Thursday, July 29, 2010
Monday, July 12, 2010
Sebuah Tulisan Tentang Piala Dunia 2010
Piala Dunia 2010 sudah berakhir dan dimenangkan oleh Spanyol, yang telah mengalahkan Belanda dengan skor 1-0. Gol kemenangan ini yang diciptakan oleh Andres Iniesta di babak perpanjangan waktu. Spanyol, menjadi juara baru untuk Piala Dunia 2010.
Pertandingan final ini saya tidak membela tim mana pun, dikarenakan jagoan saya sudah dikalahkan oleh Spanyol. Ya, jagoan saya adalah Jerman. Dan saya pun tak menjadi dendam dengan Spanyol karna telah mengalahkan Jerman. Ini hanya sebuah permainan, ada yang kalah dan ada yang menang. Sebagai pembela tim yang kalah, saya sedih. Tapi mungkin ini sudah takdirnya Jerman. Saya juga tidak marah sama Paul si Gurita.
Saya memang bukan pencinta bola sejati, juga buka penonton bola fanatik, serta tidak punya klub favorit di dunia persepakbolaan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Tapi kalau Piala Dunia atau Piala Eropa tiba, saya sudah punya tim favorit yaitu tim dari negara Jerman. Entah apa yang membuat saya suka Jerman, padahal negara yang ingin saya kunjungi itu adalah Inggris dan urusan selera musik saya juga lebih suka penyanyi dan grup dari Inggris. Biarkanlah rasa suka itu cukup saya yang mengerti dan tahu. Beberapa teman banyak yang tidak tahu tentang kesukaan saya terhadap tim Jerman. Saya bukan tipe yang suka mengumbar-umbar kesukaan saya ke orang-orang. Sama hal kesukaan saya terhadap drama-drama Korea dan Jepang, serta grup idol seperti Big Bang dan Super Junior.
Sebenarnya bukan tentang itu yang ingin saya tuliskan di sini. Entah kenapa sejak mem-follow dan membaca tulisan Andibacthiar Yusuf aka Ucup di sini dan sini, saya merasa makin tambah miris dengan persepakbolaaan Indonesia. Padahal seperti kata Bang Ucup, "sepak bola adalah budaya kita dan kita sangat mencintai sepak bola serta rela mati karenanya. " Pasti semua orang setelah mendengar atau membaca kalimat itu akan bilang, TAPI (blablabla... >> bermacam-macam keburukan persepakbolaan kita) . Rata-rata tulisan Bang Ucup ini bikin saya merinding ketika membacanya, salah satunya Entah Kapan, tulisan terakhir yang saya baca di duniasoccer.com. Satu yang saya kagumi dari Bang Ucup, ia bangga menjadi WNI walau Indonesia banyak kekurangan. Dan ia bangga menceritakan tentang Indonesia kepada bule-bule yang baru dikenal. Kalau saya sendiri lebih banyak rasa benci dan sebal sama Indonesia. Pada waktu tertentu rasa bangga terhadap Indonesia pun ada.
Balik kemasalahan persepakbolaan. Menurut saya, yang buruk bukan pemainnya tapi yang buruk adalah pengurus PSSI. Seandainya kepengurusan PSSI diganti semua dan tidak ada korupsi, mimpi kita ikut piala dunia pasti akan jadi kenyataan. Pergantian itu juga harus dilakukan di pemerintah Indonesia. Mungkin pendapat saya ini terlalu naif dan tidak mungkin. Saya berpikir seperti itu karena sudah bosan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Sok bersikap cuek, tapi itu tak mungkin karena saya masih bagian dari negara ini.
Ya memang. Biarpun benci sama Indonesia, saya tetap ingin menjadi WNI. Karena orang tua saya orang Indonesia, kakek-nenek saya juga orang Indonesia, dan buyut saya pun orang Indonesia. Jadi saya harus bangga menjadi orang Indonesia.
Terakhir, selamat untuk Spanyol! Semoga saya bersama sahabat bisa nonton langsung Piala Dunia 2014 di Brazil. Dan saya tetap mendukung Jerman.
