yang menyuruh mereka itu atasan mereka sendiri, tapi kenapa mesti ada begituannya.
Ternyata memang begitu setiap kantor pemerintah, kebetulan saya juga ceritain ini ke nyokap. Semua orang di kantor pemerintah itu jadi begitu gara-gara mereka berpikir yang gaji mereka pemerintah. Walupun yang nyuruh atasan, tapikan yang gaji pemerintah. Coba kalo di swasta, lo ga nurutin atasan berarti lo minta dipecat. Sedangkan di kantor pemerintah, lo dipecat sama atasan bakalan tenang-tenang aja soalnya gaji lo tetap dikasih. Hahahaha.. Lo ga kerja tapi masih tetep digaji memang cuma ada di indonesia. :D
Selain itu, keanehan buat saya. Beberapa pegawai di sini sering banget ga masuk atau dateng telat. Hmm..
Trus ini kejadian awal-awal saya kerja, jadi saya kan dapet jatah komputer tapi sayangnya komputer saya itu belum ada jaringan internet. Maka dari itu, atasan saya memintalah kepada bagian IT. Dan ternyata meminta seperti itu ga bisa langsung dapet pas hari itu, mesti bikin surat dulu. (ribet ya) Yauda, atasan saya bikinlah suratnya ke kepala bagian IT tapi ternyata salah. (makin ribet ya) Okelah suratnya uda bener tujuan, tapi karna orang yang dituju lagi cuti alhasil surat itu blom di-acc dan akibatnya saya mesti nunggu sekitar 5 harian baru dapet jatah jaringan internetan itu. (parah!!) Itu kejadian juga terjadi pas atasan saya mau minta jatah email buat saya. Gila!! Mau minta hal mendukung kinerja karyawan susahnya minta ampun. Ckckck..
Jujur bagi saya ini hal yang baru dan aneh. Dulu saya pernah ngrasain yang nama kerja di kantor swasta dan cara kerjanya sangat berbeda dengan kantor pemerintah. Pantas jarang anak muda yang mau kerja di kantor pemerintah. Kalopun ada, paling yang dimasukin sama keluarganya. Kemungkinan orang yang dimasukin itu lama-kelamaan kelakuannya bakalan sama kaya yang lainnya.
Nah! Sekarang apakah saya bakal jadi salah satu dari mereka?? Saya berusaha untuk tidak seperti itu dan yakin itu bisa. Nyokap-bokap saya kedua pegawai negeri dan sejauh ini mereka ngga seperti pegawai negeri pada umumnya. Kalopun seperti itu mungkin sedikit dan itu ada alasannya.
Saya belum tau apakah bakalan jadi pegawai tetap di sini yang berarti pegawai negeri atau pindah ke kantor lain. Saya masih berpikir untuk jalanin aja sebisa saya.
Mungkin dulu saya bercita-cita untuk kerja di majalah musik macam rolling stone, tapi sekarang cita-cita saya berubah jadi orang yang bikin majalah online tentang musik. :)
Saya ada cerita dari kantor ini. Kantor ini kan termasuk kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau bisa dibilang kantor pemerintah lah karna secara ga langsung kantor ini kerja untuk pemerintah. Kantornya sama kaya TVRI, RRI, dan sejenisnya, jadi bisa dibilang kantor ini dibiayai sama pemerintah, walaupun di kantor ini ada bagian komersial (saya kerja di bagian ini) yang tugas mencari duit untuk perusahaan ini. Seperti kata saya tadi, kantor ini kantor pemerintah jadi yang kerja di dalamnya bisa disejajarkan dengan pegawai negeri. Karna saya masih karyawan honorer, jadi belom bisa dibilang pegawai negeri. Mungkin dari sebagian orang uda tau bagaimana keadaan yang namanya kantor pemerintah. Tapi kali ini saya tau secara langsung bagaimana sistem kerja kantor pemerintah itu. Saya cuma bisa geleng-geleng kepala pas ngliat langsung keanehan ini.
Gini cerita yang saya liat langsung itu. Beberapa waktu yang lalu, atasan saya (manejer antara publishing/antara pustaka umum) berencana untuk merapikan gudang penyimpanan keperluan cetak-mencetak. Tentu saja atasan saya ini ga mungkin ngerjain sendiri, jadi dia menyuruh bawahannya (para pegawai percetakan) untuk membantu merapikan gudang. Dan yang saya heran, ternyata suruh menyuruh itu ga bisa sembarangan bisa dibilang harus ada “embel-embelnya”. Kalo kasih makanan atau minuman mungkin masih wajar, tapi ini embel-embelnya duit nyebutnya sih ’proyek 50ribu’. Saya sedikit aneh sama hal ini, padahalkan yang menyuruh mereka itu atasan mereka sendiri, tapi kenapa mesti ada begituannya.
Ternyata memang begitu setiap kantor pemerintah, kebetulan saya juga ceritain ini ke nyokap. Semua orang di kantor pemerintah itu jadi begitu gara-gara mereka berpikir yang gaji mereka pemerintah. Walupun yang nyuruh atasan, tapikan yang gaji pemerintah. Coba kalo di swasta, lo ga nurutin atasan berarti lo minta dipecat. Sedangkan di kantor pemerintah, lo dipecat sama atasan bakalan tenang-tenang aja soalnya gaji lo tetap dikasih. Hahahaha.. Lo ga kerja tapi masih tetep digaji memang cuma ada di indonesia. :D
Selain itu, keanehan buat saya. Beberapa pegawai di sini sering banget ga masuk atau dateng telat. Hmm..
Trus ini kejadian awal-awal saya kerja, jadi saya kan dapet jatah komputer tapi sayangnya komputer saya itu belum ada jaringan internet. Maka dari itu, atasan saya memintalah kepada bagian IT. Dan ternyata meminta seperti itu ga bisa langsung dapet pas hari itu, mesti bikin surat dulu. (ribet ya) Yauda, atasan saya bikinlah suratnya ke kepala bagian IT tapi ternyata salah. (makin ribet ya) Okelah suratnya uda bener tujuan, tapi karna orang yang dituju lagi cuti alhasil surat itu blom di-acc dan akibatnya saya mesti nunggu sekitar 5 harian baru dapet jatah jaringan internetan itu. (parah!!) Itu kejadian juga terjadi pas atasan saya mau minta jatah email buat saya. Gila!! Mau minta hal mendukung kinerja karyawan susahnya minta ampun. Ckckck..
Jujur bagi saya ini hal yang baru dan aneh. Dulu saya pernah ngrasain yang nama kerja di kantor swasta dan cara kerjanya sangat berbeda dengan kantor pemerintah. Pantas jarang anak muda yang mau kerja di kantor pemerintah. Kalopun ada, paling yang dimasukin sama keluarganya. Kemungkinan orang yang dimasukin itu lama-kelamaan kelakuannya bakalan sama kaya yang lainnya.
Nah! Sekarang apakah saya bakal jadi salah satu dari mereka?? Saya berusaha untuk tidak seperti itu dan yakin itu bisa. Nyokap-bokap saya kedua pegawai negeri dan sejauh ini mereka ngga seperti pegawai negeri pada umumnya. Kalopun seperti itu mungkin sedikit dan itu ada alasannya.
Saya belum tau apakah bakalan jadi pegawai tetap di sini yang berarti pegawai negeri atau pindah ke kantor lain. Saya masih berpikir untuk jalanin aja sebisa saya.
Mungkin dulu saya bercita-cita untuk kerja di majalah musik macam rolling stone, tapi sekarang cita-cita saya berubah jadi orang yang bikin majalah online tentang musik. :)
Wednesday, April 7, 2010
Sombreros Kiddos
Kemaren selasa malem ada acara launching mini album Sore "Sombreros Kiddos" di AOD Store daerah panglima polim v. Acara yang katanya mulai jam 6 ini tapi ternyata ngaret sampe jam 8an kayanya. (kenapanya ngaret seakan-akan uda jadi tradisi??!! yah itulah indonesia! sebenernya sih tradisi itu bisa diubah, kalo emang ada niat. Hahaha) Yauds, lanjut aja ke acara launchingnya. Saya dateng ke sana langsung dari kantor, jam 5 teng keluar dari kantor. Saya ke sana sendiri dengan modal nekat, kayanya itu hal biasa. Hahaha.. Naik transjakarta dari pasar baru, turun di harmoni transit naik transjakarta yang ke blok m. Dari blok M ke venue jalan kaki. Hahaha.. uda kerja masih aja pelit ngluarin duit buat naik ojek. ;p
Sampelah saya di AOD store dan sudah banyak anak muda di situ. Saya pikir acaranya uda mulai tapi ternyata belom mulai sama sekali. Menunggulah saya sambil liat-liat kiri-kanan depan-belakang kali aja ada temen yang juga nonton. Saya sih sebenernya janjian sama si ucy a.k.a sipit tapi dia belom dateng sampe acaranya mulai. Yauda masuk sajalah gue. Dan gue masuk di dalam ternyata sudah penuh, tempatnya kecil sih.
