Showing posts with label movie. Show all posts
Showing posts with label movie. Show all posts

Sunday, March 20, 2011

Hip Hop Diningrat


Jumat tanggal 18 Maret 2011 jam 7 malam kemarin saya menonton film Hip Hop Diningrat dan sekaligus menyaksikan penampilan Jogja Hip Hop Foundation di Teater Salihara. Saya memang sudah merencanakan untuk menyaksikan pertunjukkan ini dari sebulan yang lalu, sejak saya melihat jadwal pertunjukkan mereka di website Salihara. Ada empat pertunjukkan di Salihara yang wajib saya tonton, salah satunya ini. Semoga pertunjukkan lainnya bisa saya tonton semua. Amin. *Kalau mau tau ada apa aja di Komunitas Salihara, bisa liat di sini.*

Kali ini saya tidak sendirian. Hehehe.. Dari kantor saya pergi bareng Mona, teman saya sesama relawan di hijau damai dan sekarang jadi satu kantor tapi beda gedung, dan ada 5 teman saya lainnya yang langsung ketemuan di Salihara. Untuk menuju Salihara, saya dan Mona naik kereta dari stasiun Juanda, sebenarnya ini sama saja dengan rute saya pulang. Hehehe.. Ya iyalah, wong Salihara deket rumah saya. ;p

Sampai Salihara sudah ada empat teman saya yang menunggu, yaitu Oye, Kiki, Irna, dan Bima Wong. Tapi masih ada satu teman saya yang rumahnya di antah berantah itu masih menunggu kereta, namanya Innes ato biasa dipanggil Nyez. Makanya Nyez berangkat dari jam 12 siang aja. Hehehe..

Acara dimulai jam 7 malam dan dibuka oleh MC dadakan,
Pandji Pragiwaksono. Sebenarnya ini adalah pemutaran film dokumenter Hip Hop Diningrat tapi setelah pemutaran akan ada penampilan langsung dari Jogja Hip Hop Foundation.

Saya akan menceritakan sedikit tentang film dokumenter Hip Hop Diningrat ini, tapi sebelumnya maaf-maaf aja kalau penjelasan saya tentang film rada ngga detail. Kalau mau detailnya mah nonton sendiri ajalah. Hehehe.. ;)

Film dokumenter ini berkisah tentang perkembang sejarah musik hip hop di Jogja dari tahun 2003-2009. Yang menjadikan keunikan hip hop ini adalah bahasa yang digunakan yaitu bahasa Jawa. Pengumpulan gambar di film ini merupakan hasil kerja keras dari Juki (Kalo search di google sih nama panjangnya Marzuki Mohammad) yang rajin mendokumentasikan segala kegiatan yang dilakukan oleh para musisi hip hop di Jogja. Terus materi-materi itu digarap sama Chandra Hutagaol dan film dokumenter ini pun jadi setelah diolah sekitar selama 1 tahun 8 bulan. Diputar pertama kali di Jiffest 2010 kemarin. Dokumenter ini merupakan hasil dari 300 kaset video dan bertumpuk-tumpuk artikel media massa tentang perjalanan grup musik hip hop di Jogja yang dikumpulkan oleh Marzuki, durasi film ini awalnya 8 jam - 4 jam - 2 jam - terus jadi 65 menit. *Semoga saya ga salah denger*


Film ini berkisah tentang pengalaman Marzuki, pendiri Jogja Hip Hop Foundation, bersama teman-temannya memelopori rap berbahasa Jawa. Mulai pertunjukan-pertunjukan di kampung-kampung Jogja, seperti Angkringan Hip Hop, di Taman Ismail Marzuki (Jakarta), bahkan di Esplanade (Singapura), hingga kehidupan pribadi mereka. Para rapper juga diwawancarai dengan obrolan yang santai, tak dibuat-buat. Terkadang ada keluguan yang menjadikan film ini lucu dan tidak membosankan.
Dikutip dari sini
Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan bincang-bincang dan tanya jawab sedikit dengan Marzuki Mohammad dan Chandra Hutagaol yang pasti masih dipandu oleh Pandji Pragiwaksono.