Pertandingan final ini saya tidak membela tim mana pun, dikarenakan jagoan saya sudah dikalahkan oleh Spanyol. Ya, jagoan saya adalah Jerman. Dan saya pun tak menjadi dendam dengan Spanyol karna telah mengalahkan Jerman. Ini hanya sebuah permainan, ada yang kalah dan ada yang menang. Sebagai pembela tim yang kalah, saya sedih. Tapi mungkin ini sudah takdirnya Jerman. Saya juga tidak marah sama Paul si Gurita.
Saya memang bukan pencinta bola sejati, juga buka penonton bola fanatik, serta tidak punya klub favorit di dunia persepakbolaan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Tapi kalau Piala Dunia atau Piala Eropa tiba, saya sudah punya tim favorit yaitu tim dari negara Jerman. Entah apa yang membuat saya suka Jerman, padahal negara yang ingin saya kunjungi itu adalah Inggris dan urusan selera musik saya juga lebih suka penyanyi dan grup dari Inggris. Biarkanlah rasa suka itu cukup saya yang mengerti dan tahu. Beberapa teman banyak yang tidak tahu tentang kesukaan saya terhadap tim Jerman. Saya bukan tipe yang suka mengumbar-umbar kesukaan saya ke orang-orang. Sama hal kesukaan saya terhadap drama-drama Korea dan Jepang, serta grup idol seperti Big Bang dan Super Junior.
Sebenarnya bukan tentang itu yang ingin saya tuliskan di sini. Entah kenapa sejak mem-follow dan membaca tulisan Andibacthiar Yusuf aka Ucup di sini dan sini, saya merasa makin tambah miris dengan persepakbolaaan Indonesia. Padahal seperti kata Bang Ucup, "sepak bola adalah budaya kita dan kita sangat mencintai sepak bola serta rela mati karenanya. " Pasti semua orang setelah mendengar atau membaca kalimat itu akan bilang, TAPI (blablabla... >> bermacam-macam keburukan persepakbolaan kita) . Rata-rata tulisan Bang Ucup ini bikin saya merinding ketika membacanya, salah satunya Entah Kapan, tulisan terakhir yang saya baca di duniasoccer.com. Satu yang saya kagumi dari Bang Ucup, ia bangga menjadi WNI walau Indonesia banyak kekurangan. Dan ia bangga menceritakan tentang Indonesia kepada bule-bule yang baru dikenal. Kalau saya sendiri lebih banyak rasa benci dan sebal sama Indonesia. Pada waktu tertentu rasa bangga terhadap Indonesia pun ada.
Balik kemasalahan persepakbolaan. Menurut saya, yang buruk bukan pemainnya tapi yang buruk adalah pengurus PSSI. Seandainya kepengurusan PSSI diganti semua dan tidak ada korupsi, mimpi kita ikut piala dunia pasti akan jadi kenyataan. Pergantian itu juga harus dilakukan di pemerintah Indonesia. Mungkin pendapat saya ini terlalu naif dan tidak mungkin. Saya berpikir seperti itu karena sudah bosan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Sok bersikap cuek, tapi itu tak mungkin karena saya masih bagian dari negara ini.
Ya memang. Biarpun benci sama Indonesia, saya tetap ingin menjadi WNI. Karena orang tua saya orang Indonesia, kakek-nenek saya juga orang Indonesia, dan buyut saya pun orang Indonesia. Jadi saya harus bangga menjadi orang Indonesia.
Terakhir, selamat untuk Spanyol! Semoga saya bersama sahabat bisa nonton langsung Piala Dunia 2014 di Brazil. Dan saya tetap mendukung Jerman.
Saturday, July 10, 2010
Sore-sore nongkrong di Monas
Petualangan sabtu ini tidak berakhir di Pesta Buku Jakarta, ngbolang saya berlanjut ke Monas. Katanya sih lagi ada Festival Monas, tapi acaranya cuma gitu doang. Cuma ada stand-stand makanan dan panggung dangan band-band biasa saja. Alhasil, kurang menarik. Sebenernya besok, Minggu, ada festival layang-layang. Tapi karna janjian sama temen via twitter hari sabtu, yasudahlah saya ke Monas. Saya hampir aja pulang, karna ga ketemu sama temen-temen yang janjian di twitter. Tapi ternyata takdir, menjodohkan kita untuk bertemu. Hahahaha.. Bahasa saya sampah banget.
Sore itu pun saya habiskan waktu dengan mengobrol bersama Vita, Astari, Widy, Masteng, dan Vijay (adeknya Masteng). Ini termasuk temen ngobrol yang baru buat saya. Karna empat orang itu memang satu kampus dan satu angkatan sama saya, tapi beda jurusan, mereka anak iklan. Dan waktu di kampus pun, saya sama mereka cuma saling kenal dan tidak ngobrol seperti sore ini. Hahaha.. Teman lama tapi teman baru dalam ketawa-ketiwi. :DD Sambil ngobrol, segala makanan yang katanya cemilan itu pun juga masuk ke dalam perut kita. Malah sampe kekenyangan.
Malam tiba, kita pun berencana melihat air mancur Monas yang cukup terkenal itu. Tapi Astari dan Widy ga ikut karna harus balik cepat dan mereka uda bosen liat air mancur itu. Katanya uda kali liat, bosen. Haha..
Saya, Vita, Masteng, dan Vijay lah yang melihat aksi air mancur Monas tersebut. Jujur, saya belum pernah liat air mancur. Daripada saya diledekin, "Masa anak Jakarta belum pernah liat air mancur Monas, malu-maluin!" Sebenernya itu ejekan karangan saya aja. Hahaha.. Menunggulah saya dkk untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Cukup lama kita menunggu karna ada beberapa pengunjung yang ngenyel tetep duduk di dalam pembatas. Alhasil, petugas Monas harus ngusirin para pengunjung ngenyel tersebut. Para pengunjung yang ngenyel itu keluar, pertunjukkan pun dimulai.
Awal-awal, saya masih takjub. Sempet bosen, trus takjub lagi karna muncul tembakan lampu yang ngbentuk macem-macem dan sangat menarik. Setelah saya bosen lagi dan ending-nya pun antiklimaks. :(
Sore itu pun saya habiskan waktu dengan mengobrol bersama Vita, Astari, Widy, Masteng, dan Vijay (adeknya Masteng). Ini termasuk temen ngobrol yang baru buat saya. Karna empat orang itu memang satu kampus dan satu angkatan sama saya, tapi beda jurusan, mereka anak iklan. Dan waktu di kampus pun, saya sama mereka cuma saling kenal dan tidak ngobrol seperti sore ini. Hahaha.. Teman lama tapi teman baru dalam ketawa-ketiwi. :DD Sambil ngobrol, segala makanan yang katanya cemilan itu pun juga masuk ke dalam perut kita. Malah sampe kekenyangan.
Malam tiba, kita pun berencana melihat air mancur Monas yang cukup terkenal itu. Tapi Astari dan Widy ga ikut karna harus balik cepat dan mereka uda bosen liat air mancur itu. Katanya uda kali liat, bosen. Haha..
Saya, Vita, Masteng, dan Vijay lah yang melihat aksi air mancur Monas tersebut. Jujur, saya belum pernah liat air mancur. Daripada saya diledekin, "Masa anak Jakarta belum pernah liat air mancur Monas, malu-maluin!" Sebenernya itu ejekan karangan saya aja. Hahaha.. Menunggulah saya dkk untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Cukup lama kita menunggu karna ada beberapa pengunjung yang ngenyel tetep duduk di dalam pembatas. Alhasil, petugas Monas harus ngusirin para pengunjung ngenyel tersebut. Para pengunjung yang ngenyel itu keluar, pertunjukkan pun dimulai.
Awal-awal, saya masih takjub. Sempet bosen, trus takjub lagi karna muncul tembakan lampu yang ngbentuk macem-macem dan sangat menarik. Setelah saya bosen lagi dan ending-nya pun antiklimaks. :(
Saya, Vita, Astari, Widy, dan Masteng.
