Pertanyaan tersebut selalu muncul ketika saya
terjebak dalam kemacetan di Jakarta.Tentunya saat itu saya sedang di dalam
transportasi umum. Hhmmm.. mungkin saya tak tahu nikmatnya pergian sendirian dengan
mobil pribadi karena memang saya belum bisa menyetir. Hehehe..
Mungkin kalau jalan-jalan sendirian dengan mobil di
kala jalan lancar aman jaya, itu tak jadi masalah. Namun, apa yang terjadi
kalau menyetir sendirian di saat "pamer paha" alias padat merayap
tanpa harapan. Apa sih yang bisa dilakuin kala seperti itu? Kalau berdasarkan
kesoktahuan saya, paling dengerin radio, dengerin lagu favorit dari ipod sambil
nyanyi-nyanyi sendirian, dan yang paling sangat sering dilakuin pasti BBM-an.
Iiihh ga bosen apa?! Tiap hari begitu, secara macet di Jakarta itu tiap hari
dan tak kenal jam. Terkadang siang bolong aja bisa macet, padahal umumnya macet
di waktu orang pergi dan pulang kantor. Hhmm.. Tapi ini Jakarta, bung! Mana
bisa ditebak. Hehe.. ;p
Oke, kalau pertanyaan saya ganti jadi, "Kenapa
sih ga setiap satu mobil pribadi isinya lebih dari dua orang?" Jangan
sampai, dalam mobil ada dua orang tapi satu supir dan satu lainnya majikan.
Halah! Itu mah sama aja, cing!
Sekedar saran dari saya buat yang suka naik mobil
sendirian atau yang sama supir doang. Ayolah! Ajak rekan sekantor, teman
sekampus, tetangga atau saudara yang pergi ke tempat searah untuk naik mobil
sama-sama. Kalau seandainya semua orang yang suka naik mobil pribadi sendirian
melakukan hal tersebut pasti macet di Jakarta berkurang. Saya yakin.
Selain itu, si yang punya mobil pribadi pun jadi
punya temen ngobrol dan temen baru. Untuk yang nebeng kan secara tidak langsung
pengeluaran untuk transportasi berkurang. Nah, uang itu disisihkan saja buat si
yang punya mobil. Lumayan buat nambah-nambah bensin mobil. Hehehe..
Masukan saya lainnya buat pemerintah, coba
dibikinlah aturan satu mobil harus berisi 3 atau lebih di setiap jalanan manapun
di Jakarta. Setidaknya itu mengurangi penggunaan mobil di Jakarta. Kalau macet berkurang, orang-orang juga akan mulai berpikir untuk menggunakan transportasi umum.
Sekian usulan dari saya si pengguna setia transportasi umum, dari angkot,
kopaja, metromini, dan KRL. Untuk usulan KRL sudah ada, tapi nanti saja saya sampaikan. Hehehe.. ;p