Acara pun ditutup oleh penampilan dari Jogja Hip Hop Foundation itu sendiri. Ada satu yang kurang nih, coba Pandji ikutan tampil setidaknya di lagu terakhir. Pasti tambah seru. Hehehe..

Align Center

Saturday, November 13, 2010

Festival Film Eropa 2010

Kemarin di Jakarta baru saja ada acara Festival Film Eropa 2010 yang dimulai dari tanggal 5 hingga 12 November 2010. Festival yang memutarkan berbagai film dari negara-negara di benua Eropa ini menggunakan venue yang beragam, seperti di Erasmus Huis, Goethehaus, Istituto Italiano di Cultura, Centre Culturel Francais, dan Kineforum.

Selama seminggu acara itu, saya hanya berhasil menonton 3 film. Maklumlah, namanya juga seorang kuli yang punya jam kerja dari pukul setengah sembilan pagi sampai lima sore. Jadi wajar saya cuma bisa menonton 3 film yang semua filmnya diputar malam hari, menonton setelah saya pulang kerja.

Oke, sekarang saya akan gegayaan kasih pendapat tentang 3 film ini. Sebelumnya, opini ini cuma dari seseorang yang ngga penting dan ngga terkenal pula. Jadi, jangan dianggap serius. Hehehe..

1.
SOUL KITCHEN
Germany. 2009. Comedy.100 min. German with English subtitle.
Director: Fatih Akin
Casts: Adam Bousdoukos, Birol Ünel, Moritz Bleibtreu
Sinopsis:
Zinos, seorang warga Jerman keturunan Yunani, memiliki Soul Kitchen, sebuah restoran yang menyediakan makanan sederhana, di Hamburg. Bisnisnya berjalan relatif baik. Pacar Zinos, Nadine yang bekerja sebagai wartawan pergi ke Shanghai dan kakaknya yang dipenjara, Illias membutuhkan kerja agar dia bisa memperpanjang masa kebebasannya. Zinos juga menderita gangguan sendi namun tidak dapat berobat karena ia tidak memiliki asuransi kesehatan. Dia mempekerjakan Shayn, juru masak berapi-api yang mampu memainkan atraksi pisau lempar, yang membawa perubahan dramatis ke restorannya. Pada mulanya, pelanggan tetap, yang telah terbiasa dengan menu Schnitzel dan Currywurst kaget dengan santapan mewah, namun pelan-pelan mereka belajar untuk menghargai makanan enak.

Berkat band para pramusaji lengkap dengan konsol DJ, hasil curian Illias, Soul Kitchen menjadi tempat musik yang populer. Namun segera saja, persoalan datang, akibat sang konglomerat pertanahan, Neumann mencoba membeli restoran tersebut untuk membangun perumahan baru. Zinos merindukan Nadine. Untuk menyelamatkan hubungannya, Zinos mengangkat Illias sebagai direktur operasional Soul Kitchen dan hendak pergi ke Shanghai. Namun di bandara, dia bertemu Nadine yang jatuh cinta dengan seorang laki-laki China.

Selama Zinos tidak ada, Illias kehilangan Soul Kitchen karena kalah main poker dengan Neumann. Dalam usaha untuk mencuri kepemilikan restoran dari Neumann, Illias ditahan oleh polisi. Zinos berada di kamar bawah, karena penyakitnya kambuh. Namun dengan bantuan psikoterapis, Anna dan chiropraktor alternatif, Kemal, ia akhirnya sembuh. Untungnya, Neumann ditahan oleh petugas fiskal dan menjadi rekan sepenjara Illias. Restoran Soul Kitchen dilelang dan dengan bantuan keuangan dari Nadine, Zinos membeli restorannya kembali. Di akhir film, Zinos akhirnya menjadi kekasih Anna dan Illias (meski masih di penjara) menjadi kekasih pramusaji, Lucia.
Itulah sinopsis yang saya kutip langsung dari website Eorupe on Screen. Saya males kalau disuruh menceritakan ulang lagi. Hehehe.. *plak*