Pesta Buku Jakarta
Tadi sekitar jam 11an saya berangkat menuju Senayan (sebenarnya sih uda diganti jadi Gelora Bung Karno). Kebetulan di sana lagi ada acara Pesta Buku Jakarta dan saya sudah niat pengen dateng ke sana. Biarpun ga ada temen, saya tetep dateng. Seperti saya bilang sebelumnya, melalang buana sendirian cukup menyenangkan loh. :D Saya ke sana tentunya dengan bus transjakarta.
Pas sampe banyak orang yang berjalan keluar dari Senayan, baru pada tes CPNS (kayanya). Jalan di antara orang-orang itu, entah kenapa ada rasa bangga karna saya sudah punya pekerjaan. Walaupun pekerjaan saya bukan impian saya, tapi di umur saya yang masih tergolong muda dan betampang muda (sampe masih dikiran anak SMA ini) ternyata sudah bekerja. Hehehe.. Sedikit sombong boleh kan?! Saya kan cuma manusia biasa. ;p
Oke, lupakan itu. Lanjut ke Pesta Buku Jakarta. Berkeliling-keliling dari satu tenant ke tenant lainnya. Melihat-lihat ada buku menarik apa di tenant-tenant tersebut. Kebetulan tenant di bookfair ini lebih banyak dari penerbit, ada KPG, Mizan, Bukune, GPU, dll. Terus tenant-nya ternyata ga cuma dari penerbit buku aja, ada juga tenant pembuat illustrasi, peralatan naik gunung, penulis hiasan kaligrafi, dll. Lucu juga ya.
Tenant pertama yang saya kunjungin serta beli bukunya adalah Mizan. Di sini saya beli dua buku cukup unik sebenarnya. Saya aja pas sampe rumah sempet berpikir, kenapa saya beli buku ini ya?!! Hahaha.. Tapi emang tujuan saya ke Pesta Buku Jakarta buat beli buku yang sudah ga ada di toko buku sih. Ini bukunya: 'Kompor Meleduk Benyamin' dan 'Komeng Undercover'.
Buku yang saya beli berikutnya, 'Kenapa Kuda Lumping Makan Beling? Dan 61 Pertanyaan Ngaco Lainnya Dijawab oleh NAIF'. Saya beli buku ini karna sangat suka dengan band Naif. Padahal sejujurnya saya ga suka sama penerbit buku ini, yaitu Bukune. Karna saya ga suka sama pemilik penerbit ini. Hehehe.. Tapi karna rasa suka sama Naif, jadi lupakan kebencian itu untuk sementara. ;p
Kalau buku berikut yang saya beli ini, adalah komik 'Marvel Superhero: Contest of Champions'. Ini saya beli cuma buat iseng-iseng aja. Lagian ada free (Marvel) superhero pull-out poster.
Dan yang saya beli berikut yaitu komik 'Petualangan Naif dan Mesin Waktu 1: Radio Antik'. Komik ini yang saya cari-cari, sampe nanya ke Franki Indrasmoro a.k.a Pepeng Naif via twitter. Kebetulan saya uda dapet yang seri keduanya, 'Petualangan Naif dan Mesin Waktu 2: Johan & Enny'. Tapi karna ngrasa ga afdol belum beli yang seri satunya, seri duanya belum saya baca. Hehehe.. Setelah saya dapet komik seri satunya, langsung saya baca sebelum ngetik blog ini. Untuk review komiknya entar aja, setelah 5 seri komik ini keluar semua.
Sebenernya salah satu, niat saya ke Pesta Buku Jakarta adalah membeli buku import, tapi ternyata hanya ada satu tenant yang menjual buku import dan itu pun harganya masih cukup mahal. :( Dan saya cuma beli dua buku import. Tapi lumayan buat awal saya belajar bahasa inggris.
