Monday, July 12, 2010

Sebuah Tulisan Tentang Piala Dunia 2010

Piala Dunia 2010 sudah berakhir dan dimenangkan oleh Spanyol, yang telah mengalahkan Belanda dengan skor 1-0. Gol kemenangan ini yang diciptakan oleh Andres Iniesta di babak perpanjangan waktu. Spanyol, menjadi juara baru untuk Piala Dunia 2010.

Pertandingan final ini saya tidak membela tim mana pun, dikarenakan jagoan saya sudah dikalahkan oleh Spanyol. Ya, jagoan saya adalah Jerman. Dan saya pun tak menjadi dendam dengan Spanyol karna telah mengalahkan Jerman. Ini hanya sebuah permainan, ada yang kalah dan ada yang menang. Sebagai pembela tim yang kalah, saya sedih. Tapi mungkin ini sudah takdirnya Jerman. Saya juga tidak marah sama Paul si Gurita.

Saya memang bukan pencinta bola sejati, juga buka penonton bola fanatik, serta tidak punya klub favorit di dunia persepakbolaan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Tapi kalau Piala Dunia atau Piala Eropa tiba, saya sudah punya tim favorit yaitu tim dari negara Jerman. Entah apa yang membuat saya suka Jerman, padahal negara yang ingin saya kunjungi itu adalah Inggris dan urusan selera musik saya juga lebih suka penyanyi dan grup dari Inggris. Biarkanlah rasa suka itu cukup saya yang mengerti dan tahu. Beberapa teman banyak yang tidak tahu tentang kesukaan saya terhadap tim Jerman. Saya bukan tipe yang suka mengumbar-umbar kesukaan saya ke orang-orang. Sama hal kesukaan saya terhadap drama-drama Korea dan Jepang, serta grup idol seperti Big Bang dan Super Junior.

Sebenarnya bukan tentang itu yang ingin saya tuliskan di sini. Entah kenapa sejak mem-follow dan membaca tulisan Andibacthiar Yusuf aka Ucup di sini dan sini, saya merasa makin tambah miris dengan persepakbolaaan Indonesia. Padahal seperti kata Bang Ucup,
"sepak bola adalah budaya kita dan kita sangat mencintai sepak bola serta rela mati karenanya. " Pasti semua orang setelah mendengar atau membaca kalimat itu akan bilang, TAPI (blablabla... >> bermacam-macam keburukan persepakbolaan kita) . Rata-rata tulisan Bang Ucup ini bikin saya merinding ketika membacanya, salah satunya Entah Kapan, tulisan terakhir yang saya baca di duniasoccer.com. Satu yang saya kagumi dari Bang Ucup, ia bangga menjadi WNI walau Indonesia banyak kekurangan. Dan ia bangga menceritakan tentang Indonesia kepada bule-bule yang baru dikenal. Kalau saya sendiri lebih banyak rasa benci dan sebal sama Indonesia. Pada waktu tertentu rasa bangga terhadap Indonesia pun ada.

Balik kemasalahan persepakbolaan. Menurut saya, yang buruk bukan pemainnya tapi yang buruk adalah pengurus PSSI. Seandainya kepengurusan PSSI diganti semua dan tidak ada korupsi, mimpi kita ikut piala dunia pasti akan jadi kenyataan. Pergantian itu juga harus dilakukan di pemerintah Indonesia. Mungkin pendapat saya ini terlalu naif dan tidak mungkin. Saya berpikir seperti itu karena sudah bosan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Sok bersikap cuek, tapi itu tak mungkin karena saya masih bagian dari negara ini.

Ya memang. Biarpun benci sama Indonesia, saya tetap ingin menjadi WNI. Karena orang tua saya orang Indonesia, kakek-nenek saya juga orang Indonesia, dan buyut saya pun orang Indonesia. Jadi saya harus bangga menjadi orang Indonesia.

Terakhir, selamat untuk Spanyol! Semoga saya bersama sahabat bisa nonton langsung Piala Dunia 2014 di Brazil. Dan saya tetap mendukung Jerman.

No comments: