Friday, December 31, 2010

Tahun 2010 dan Jelang Tahun 2011

Banyak hal yang membuat saya bahagia di tahun 2010 ini, yaitu:

- Dapat kerja di Kantor Berita Antara.
- Nonton konser band-band favorit saya, seperti KOC, Belle and Sebastian, dan Camera Obscura.
- Jadi relawan di acara Java Festival Production.
- Banyak berbagai kegiatan yang saya lakukan, baik sendiri maupun sama sahabat-sahabat saya.

Terima kasih, Tuhan. Kau berikan saya tahun yang membahagiakan. Semoga tahun 2011, Tuhan berikan saya lebih banyak kebahagiaan. Dan segala cobaan di tahun depan bisa saya hadapi dengan baik. Amin. :D

Saturday, December 25, 2010

MERRY MERRY CHRISTMAS!


image from google

NB: Entah kenapa saya merasa Natal tahun ini terasa sepi..

Sunday, December 12, 2010

Belle & Sebastian at Beatfest 2010 - Jakarta

Belle & Sebastian - I'm A Cuckoo


Belle & Sebastian - Sukie In The Graveyard

Camera Obscura at La Lights Indiefest Festive Sound 2010 - Bandung

Camera Obscura - Teenager

Videos at Java Jazz Festival 2010

Dwiki Darmawan and Friends

Bandanaira

Saturday, December 4, 2010

Konser Bonita "Terimakasih"

Kemarin, sehari setelah menonton konser Dewa Budjana, saya pun menonton konser Bonita di Salihara. Kali ini saya menonton bersama sahabat saya, Atre. Konser akhir tahun yang bertajuk "Terima Kasih" ini sungguh sangat menakjubkan. Entah gimana saya bisa menjelaskannya, karena saya sungguh kagum dengan konser ini. Suara Bonita sungguh sangat bagus. Selain itu, suara suaminya Bonita, Petrus Briyanto Adi, sangat ganteng. Hahahaha.. Banyak yang menarik di konser ini, yaitu ada pemain kecapi dan akordeon. Para penyanyi latarnya pun tidak kalah keren.

Saya dan Atre sangat suka sama konser. Satu yang sangat disayangkan Bonita tidak keluar dari backstage, tak sepertiwaktu konser Tika. Padahal Atre pengen minta tanda tangan di CDnya.


BONITA & the hus BAND
Bonita: vokal
Petrus Briyanto Adi: gitar, vokal
Bharata Eli Gulo: perkusi, vokal
Jimmy Tobing: saksofon
Pemain tambahan:
Sheila Permatasaka: gitar bass
Kaunang Bungsu Supratman: perkusi
Pemain tamu:
Andreas Arianto Yanuar: akordeon
Eni Agustien: guzheng
Mery Kasiman: piano
Penyanyi latar:
Davina Nanlohy
Rainy Kandou
Putri Habibie
Arthur Wongkar

Thursday, December 2, 2010

Konser Dewa Budjana di Salihara

Dewa Budjana adalah salah seorang gitaris Indonesia paling menonjol saat ini. Dengan teknik permainan dan corak bunyi gitarnya yang berkarakter kuat, ia telah malang-melintang di dunia musik Indonesia dalam berbagai peran: gitaris grup band Gigi, gitaris tunggal (dengan empat album solo instrumental), session player bersama berbagai macam musisi, dan pendiri trio gitar Trisum yang sempat mencuri perhatian publik. Ia bahkan berkiprah sebagai produser, mulai dari album bernuansa religi hingga album gitaris Balawan. Dalam perjalanan karirnya, Dewa Budjana pernah bergabung dengan kelompok-kelompok musik Indonesia, di antaranya adalah Squirrell (1980-1985), Spirit (1989-1992), Java Jazz (1993-1994), dan Gigi (1994-sekarang). Selain itu Budjana juga menjalani karir sebagai gitaris tunggal dan telah menghasilkan album solo Nusa Damai (1997), Gitarku (2000), Samsara (2003), dan Home (2006), di samping sebuah album rohani bertajuk Nyanyian Dharma (1998). Dalam konser di Teater Salihara kali ini, Budjana akan membawakan sepilihan karya-karya terbaiknya, antara lain: “Kromatiklagi”, “Lost Paradise”, “Rerad Rerod”, “Gangga”, “Malacca Bay”, “Temple Island”, “Dreamland”, “Dancing Tears”, dan “Caka”.
*Artikel di atas dikutip dari sini.