Sebelum memberikan opini, saya akan menceritakan tentang rencana menonton film ini. Untuk kali ini, saya tidak menonton sendiri. *wuih! kemajuan, grace!* Iya, emang nonton berdua tapi sama Nye. *gubrak! itu mah sama aja!* *kecewa* Hahahaha... Oiya, kata Nye sih Wong dkk mau dateng. Tapi jadi ngga ya ngga tau. ;p

Kami berencana menonton jam 19.30 (Senin, 8 Nov 2010) di Erasmus Huis. Kami janjian untuk bertemu langsung di venue, saya dari kantor dan Nye dari kampus. Saya pikir dia duluan yang sampai, tapi ya biasalah pasti yang jauh duluan yang sampai yaitu saya. Yasudah, langsunglah saya masuk untuk mengambil tiket. Takut tiketnya kehabisan. Sejujurnya, ini pertama kalinya saya menonton Festival Film Eropa. Jadi saya tak tahu, kalo 1 orang hanya boleh ambil 1 tiket. Tadinya niat ambil banyak, terus dijual di luar. *jiwa calo* hahahaha.. Ga lah. Gue cukup jadi calo tiket Java Jazz, JRL, dan Soulnation aja. *loh* hahaha.. (Just kidding, pren. Jangan dianggap serius.) Tiket sudah di tangan dan tinggal menunggu Nye.

Nye datang dan sudah dapat tiket, kami pun berkeliling melihat-lihat Erasmus Huis. Emang sedikit norak karena ini pertama kalinya saya dan Nye datang ke tempat ini. Hihihi.. Jadi malu.

Sambil menunggu film dimulai, kami duduk dan Bajoy sama Kindi dateng. Sedangkan, Wong dateng pas film mau mulai. Lalu, kami pun menonton. Sangat disayangkan kami dapat tempat duduk yang kurang strategis dan kekurangan dari tempat ini adalah posisi bangku tidak dibuat bertingkat. Pandangan jadi terganggu sama kepala-kepala di depan dan harus mencari celah buat ngintip subtitlenya. Huhuhuhu...

Oke, sekarang saya memberikan opini tentang film ini. Secara keseluruhan saya suka film ini. Film ini lucu dan menghibur. *yoalah, grace! cuma gitu doang* *plak* Hahaha.. Kan sudah bilang opini saya itu emang ga bermutu. ;p Oke, saya panjang-panjangin deh. Memang betul saya suka dengan film ini. Bisa dibilang dari 3 film yang saya tonton, film ini yang paling saya suka. Mungkin karena cerita film ini tidak membosankan makanya membuat saya suka.

Yauda, mending liat trailernya aja nih.