Acara launching ini dipandu oleh MC handal Soleh Solihun, seorang reporter rolling stone yang ternyata punya bakat terpendam menjadi MC. Hehehe.. Penampilan pertama dibuka oleh band dari kampiuns (sebutan untuk penggemar Sore), namanya saya lupa. Maaf ya,poch! :) Mereka bawa 2 lagu dan tentunya lagu dari Sore. Kemudian, dilanjutkan dengan penampilan Sir Dandy, dalam bahasa Indonesia disebut Bapak Dandy. Ini kedua kalinya saya liat penampilan dia dan menurut pantauan saya masih tetep aja konyol. Hahahaha.. Lagu-lagunya dan interaksi ke penontonnya, bodor dah!Yang ditunggu-tunggu munculnya lama. Sampe-sampe si Soleh Solihun bingung mau ngomong apa lagi dan ternyata Sore lagi diinterview sama dua media gitu. Hahahaha.. Akhirnya, Sore ze band naik juga ke atas pentas. Mainlah mereka lagu dari album pertama sampe lagu yang di mini albumnya ini. David Tarigan dan salah satu personil dari Ape On The Roof (gue lupa namanya ;p) menyumbangkan 1 lagu bersama Sore. Sayang ada beberapa kekurangan, selain tempat yang kecil dan panas, soundnya juga ga bagus. Sepertinya acara ini sangat dipaksakan, tapi karna saya suka dengan band Sore biarkanlah. Saya ga peduli itu. Hehehe..Tentunya saya beli mini album mereka ini dong. Saya uda mesen album sama kaosnya jauh-jauh hari. Sebenernya yang mesen mini album bisa dikirim ke rumah masing-masing, tapi karna berhubung saya males ngeluar ongkos kirim lagi. (dasar pelit!) Saya memilih untuk ketemu langsung aja sama Pochi (yang ngurusin fans clubnya Sore). Hehehe.. Oiya, di mini albumnya ada nama saya. (ga penting! hahahaha)
Thursday, April 1, 2010
Grace, kerja dimana ?
Mungkin saya uda pernah cerita tentang pekerjaan. Tapi kali ini mau cerita tentang semua orang yang bertanya pekerjaan saya. Setiap ada teman yang bertanya, "kerja dimana, Grace?" Saya terkadang selalu bingung mau jawab apa. Karna kalau saya sebutin perusahaannya, mereka akan bilang "wah! hebat dong! jadi wartawan nih." Itu yang bikin saya males jelasinnya, emang setiap orang yang kerja di LKBN Antara harus selalu dicap sebagai wartawan. Hey!!! Itu perusahaan besar ada banyak bagian di situ. Akhirnya harus menjelaskan saya kerja di Antara bagian penerbitan dan percetakan, khususnya di bagian penerbitan Buletin Warta Perundang-Undangan. Setelah menjelaskan tentang pekerjaan itu, semua orang pasti bakalan bilang gini "pasti bosennya kerja di situ" atau "ko mau sih kerja begituan" dan sebagainya. Saya biasanya jawaban "ya jangan dibosen-bosenin lah." Padahal saya pengen jawab "GUE GA BOSEN KO!!!" Gue pengen jawab gitu dengan tulisan besar pula. Kenapa sih semua menganggap pekerjaan seperti itu membosankan??!! Sebenarnya lo bosan terhadap sesuatu itu adalah suggest dari dalam diri lo sendiri.
Selama tiga bulan kerja di sini, saya belom ngrasain yang namanya bosan. Semoga saja sampe seterusnya. Hehehe.. Sebenarnya saya ada cara sendiri buat ngatasin kebosanan. Biasanya saya mencari hiburan di hari sabtu atau minggu, kaya jalan-jalan sama temen, nonton acara musik/konser, nonton bioskop, streaming drama korea/jepang, nonton dvd, maen basket, dll. Setelah itu nyokab pasti ngomel-ngomel karna pulang malem ato baru tidur pagi. Hahahaha ;p
Oiya, sebelum gue masuk di kantor ini ada psikotestnya kan. Menurut hasilnya (ini kata HRD-nya) kalau saya itu bukan orang yang gampang bosenan. Hahaha.. dan emang itu bener. Rasa bosen muncul waktu saya jadi pengangguran, tapi itu bisa dibilang stress. Hahaha.. Apakah saya seorang workaholic? Mungkin saja iya, saya seorang workaholic. Tapi bukan yang workaholic banget, sampe pekerjaan orang lain juga dikerjain. Kalo itu mah saya males. Hahaha.. :D
Selama tiga bulan kerja di sini, saya belom ngrasain yang namanya bosan. Semoga saja sampe seterusnya. Hehehe.. Sebenarnya saya ada cara sendiri buat ngatasin kebosanan. Biasanya saya mencari hiburan di hari sabtu atau minggu, kaya jalan-jalan sama temen, nonton acara musik/konser, nonton bioskop, streaming drama korea/jepang, nonton dvd, maen basket, dll. Setelah itu nyokab pasti ngomel-ngomel karna pulang malem ato baru tidur pagi. Hahahaha ;p
Oiya, sebelum gue masuk di kantor ini ada psikotestnya kan. Menurut hasilnya (ini kata HRD-nya) kalau saya itu bukan orang yang gampang bosenan. Hahaha.. dan emang itu bener. Rasa bosen muncul waktu saya jadi pengangguran, tapi itu bisa dibilang stress. Hahaha.. Apakah saya seorang workaholic? Mungkin saja iya, saya seorang workaholic. Tapi bukan yang workaholic banget, sampe pekerjaan orang lain juga dikerjain. Kalo itu mah saya males. Hahaha.. :D
Subscribe to:
Posts (Atom)