Semalam, saya menyaksikan Konser Dewa Budjana di Salihara. Pertunjukkan yang sangat mengesankan buat saya. Cukup butuh perjuangan buat mendapatkan tiketnya. Sebenarnya saya sudah tahu akan acara ini sebulan yang lalu dan berniat membeli tiketnya setelah gajian. Tapi ternyata di hari Senin tanggal 29 November 2010, info dari twitter Salihara menyatakan bahwa tiket Konser Dewa Budjana sudah sold out. *Dong!* Karna ga percaya, (curiga kalau ini taktik dagang ;p) akhirnya saya pun menelpon ke Salihara untuk memastikan dan tenyata memang benar sudah sold out. Padahal saya cuma mau satu tiket aja. Huhuhuuu.. Pupus sudah harapan saya. Saking desperadonya, saya jadi niat menonton pertandingan bola Indonesia - Malaysia. Hahaha.. *gila, grace boros banget!*

Tapi ternyata, saya memang diharuskan untuk menyaksikan Konser Dewa Budjana. Salihara menambahkan tiket pertunjukkannya, namanya tiket lesehan. Sesuai namanya kita duduk lesehan di depan panggungnya langsung. Tanpa pikir panjang, setelah melihat info ini langsung saja saya menelpon, iiket dipesan, uang ditransfer, dan tinggal tukar tiketnya di Salihara. Yiiiipppppiiieee!!! :DD

Pulang kantor, langsung mandi, main cafe world dulu, dan langsung cabut ke Salihara dengan sepeda. Yeeaaaahh!!!

Sekitar jam 8 lewat 5 menit, saya pun masuk ke ruang teater Salihara yang dingin kebangetan. Hahaha.. Berapa kali masuk ke ruangan ini pasti selalu kedinginan. :( Lalu saya pun mencari duduk lesehan yang pas, yaitu tepat persis di depan Dewa Budjana akan beraksi. Dalam konser ini, Dewa Budjana yang sebagai tokoh utamanya juga dibantu oleh beberapa temannya. Antara lain, Sandy Winarta (drum), Shadu Shah Chaidar (bass), Irsa Destiwi (piano), Dandy Lasahido (keyboards), Saat (suling), dan Jalu (perkusi).

Sebanyak 18 lagu dimainkan oleh Dewa Budjana, dengan urutan sebagai berikut:
Semua lagu dimainkan dengan penuh penghayatan dan para penonton pun terhanyut, termasuk saya. Di panggung, Dewa Budjana dikelilingi oleh gitar-gitarnya. Sayangnya ada peraturan yang melarang untuk memfoto, jadi tak ada gambar yang bisa saya ambil selama pertunjukkan tersebut. Ehmm.. Biarlah ini menjadi pertunjukkan indah itu terekam di pikiran dan hati saya. *hadah! gayamu grace grace..* Dewa Budjana bisa dibilang salah satu pemusik yang saya kagumi, jadi suatu kebahagiaan jika bisa melihat penampilan beliau secara langsung.

Dua foto berikut diambil saat pembukaan Festival Salihara 2010 kemarin. Dengan nekat dan sedikit grogi, saya dan teman saya, Yanti, minta foto sama Dewa Budjana. Foto ini diambil pakai kamera Ricoh F3.


NB: Sedikit menyesal karna pulang cepet, ternyata di acara konser kemarin ada Piyu Padi dan saya tak melihat. Padahal kan pengen minta foto. Hihihi.. ;p Beliau juga salah satu idola saya. :(

Thursday, November 25, 2010

Hitam Putih Dari Sebuah Ricoh F3

Seandainya Jakarta Banyak Pohon
end of the church


Sunyi Senyap

My Best Friends and Eminem

Sunday, November 21, 2010

Djakarta Artmosphere 2010

Setahun yang lalu tepatnya tanggal 7 November 2009, saya datang ke Djakarta Artmosphere biasa disingkat Djaksphere dan saya pun menuliskannya di sini. Tahun ini acara tersebut datang lagi dan saya sudah pasti menontonnya lagi. Mungkin ini bisa jadi acara tahunan yang wajib saya datangi. Semoga tahun depan ada lagi dan lebih lebih bagus lagi tentunya. *Amin*


Ya. Tanggal 20 November 2010 acara Djakarta Artmosphere diadakan lagi, kali ini kolaborasinya cukup menarik. Pertama kali saya mendengar info tentang acara ini, saya langsung tertarik dengan adanya Godbless. Walaupun saya bukan penggemar berat mereka, tapi entah kenapa saya ingin sekali melihat penampilan para rockstar senior ini secara langsung. Jadi langsunglah saya membeli tiket presalenya, seharga 50 ribu rupiah. Dan lagi-lagi (lagi) tanpa memikirkan apakah akan ada teman menonton atau ngga. Hahahaha.. Tapi saya mencoba mengajak teman, si Gilling, walupun saya tau itu agak susah karena dia sekarang bekerja di Batam. *Jadi kangen sama Gilling. Teman baik saya dalam menonton acara musik dan datang ke pameran seni. Ling, ke Jakarta dong! Kita hura-hura lagi.* Selain itu, si Gori (pacarnya Gilling) mau datang juga, tapi karena uang buat beli tiket kepake jadinya batal deh. Untungnya, ada teman saya, Sida, yang dapat tugas liputan acara ini dari tempat magangnya jadi saya ada teman deh. ;)
Setahun yang lalu saya sudah jatuh cinta dengan Djaksphere dan tahun ini saya jadi semakin cinta. *Coba ini bisa saya pacarin. Hahahaha..* Kalau berdasarkan pendapatan (sok2-an) saya, Djaksphere merupakan acara yang berbeda dari semua konser yang saya pernah sambangi. Dari setahun yang lalu dan konser ini memiliki ciri khas yaitu memadukan penyanyi/band senior (lama) dengan penyanyi/band junior (baru) yang berkualitas pastinya. Untuk tahun ini dengan tema "Djakarta Artmosphere, arts for a better Indonesia. Lintas kreasi, lintas generasi." menampilkan kolaborasi dari Oddie Agam featuring Mocca - Bonita & The Hus Band - The Trees and The Wild, Utha Likumahuwa featuring Leonardo, Sylvia Saartje featuring Gugun Blues Shelter, dan Godbless featuring Navicula. Bisa dibilang penyanyi/band juniornya tahun ini tidak setenar yang tahun lalu, seperti Sore, WSATCC, Tika & The Dissidents, dan Efek Rumah Kaca, paling hanya beberapa yang cukup terkenal tapi penampilan mereka tidak kalah dengan tahun lalu. Tentu saja saya suka semua ya! :D
Sedikit jepretan foto dari saya yang seorang amatiran.