Pas sampe banyak orang yang berjalan keluar dari Senayan, baru pada tes CPNS (kayanya). Jalan di antara orang-orang itu, entah kenapa ada rasa bangga karna saya sudah punya pekerjaan. Walaupun pekerjaan saya bukan impian saya, tapi di umur saya yang masih tergolong muda dan betampang muda (sampe masih dikiran anak SMA ini) ternyata sudah bekerja. Hehehe.. Sedikit sombong boleh kan?! Saya kan cuma manusia biasa. ;p
Oke, lupakan itu. Lanjut ke Pesta Buku Jakarta. Berkeliling-keliling dari satu tenant ke tenant lainnya. Melihat-lihat ada buku menarik apa di tenant-tenant tersebut. Kebetulan tenant di bookfair ini lebih banyak dari penerbit, ada KPG, Mizan, Bukune, GPU, dll. Terus tenant-nya ternyata ga cuma dari penerbit buku aja, ada juga tenant pembuat illustrasi, peralatan naik gunung, penulis hiasan kaligrafi, dll. Lucu juga ya.
Tenant pertama yang saya kunjungin serta beli bukunya adalah Mizan. Di sini saya beli dua buku cukup unik sebenarnya. Saya aja pas sampe rumah sempet berpikir, kenapa saya beli buku ini ya?!! Hahaha.. Tapi emang tujuan saya ke Pesta Buku Jakarta buat beli buku yang sudah ga ada di toko buku sih. Ini bukunya: 'Kompor Meleduk Benyamin' dan 'Komeng Undercover'.
Buku yang saya beli berikutnya, 'Kenapa Kuda Lumping Makan Beling? Dan 61 Pertanyaan Ngaco Lainnya Dijawab oleh NAIF'. Saya beli buku ini karna sangat suka dengan band Naif. Padahal sejujurnya saya ga suka sama penerbit buku ini, yaitu Bukune. Karna saya ga suka sama pemilik penerbit ini. Hehehe.. Tapi karna rasa suka sama Naif, jadi lupakan kebencian itu untuk sementara. ;p
Kalau buku berikut yang saya beli ini, adalah komik 'Marvel Superhero: Contest of Champions'. Ini saya beli cuma buat iseng-iseng aja. Lagian ada free (Marvel) superhero pull-out poster.
Dan yang saya beli berikut yaitu komik 'Petualangan Naif dan Mesin Waktu 1: Radio Antik'. Komik ini yang saya cari-cari, sampe nanya ke Franki Indrasmoro a.k.a Pepeng Naif via twitter. Kebetulan saya uda dapet yang seri keduanya, 'Petualangan Naif dan Mesin Waktu 2: Johan & Enny'. Tapi karna ngrasa ga afdol belum beli yang seri satunya, seri duanya belum saya baca. Hehehe.. Setelah saya dapet komik seri satunya, langsung saya baca sebelum ngetik blog ini. Untuk review komiknya entar aja, setelah 5 seri komik ini keluar semua.
Sebenernya salah satu, niat saya ke Pesta Buku Jakarta adalah membeli buku import, tapi ternyata hanya ada satu tenant yang menjual buku import dan itu pun harganya masih cukup mahal. :( Dan saya cuma beli dua buku import. Tapi lumayan buat awal saya belajar bahasa inggris.
Friday, July 9, 2010
Brightspot
Berjalan sendiri lagi mungkin sudah jadi bagian dari hidup saya dan saya suka itu. Kali ini saya pergi ke sebuah acara yang tergolong cukup berkelas, Brightspot. (Ini menurut saya loh) Sebenernya saya ke sana karna minta invitation dari temen, Ucy. Saat masuk sih saya sama dia, tapi pas di dalam dia lebih banyak sama temen. Jadi saya berkeliling sendirilah. Saya dateng ke brightspot ga ada niat belanja, cuma pengen liat-liat aja. Ga ada rasa mupeng pas di situ, yang saya rasain cuma suasana aneh. Begitu banyak pemuda-pemudi yang berbondong-bondong ke Brightspot. Tampil dengan gaya se-trendy dan sekeren mungkin.
Satu pertanyaan saya buat mereka, "beranikah mereka berpenampilan seperti itu naik kendaraan umum macam kopaja, metromini, dan kereta ekonomi?"
Ada yang bisa jawab?! Hehehe.. Mereka kalo ga bawa mobil pribadi, pasti naik taksi.
Maaf, bukannya saya iri sama pemuda-pemudi itu. Saya cuma mengeluarkan pendapat aja. Dan ini pikiran yang selalu muncul ketika saya melihat pemuda-pemudi keren itu berkeliaran di acara-acara seperti itu.
Gue juga mau berkomentar tentang acaranya. Ini pertama kalinya gue datang ke Brightspot. Sebenernya dari pertama acara ini muncul, gue uda pengen ke sana. Tapi kenapa ga pernah sempet mulu. Untuk datang ke acara seperti itu, gue uda tau pasti barang-barang yang dijual harganya mahal. Jadi, gue uda siap untuk tidak membeli apa-apa. Gue lebih tergiur belanja di Senen daripada di Brightspot. Hehehe.. Secara keseluruhan okelah, barang-barang yang dijual juga macam-macam. Tapi sayang, tempatnya sempit. Jadi pusing mau liat-liat. Satu yang gue dapet di sini adalah kontak buat beli isi polaroid yang 600, dia jual online di tokoplaroid.com. Bulan depan mau beli, patungan sama Oye. :))
Satu pertanyaan saya buat mereka, "beranikah mereka berpenampilan seperti itu naik kendaraan umum macam kopaja, metromini, dan kereta ekonomi?"
Ada yang bisa jawab?! Hehehe.. Mereka kalo ga bawa mobil pribadi, pasti naik taksi.
Maaf, bukannya saya iri sama pemuda-pemudi itu. Saya cuma mengeluarkan pendapat aja. Dan ini pikiran yang selalu muncul ketika saya melihat pemuda-pemudi keren itu berkeliaran di acara-acara seperti itu.
Gue juga mau berkomentar tentang acaranya. Ini pertama kalinya gue datang ke Brightspot. Sebenernya dari pertama acara ini muncul, gue uda pengen ke sana. Tapi kenapa ga pernah sempet mulu. Untuk datang ke acara seperti itu, gue uda tau pasti barang-barang yang dijual harganya mahal. Jadi, gue uda siap untuk tidak membeli apa-apa. Gue lebih tergiur belanja di Senen daripada di Brightspot. Hehehe.. Secara keseluruhan okelah, barang-barang yang dijual juga macam-macam. Tapi sayang, tempatnya sempit. Jadi pusing mau liat-liat. Satu yang gue dapet di sini adalah kontak buat beli isi polaroid yang 600, dia jual online di tokoplaroid.com. Bulan depan mau beli, patungan sama Oye. :))
Realis Baik Hati
Berikut hasil tes kepribadian saya dari website ini
Realis Baik Hati
Tipe Realis Baik Hati adalah pribadi-pribadi yang hangat dan suka menolong. Mereka melakukan pekerjaan mereka dengan sungguh-sungguh dan memiliki bakat mengorganisir yang menonjol. Seringnya mereka merasa terikat dengan nilai-nilai tradisional. Keluarga, khususnya, sangat penting bagi tipe Realis Baik Hati. Kepuasan tertinggi mereka adalah ketika menjadikan diri mereka berguna dan mengurus orang lain. Namun mereka tidak suka menonjolkan diri; mereka lebih suka menuntaskan pekerjaan mereka di luar sorotan. Tipe Realis Baik Hati adalah pecandu kerja yang sesungguhnya; mereka sangat bisa diandalkan dan tidak ada yang berlebihan bagi mereka dalam urusan menyelesaikan pekerjaan. Ketelitian, kesungguhan, dan kepatuhan adalah kekuatan-kekuatan mereka. Mereka lebih suka situasi yang tertata dan akrab ketimbang situasi baru dan belum diketahui.
Dalam menghadapi orang lain, tipe Realis Baik Hati sangat menjaga perasan dan senang menolong; dengan senang hati mereka selalu mengesampingkan kebutuhan mereka sendiri demi keluarga dan teman-teman mereka. Rumah mereka biasanya sangat resik, hangat, dan rapi. Perfeksionisme di satu sisi dan ketidaksukaan mereka untuk mendelegasikan tugas di sisi lainnya sering membuat mereka menanggung terlalu banyak tanggung jawab baik secara profesional maupun pribadi. Mereka tidak tahan ketidakselarasan; konflik membuat mereka sangat tidak bahagia. Anda nyaris bisa menjuluki mereka kecanduan harmoni – dan ini terkadang membuat mereka mengabaikan diri sendiri dan keinginan-keinginan mereka sendiri karena mereka tidak mampu menolak.
Tipe Realis Baik Hati mengidamkan hubungan seumur hidup yang stabil dan penuh kepercayaan. Pernikahan dan keluarga sangat penting bagi mereka. Mereka mengurus pasangan mereka dengan pernuh perhatian dan kasih sayang serta banyak mengalah demi hubungan yang harmonis. Mereka juga teman yang setia dan dapat diandalkan. Namun demikian, mereka dapat sangat terluka jika komitmen mereka terhadap orang lain terlalu lama tidak dihargai.
Realis Baik Hati
Tipe Realis Baik Hati adalah pribadi-pribadi yang hangat dan suka menolong. Mereka melakukan pekerjaan mereka dengan sungguh-sungguh dan memiliki bakat mengorganisir yang menonjol. Seringnya mereka merasa terikat dengan nilai-nilai tradisional. Keluarga, khususnya, sangat penting bagi tipe Realis Baik Hati. Kepuasan tertinggi mereka adalah ketika menjadikan diri mereka berguna dan mengurus orang lain. Namun mereka tidak suka menonjolkan diri; mereka lebih suka menuntaskan pekerjaan mereka di luar sorotan. Tipe Realis Baik Hati adalah pecandu kerja yang sesungguhnya; mereka sangat bisa diandalkan dan tidak ada yang berlebihan bagi mereka dalam urusan menyelesaikan pekerjaan. Ketelitian, kesungguhan, dan kepatuhan adalah kekuatan-kekuatan mereka. Mereka lebih suka situasi yang tertata dan akrab ketimbang situasi baru dan belum diketahui.
Dalam menghadapi orang lain, tipe Realis Baik Hati sangat menjaga perasan dan senang menolong; dengan senang hati mereka selalu mengesampingkan kebutuhan mereka sendiri demi keluarga dan teman-teman mereka. Rumah mereka biasanya sangat resik, hangat, dan rapi. Perfeksionisme di satu sisi dan ketidaksukaan mereka untuk mendelegasikan tugas di sisi lainnya sering membuat mereka menanggung terlalu banyak tanggung jawab baik secara profesional maupun pribadi. Mereka tidak tahan ketidakselarasan; konflik membuat mereka sangat tidak bahagia. Anda nyaris bisa menjuluki mereka kecanduan harmoni – dan ini terkadang membuat mereka mengabaikan diri sendiri dan keinginan-keinginan mereka sendiri karena mereka tidak mampu menolak.
Tipe Realis Baik Hati mengidamkan hubungan seumur hidup yang stabil dan penuh kepercayaan. Pernikahan dan keluarga sangat penting bagi mereka. Mereka mengurus pasangan mereka dengan pernuh perhatian dan kasih sayang serta banyak mengalah demi hubungan yang harmonis. Mereka juga teman yang setia dan dapat diandalkan. Namun demikian, mereka dapat sangat terluka jika komitmen mereka terhadap orang lain terlalu lama tidak dihargai.
Wednesday, July 7, 2010
Sunday, July 4, 2010
Jadwal Semifinal Piala Dunia 2010
Ditayangkan di RCTI
07/07/10 | Rabu | 01:30 | Green Point | Uruguay vs Belanda |
08/07/10 | Kamis | 01:30 | Moses | Jerman vs Spanyol |
Subscribe to:
Posts (Atom)