NB: Semoga tahun depan masih ada lagi dan wishlist saya buat tahun depan yaitu Ikang Fauzi. ;)

Tuesday, November 16, 2010

ONROP! Musikal

Apa yang saya lakukan senin malam kemarin? Saya menonton ONROP! Musikal yaitu sebuah drama musikal yang disutradarai oleh Joko Anwar dan diproduseri oleh Afi Shamara.


Awalnya saya sudah tidak niat untuk menonton acara ini, karena rencananya tanggal 13-16 November saya berencana ke Karimun Jawa. Tapi karena banyak yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan, terlebih karena kondisi Merapi yang pada saat itu semakin memburuk. Akhirnya, pihak travel membatalkan perjalanan ke Karimun Jawa tersebut.


Saya pun memutuskan untuk menonton Onrop! Musikal di hari Senin tanggal 15 November. Dan seperti biasa saya pergi sendiri. Hahaha.. Saya baru beli tiketnya hari Sabtu yang tersisa tinggal kelas VIP atau gold dan itu pun sudah tinggal beberapa bangku lagi yang kosong. Yasudalah, 300 ribu yang tadinya buat ke Karimun Jawa saya pakai buat beli tiket Onrop.


Keluar dari kantor sekitar jam 6an, lalu saya jalan sampai nemuin kopaja p20, naik dan turun TIM. Ini pertama kalinya saya memasuki dan melihat secara dekat Teater Jakarta, biasanya cuma lewat dan lihat dari jauh saja. Ternyata setelah dilihat dari dekat, ini gedung keren juga.


Bisa dibilang saya datang kecepatan, lihat kiri kanan rata-rata yang datang sama teman, pacar, atau keluarga. Sedangkan saya, pasti datang sendirilah. Hahaha.. *tertawa miris* Berdasarkan prinsip saya, "Kalau emang pengen, datang sendiri pun tak masalah buat saya." Rata-rata teman yang saya ajakin pada ngga bisa, dengan berbagai alasan. Tapi rasa keinginan saya untuk menonton sangat besar, jadi tak menyurutkan niat saya untuk datang.


Mungkin sudah banyak yang menulis tentang Onrop! Musikal ini baik yang memuji maupun yang mengkritik. Jadi di sini, saya tidak mau memuji dan tidak pula mengkritik. Saya cuma bilang, saya gembira menonton Onrop! Musikal. Satu yang saya suka, yaitu tokoh Amir yang diperankan oleh Ario Bayu. Biar ada yang bilang, beberapa jokes-nya terbilang biasa saja, malah ada yang bilang membosankan. Tapi saya menghargai hasil karya Joko Anwar dan kawan-kawan. Sukses buat karya selanjut ya! Selamat juga untuk dua teman saya yang turut serta tampil di Onrop! Musikal, yaitu Canti Widyadhari dan Rangga Hilman. Selamat ya! :D


NB: Drama musikal yang pengen saya tonton selanjutnya adalah Musikal Laskar Pelangi. *Ada yang mau nonton sama saya?*

Saturday, November 13, 2010

Festival Film Eropa 2010

Kemarin di Jakarta baru saja ada acara Festival Film Eropa 2010 yang dimulai dari tanggal 5 hingga 12 November 2010. Festival yang memutarkan berbagai film dari negara-negara di benua Eropa ini menggunakan venue yang beragam, seperti di Erasmus Huis, Goethehaus, Istituto Italiano di Cultura, Centre Culturel Francais, dan Kineforum.

Selama seminggu acara itu, saya hanya berhasil menonton 3 film. Maklumlah, namanya juga seorang kuli yang punya jam kerja dari pukul setengah sembilan pagi sampai lima sore. Jadi wajar saya cuma bisa menonton 3 film yang semua filmnya diputar malam hari, menonton setelah saya pulang kerja.

Oke, sekarang saya akan gegayaan kasih pendapat tentang 3 film ini. Sebelumnya, opini ini cuma dari seseorang yang ngga penting dan ngga terkenal pula. Jadi, jangan dianggap serius. Hehehe..

1.
SOUL KITCHEN
Germany. 2009. Comedy.100 min. German with English subtitle.
Director: Fatih Akin
Casts: Adam Bousdoukos, Birol Ünel, Moritz Bleibtreu
Sinopsis:
Zinos, seorang warga Jerman keturunan Yunani, memiliki Soul Kitchen, sebuah restoran yang menyediakan makanan sederhana, di Hamburg. Bisnisnya berjalan relatif baik. Pacar Zinos, Nadine yang bekerja sebagai wartawan pergi ke Shanghai dan kakaknya yang dipenjara, Illias membutuhkan kerja agar dia bisa memperpanjang masa kebebasannya. Zinos juga menderita gangguan sendi namun tidak dapat berobat karena ia tidak memiliki asuransi kesehatan. Dia mempekerjakan Shayn, juru masak berapi-api yang mampu memainkan atraksi pisau lempar, yang membawa perubahan dramatis ke restorannya. Pada mulanya, pelanggan tetap, yang telah terbiasa dengan menu Schnitzel dan Currywurst kaget dengan santapan mewah, namun pelan-pelan mereka belajar untuk menghargai makanan enak.

Berkat band para pramusaji lengkap dengan konsol DJ, hasil curian Illias, Soul Kitchen menjadi tempat musik yang populer. Namun segera saja, persoalan datang, akibat sang konglomerat pertanahan, Neumann mencoba membeli restoran tersebut untuk membangun perumahan baru. Zinos merindukan Nadine. Untuk menyelamatkan hubungannya, Zinos mengangkat Illias sebagai direktur operasional Soul Kitchen dan hendak pergi ke Shanghai. Namun di bandara, dia bertemu Nadine yang jatuh cinta dengan seorang laki-laki China.

Selama Zinos tidak ada, Illias kehilangan Soul Kitchen karena kalah main poker dengan Neumann. Dalam usaha untuk mencuri kepemilikan restoran dari Neumann, Illias ditahan oleh polisi. Zinos berada di kamar bawah, karena penyakitnya kambuh. Namun dengan bantuan psikoterapis, Anna dan chiropraktor alternatif, Kemal, ia akhirnya sembuh. Untungnya, Neumann ditahan oleh petugas fiskal dan menjadi rekan sepenjara Illias. Restoran Soul Kitchen dilelang dan dengan bantuan keuangan dari Nadine, Zinos membeli restorannya kembali. Di akhir film, Zinos akhirnya menjadi kekasih Anna dan Illias (meski masih di penjara) menjadi kekasih pramusaji, Lucia.
Itulah sinopsis yang saya kutip langsung dari website Eorupe on Screen. Saya males kalau disuruh menceritakan ulang lagi. Hehehe.. *plak*

Sebelum memberikan opini, saya akan menceritakan tentang rencana menonton film ini. Untuk kali ini, saya tidak menonton sendiri. *wuih! kemajuan, grace!* Iya, emang nonton berdua tapi sama Nye. *gubrak! itu mah sama aja!* *kecewa* Hahahaha... Oiya, kata Nye sih Wong dkk mau dateng. Tapi jadi ngga ya ngga tau. ;p

Kami berencana menonton jam 19.30 (Senin, 8 Nov 2010) di Erasmus Huis. Kami janjian untuk bertemu langsung di venue, saya dari kantor dan Nye dari kampus. Saya pikir dia duluan yang sampai, tapi ya biasalah pasti yang jauh duluan yang sampai yaitu saya. Yasudah, langsunglah saya masuk untuk mengambil tiket. Takut tiketnya kehabisan. Sejujurnya, ini pertama kalinya saya menonton Festival Film Eropa. Jadi saya tak tahu, kalo 1 orang hanya boleh ambil 1 tiket. Tadinya niat ambil banyak, terus dijual di luar. *jiwa calo* hahahaha.. Ga lah. Gue cukup jadi calo tiket Java Jazz, JRL, dan Soulnation aja. *loh* hahaha.. (Just kidding, pren. Jangan dianggap serius.) Tiket sudah di tangan dan tinggal menunggu Nye.

Nye datang dan sudah dapat tiket, kami pun berkeliling melihat-lihat Erasmus Huis. Emang sedikit norak karena ini pertama kalinya saya dan Nye datang ke tempat ini. Hihihi.. Jadi malu.

Sambil menunggu film dimulai, kami duduk dan Bajoy sama Kindi dateng. Sedangkan, Wong dateng pas film mau mulai. Lalu, kami pun menonton. Sangat disayangkan kami dapat tempat duduk yang kurang strategis dan kekurangan dari tempat ini adalah posisi bangku tidak dibuat bertingkat. Pandangan jadi terganggu sama kepala-kepala di depan dan harus mencari celah buat ngintip subtitlenya. Huhuhuhu...

Oke, sekarang saya memberikan opini tentang film ini. Secara keseluruhan saya suka film ini. Film ini lucu dan menghibur. *yoalah, grace! cuma gitu doang* *plak* Hahaha.. Kan sudah bilang opini saya itu emang ga bermutu. ;p Oke, saya panjang-panjangin deh. Memang betul saya suka dengan film ini. Bisa dibilang dari 3 film yang saya tonton, film ini yang paling saya suka. Mungkin karena cerita film ini tidak membosankan makanya membuat saya suka.

Yauda, mending liat trailernya aja nih.


Soul Kitchen - Trailer
Align Center




2.
MATAHARIS
Spain.2007. Comedy.97 Min.Spanish with English subtitles
Sinopsis:
Inés, Eva dan Carmen adalah detektif pribadi yang sering kali melanggar rahasia pribadi orang lain namun tidak sanggup menghadapi rahasia mereka sendiri. Dalam bekerja, ketiga ahli intai tersebut harus sanggup menghadapi perbedaan tipis antara kepentingan umum dan pribadi dengan cara mengatasi masalah pribadi mereka sendiri guna untuk menyelesaikan lebih dari hanya kasus profesional mereka.
Sama seperti Soul Kitchen, sinopsis Mataharis juga saya kutip dari website. Sejujurnya, saya tidak keinginan untuk menonton film ini. Di hari selasa pas di kantor, saya cuma berpikir rencana hari ini apa ya. Lalu terpikirkan buat nonton film eropa lagi, lalu saya buka-bukalah booklet yang saya ambil kemarin. Setelah, membolak-balik booklet. Akhirnya, saya memilih untuk ke Istituto Italiano di Cultura karena saya cuma pengen tau tempatnya seperti apa. Hehehe.. Saya pun nekat ke sana sendirian karena mau ajak siapa lagi. Hahaha.. Hal menarik yang saya temui di tempat ini adalah kursinya. Gimananya jelasin bentuk kursi ya?! Hhmm.. oke akan saya jelasin, sebisa saya. Kursinya ngga ada penahan bawahnya, jadi kita duduk nglantai gitu. Kaki kita bisa diselonjorin, terus ada sandarannya juga. Jadi kaya kursi buat berjemur di pantai gitu, cuma ini ngga panjang aja. Deskripsi saya cukup dimengertikan?! Kalau tetep ngga ngerti, saya sarankan langsung dateng ke IIC aja ya. ;)

Sedikit opini saya tentang film Mataharis, dengan sangat menyesal saya harus katakan filmnya membosankan. Malah saya sempat 3 menitan ketiduran. Hehe.. maaf ya. Tapi tema cerita terbilang cukup menarik. Wanita-wanita yang menjadi seorang detektif.


Mataharis -Trailer


3.
COSMONAUTA (COSMONAUT)
Italy.2009.Comedy.83 Min. Italian with English subtitle
Director: Susanna Nicchiarelli
Casts: Claudia Pandolfi, Sergio Rubini

Sinopsis:
Pada tahun 1957, bahkan jika anda komunis, berbohong dalam cinta adalah sesuatu yang tidak seharusnya anda lakukan. Luciana adalah gadis berumur Sembilan tahun dan sedang jatuh cinta dan kecewa untuk pertama kalinya. Sementara Laika, dikirim oleh orang-orang Russia, berselancar di ruang angkasa.
Film ini merupakan film yang diputar khusus untuk penutupan Festival Film Eropa 2010 di Jakarta. Kemudian, festival ini akan dilanjutkan di Surabaya, Denpasar, Semarang, dan Aceh. Seperti pada umumnya, sebuah pembukaan dan penutupan biasa hanya untuk undangan. Beruntungnya saya dapat dari junior saat kuliah. Lebih tepatnya, dia menulis di facebook kalau dia punya 1 undangan buat penutupan dan menanyakan ada yang berminatkah. Tapi pikir panjang, saya pun mengkomentarin kalau saya mau undangannya. Dan akhirnya, kami pun janjian untuk bertemu di venue, yaitu Goethe Haus. Ternyata, dia dapat tiketnya dari mengirimkan email ke pihak panitia dan 1 tiket berlaku untuk 2 orang.

Untuk sebuah penutupan, penutupan Festival Film Eropa ini tergolong biasa saja. Cuma pidato dari pihak penyelenggara dan pemutaran film, biasanya kalau pembukaan/penutupan pasti ada sesuatu. Entah itu makanan ataupun hiburan sekedar akustikan atau apalah. Hhmm.. Tapi ini cuma gitu.

Kalau diurutkan dari ketiga film yang saya tonton kemarin, film ini ada di posisi kedua. Saya cukup suka dengan film ini.


Cosmonauta - Trailer


Sekian cerita saya tentang 3 film yang saya tonton di Festival Film Eropa 2010. Maaf, jika tidak puas dengan review-an saya ini. Karena saya memang tidak niat untuk mereviewnya. Hehehe.. :D

Friday, November 12, 2010

Antara Transportasi Umum Dengan Pencopet

Padahal kemarin berniat untuk menulis tentang pengalaman saya antara transportasi umum dengan pencopet di blog ini. Tapi ternyata saya mengalami suatu kejadian di transportasi umum dengan seorang pencopet pada pagi ini, tanggal 12 November 2010.

Begini cerita kejadiannya, seperti biasa pagi ini saya berangkat dari rumah ke kantor sekitar pukul 06.40. Transportasi yang selalu saya gunakan ke kantor adalah kereta dan untuk menuju Stasiun Pasar Minggu saya naik angkot S15A, angkot merah dengan trayek Ragunan - TMII. Dan kejadian pun dimulai, di angkot S15A itu saya duduk seperti biasa tapi kali ini berbeda karena tepat di depan saya ada seorang pria yang sedang beraksi untuk mencopet. Awalnya, saya tak begitu curiga. Tapi lama kelamaan saya mulai curiga, kok tangan si pencopet ini seperti mau mengambil sesuatu di kantong jaket seorang perempuan di sampingnya. Posisi tangannya dibuat bersila dan tangan kanan terlihat sedang berusaha merogoh kantong.

Pada saat itu, saya bingung harus berbuat apa karena takutnya di angkot itu dia ada komplotannya. Jadi yang bisa saya lakuin cuma melototin dan berusaha supaya rencana mencopetnya gagal. Tapi mungkin kalau dia sampai berhasil, saya teriak kali. Hahahaha.. Selama dipelototin, dia terlihat seperti tak melihat saya dan hanya sekali-sekali melirik saya. Mungkin dalam hati dia bilang, "Sial! Nih mbak-mbak depan gue kayanya tau." ;p Herannya, sudah saya pelototin si pencopet masih aja berusaha untuk ngrogoh kantong jaket perempuan itu.

Akhirnya, saya colek saja perempuan itu dan sambil bilang, "Mbak, hati-hati! Sebelahnya mau nyopet tuh." Dan saya pun turun dari angkot, yang kebetulan juga sudah sampai Pasar Minggu. Saat saya bayar ongkos, si mbak itu segera pindah tempat duduk. Setelah bayar langsung melakukan jalan cepat, takut kalau si pencopet malah turun dan jadi ngikutin saya. Sempat berpikir kalau copet itu sampai ngikutin saya berencana lapor ke polisi, kebetulan ada polisi yang sedang berdiri di pertigaan Pasar Minggu itu. Puji Tuhan, si pencopet itu tidak mengikuti saya hingga ke Stasiun Pasar Minggu. Semoga saja saya tidak ketemu si copet itu lagi. Huuuaaaa.. Pengalaman yang menegangkan buat saya.

Di awal tulisan ini, bilang kalau saya berminat untuk menulis pengalaman saya antara transportasi umum dengan pencopet. Kalau diingat-ingat, saya pernah menceritakan kejadian antara kereta dengan pencopet di sini. Selain itu, pengalaman saya antara kereta dengan pencopet juga ada lagi dan saya ceritakan di sini.

Ada juga tiga kejadian antara angkotan umum dengan pencopet yang saya alami waktu SMA dan kuliah, kebetulan yang jadi target pencopetnya adalah saya. Kejadian pertama waktu SMA, yaitu terjadi saat saya pulang dari sekolah.

Dari sekolah ke rumah saya banyak kendaraan alternatif yang bisa digunakan. Kebetulan pada waktu itu, saya naik metromini 640 atau 62 lalu turun di pertigaan yang mau ke Unas, lanjut dengan naik angkot 17. Saat sampai di Balai Rakyat, pertigaan yang keluar dari Unas, naik seorang bapak-bapak yang maksa naik padahal saat itu angkot sudah penuh. Si bapak itu duduk di depan saya dengan duduk yang dipaksakan dan untuk menahan duduknya itu dia megang dengkul saya. Kemudian, si bapak itu terbatuk-batuk seperti orang sakit dan menggoyangkan dengkul saya. Saat itu, saya tak ada curiga sama sekali. Iseng saya ngrogoh kantong rok buat ngecek handphone. (Maklum HP baru jadi maunya dipegangin mulu. Hehehe..) Tapi ternyata posisi HP saya sudah setengah keluar dari kantong dan hampir jatuh ke kolong bangku angkot. Langsung saja kantong dan HP saya pegangin supaya ngga jatuh. Lalu karena si bapak merasa tidak berhasil dengan aksi mencopetnya, dia pun turun. Tak jauh setelah itu pria yang duduk di sebelah saya juga ikut turun, yang berdasarkan perkiraan saya pria itu pasti temannya si bapak itu. Huuuuu... Untung aja HP saya tak hilang.

Kejadian kedua saat SMA juga, kayanya ini sekitar kelas 2 atau 3. Saya lupa. Terjadi saat mau tanding atau sparing di SMA Gonzaga. Ketika itu saya naik angkot 11, angkot warna merah dengan trayek Pasar Minggu-Lebak Bulus. Kalau yang satu ini pakai trik, naik seorang bapak-bapak yang membagi flyer pijat refleksi. Kemudian, dia mempraktekkan pijitan itu ke penumpang, yang sebenarnya masih satu komplotan sama dia. Lalu, baru dia mengincar penumpang lainnya untuk jadi korban dan penumpang yang juga komplotannya itu kaya mendoktrin kita dengan mengatakan bahwa pijitannya enak. Untungnya saya tau trik mencopet seperti itu, karena temannya saya pernah kecopetan dengan trik seperti itu juga. Jadinya saya bisa berwaspada dan berhati-hati. Ketika si bapak itu mau memegang kaki saya, langsung saja saya tolak dengan halus. Tapi dia masih tetap memaksa, jadinya saya pun menolak dengan keras. Akhirnya, si bapak itu turun dan tak jauh penumpang pura-pura itu juga turun. Saya pun tertawa dalam hati. Hahahahaha...

Saat kuliah terjadi di miniarta 04, angkot warna coklat dengan trayek Pasar Minggu - Depok, kejadiannya hampir sama seperti yang pura-pura pijat refleksi itu. Dan sepertinya pencopet tersebut sudah mengincar saya sebelum naik angkot. Dia mengira di kantong saya ada HP, padahal yang ada di kantong saya saat itu adalah ipod. Karena saya sudah tau rencana jahat mereka, akhirnya ipod-nya saya keluari saja dari kantong dan saya pegangin terus. Akhirnya karena gagal, mereka pun turun. Dan lagi-lagi saya tertawa dalam hati. Hehehehe...

Peristiwa berikut bukan terjadi di transportasi umum mana pun, tapi masih ada hubungannya sama pencopet. Kapan terjadinya saya lupa, kayanya pas jaman kuliah. Saat saya sedang ke Pasar Senen sendirian, pastinya untuk belanjalah. ;p Setelah puas belanja, lebih tepatnya karena duit sudah habis, saya pun pulang. Saya berjalan ke terminal untuk naik kopaja p20. Saya pakai tas selempang dan saya kebelakangin, tangan kiri dan kanan menenteng kantong plastik. Saya pun jalan santai, tanpa merasakan apa-apa dan curiga sedikit pun. Saya pun menengok ke belakang daaaaaannn... ada pria yang sedang membuka resleting tas saya. Aneh ya. Saya saat itu malah sempat bengong dan bingung apa yang dilakuin pria itu. Tapi kemudian, saya langsung tanggap dan megang erat tas. Lalu si copet saya pelototin dan dia pun pergi. Hahaha..

Satu kesamaan dari copet yang di angkot S15A tadi pagi dengan copet yang di Senen itu adalah tampang copetnya bloon gitu. Hahahaha..

Itulah pengalaman-pengalaman saya yang aneh bin ajaib. Semoga bermanfaat buat kalian. Kali aja, kalian jadi lebih berhati-hati saat di transportasi umum. :)
image from google

Sunday, October 31, 2010

Cerita Relawan Soulnation Festival 2010

Setelah menjadi relawan di Java Jazz Festival dan Java Rocking Land kemarin, kemarin saya juga menjadi relawan untuk Java Soulnation Festival 2010. Ketiga acara tersebut merupakan bikin dari Java Festival Production, jadinya saya diberi kepercayaan lagi untuk membantu di ketiga acara tersebut.

Setahun yang lalu, saya pernah datang ke acara ini sebagai pengunjung dan saya pernah menulis cerita acara tersebut di
sini. Dan sekarang saya sebagai relawan. Pengalaman yang berbeda.


Acara ini berlangsung dua hari, acara ini khusus menampilkan musik beraliran R n B, hip hop, rapp, dan soul. Mungkin ini acara Java Festival Production paling sepi yang pernah saya lihat. Menurut perkiraan asal-asalan saya, Soulnation sepi karena artis luar yang dibawa kurang dikenal oleh ABG masa kini. Selain itu, karena jaraknya terlalu dekat sama JRL. Alasan terakhir karena sedang terjadi bencana alam dimana-mana, yaitu banjir bandang di Wasior, tsunami di Mentawai, dan gunung Merapi meletus. Jadi bisa dibilang saat ini, Indonesia sedang berduka.


Oke, balik ke Soulnation. Seperti alasan pertama yang saya bilang, artis luar yang dibawa kurang dikenal oleh ABG masa kini, yaitu Simply Red, Les Nubians, Coolio, dll. Memang ketiga artis tersebut bisa dibilang artis angkatan 25 tahun ke atas. Jadi wajar saja kalau para ABG itu ngga tau. Dan yang sangat disayangkan Simply Red itu special show, jadinya ada tiket tambahan lagi buat nonton mereka. Harganya bisa dibilang cukup mahal untuk mahasiswa dan pegawai dengan gaji kecil seperti saya ini. Hahaha..


Di Soulnation ini, saya kembali menjadi koordinator mini press conference, sama seperti JRL kemarin. Tapi kali ini tim berubah, cuma satu orang yang masih tetep yaitu Awan, sisanya ada Norman, Dika, dan Tomy.


Selama dua hari ini, cuma ada 1 press conference yaitu Coolio pada hari Sabtu tanggal 30 Oktober 2010. Satu kata buat orang ini yaitu bawel. Hahaha.. Namanya juga rapper, pasti demen ngocehlah. Terus, ini rapper juga sempet naik-naik ke meja tapi jatuh. Hahaha.. Yaiyalah, tau diri meja buat presscon cuma gitu doang. Cuma papan yang diganjal besi. Dan kayanya si doi juga mabok deh, keliatan gitu teler ya. ;p


Selama menjadi relawan di tiga acara Java Festival Production, di Solunation saya paling banyak nonton artisnya. Yaitu Pandji dkk, Simply Red, Sandy Sondoro, Les Nubians, dan Barry Likumahuwa dkk. Dari semua yang saya suka adalah penampilan Pandji dkk dan Barry Likumahuwa dkk.


Pandji and Angga Maliq & d'essentials


Barry Likumahuwa and All Friends at Soulnation 2010

Monday, October 25, 2010

Reunian BC '06 di Nikahan Kara-Faz

Tanggal 24 Oktober 2010 kemaren menjadi hari pernikahan teman sejurus saya di kampus dan itu juga menjadi pernikahan pertama untuk Broadcast angkatan 2006. Jadi bis dibilang acara tersebut jadi reunian buat anak Broadcast 2006 karena rata-rata dari kita sudah pada mencar semua. Ada yang masih lanjut ekstensi di UI, ada juga yang lanjut di Unpad, ada juga yang lanjut di kampus, dan ada juga yang sudah bekerja. Karena itu, acara seperti ini dimanfaatkan kita-kita untuk reunian dan foto-foto pastinya. Tapi yang datang hanya sebagian, belum semuanya. Yang datang baru sebagian aja sudah menuhin pelaminan. Hahaha...

Biarkanlah foto-foto berikut menjadi bukti bahwa biar uda pada mencar-mencar, tapi foto-foto bikin kita bersatu. Hahahahaha...
Btw, buat Kara dan Faz, selamat ya! Semoga awet hingga maut memisahkan. :)
Sebagian Broadcast 2006 (foto dari Bia)
NB: Selanjutnya siapa yang nyusul ya?? Hihihi... ;p

Sunday, October 17, 2010

ABL - Satria Muda Britama Vs. Chang Thailand Slammers

Sabtu kemarin, saya menonton pertandingan basket antara Satria Muda Britama melawan Chang Thailand Slammers di Sport Mall Kelapa Gading. Pertandingan tersebut merupakan bagian dari Asean Basket League. Lama tak menonton pertandingan olahraga, baik basket, sepak bola, maupun bulu tangkis. Terakhir nonton kapan ya?? Entahlah.. Saya pun lupa. Saya kangen menonton basket, sepak bola, dan bulu tangkis karena saya kangen teriak-teriak. Apalagi kalau teriak membela negara saya sendiri, Indonesia. Ketika kamu menonton pertandingan sepak bola Indonesia melawan negara lain secara langsung di stadion Gelora Bung Karno, kamu pasti akan merasakan sensasi yang berbeda. Kamu akan ngrasain gimana teriak-teriak membela negara dan menyemangati para atlit tersebut. Walaupun, saya tau persepakbolaan Indonesia seperti apa. Hahaha.. Yasudalah, lupakan pembicaraan tentang persepakbolaan Indonesia karena bukan itu yang mau saya bicarakan di sini.

Saya menonton basket (lagi-lagi) bersama sahabat saya, si Oye dan Nyez. Hahahaha.. Tapi kali ini si Kiki nggak ikut, katanya ada acara nikahan temannya. Saya memang setiap pergi ke acara-acara, kalau nggak sendiri, ya sama mereka bertiga. Hahahaha..

Untuk Asean Basket League (ABL) ini, Satria Muda Britama Indonesia menurunkan pemain yang berbeda dari tahun lalu. Dikarenakan di Indonesia sendiri sedang ada NBL, dan berdasarkan peraturan NBL ada pernyataan bahwa pemain NBL tidak boleh main di kompetisi lain. Alhasil, pemain-pemain SMB yang diturunkan di ABL yaitu bisa liat di sini. Hehehe.. Males ngetik. ;p

Saya tak akan menulis secara rinci pertandingannya karna saya lupa dan males. Hehehehe.. Sayang sekali, pada pertandingan ini Satria Muda Britama harus menelan kekalahan dengan skor 63-84. Satu pengamatan yang say dapat dari pertandingan ini, yaitu sepertinya Mario Wuysang kaya dikacangin gitu sama pemain asingnya, Morrison Marcus. Itu terlihat pas Morrison mau melempar bola dari luar lapangan, teman yang lain pada diblock sama tim lawan. Sedangkan Wuysang bebas, tapi Morrison bukannya nglempar bola ke Wuysang malah nglempar bolanya ke badan lawan supaya out lagi. Kasihan, Wuysang.

Hasil pengamatan saya yang lain (hadah! gaya amat lo, gres!), sepertinya tim Satria Muda Britama untuk ABL ini kurang kompak dan kaya bukan satu tim. Ayo dong kompak! Biar kata ada pemain asing di situ tapi kalian itu SATRIA MUDA BRITAMA.

*NB: Di hari yang sama, Satria Muda Britama kalah juga melawan Aspac pada pertandingan NBL di Surabaya. Semangat SM!!!