Soul Kitchen - Trailer
Align Center




2.
MATAHARIS
Spain.2007. Comedy.97 Min.Spanish with English subtitles
Sinopsis:
Inés, Eva dan Carmen adalah detektif pribadi yang sering kali melanggar rahasia pribadi orang lain namun tidak sanggup menghadapi rahasia mereka sendiri. Dalam bekerja, ketiga ahli intai tersebut harus sanggup menghadapi perbedaan tipis antara kepentingan umum dan pribadi dengan cara mengatasi masalah pribadi mereka sendiri guna untuk menyelesaikan lebih dari hanya kasus profesional mereka.
Sama seperti Soul Kitchen, sinopsis Mataharis juga saya kutip dari website. Sejujurnya, saya tidak keinginan untuk menonton film ini. Di hari selasa pas di kantor, saya cuma berpikir rencana hari ini apa ya. Lalu terpikirkan buat nonton film eropa lagi, lalu saya buka-bukalah booklet yang saya ambil kemarin. Setelah, membolak-balik booklet. Akhirnya, saya memilih untuk ke Istituto Italiano di Cultura karena saya cuma pengen tau tempatnya seperti apa. Hehehe.. Saya pun nekat ke sana sendirian karena mau ajak siapa lagi. Hahaha.. Hal menarik yang saya temui di tempat ini adalah kursinya. Gimananya jelasin bentuk kursi ya?! Hhmm.. oke akan saya jelasin, sebisa saya. Kursinya ngga ada penahan bawahnya, jadi kita duduk nglantai gitu. Kaki kita bisa diselonjorin, terus ada sandarannya juga. Jadi kaya kursi buat berjemur di pantai gitu, cuma ini ngga panjang aja. Deskripsi saya cukup dimengertikan?! Kalau tetep ngga ngerti, saya sarankan langsung dateng ke IIC aja ya. ;)

Sedikit opini saya tentang film Mataharis, dengan sangat menyesal saya harus katakan filmnya membosankan. Malah saya sempat 3 menitan ketiduran. Hehe.. maaf ya. Tapi tema cerita terbilang cukup menarik. Wanita-wanita yang menjadi seorang detektif.


Mataharis -Trailer


3.
COSMONAUTA (COSMONAUT)
Italy.2009.Comedy.83 Min. Italian with English subtitle
Director: Susanna Nicchiarelli
Casts: Claudia Pandolfi, Sergio Rubini

Sinopsis:
Pada tahun 1957, bahkan jika anda komunis, berbohong dalam cinta adalah sesuatu yang tidak seharusnya anda lakukan. Luciana adalah gadis berumur Sembilan tahun dan sedang jatuh cinta dan kecewa untuk pertama kalinya. Sementara Laika, dikirim oleh orang-orang Russia, berselancar di ruang angkasa.
Film ini merupakan film yang diputar khusus untuk penutupan Festival Film Eropa 2010 di Jakarta. Kemudian, festival ini akan dilanjutkan di Surabaya, Denpasar, Semarang, dan Aceh. Seperti pada umumnya, sebuah pembukaan dan penutupan biasa hanya untuk undangan. Beruntungnya saya dapat dari junior saat kuliah. Lebih tepatnya, dia menulis di facebook kalau dia punya 1 undangan buat penutupan dan menanyakan ada yang berminatkah. Tapi pikir panjang, saya pun mengkomentarin kalau saya mau undangannya. Dan akhirnya, kami pun janjian untuk bertemu di venue, yaitu Goethe Haus. Ternyata, dia dapat tiketnya dari mengirimkan email ke pihak panitia dan 1 tiket berlaku untuk 2 orang.

Untuk sebuah penutupan, penutupan Festival Film Eropa ini tergolong biasa saja. Cuma pidato dari pihak penyelenggara dan pemutaran film, biasanya kalau pembukaan/penutupan pasti ada sesuatu. Entah itu makanan ataupun hiburan sekedar akustikan atau apalah. Hhmm.. Tapi ini cuma gitu.

Kalau diurutkan dari ketiga film yang saya tonton kemarin, film ini ada di posisi kedua. Saya cukup suka dengan film ini.


Cosmonauta - Trailer


Sekian cerita saya tentang 3 film yang saya tonton di Festival Film Eropa 2010. Maaf, jika tidak puas dengan review-an saya ini. Karena saya memang tidak niat untuk mereviewnya. Hehehe.. :D

Wednesday, July 7, 2010

TOY STORY 3

LUCU!!!
Satu hal yang saya rasain setelah nonton film ini, yaitu PENGEN MAIN VERSI GAME.
Dulu waktu masih punya playstation, Toys Story merupakan game favorit saya. Nah sekarang saya pengen main versi Toy Story 3-nya, tapi sayang ga punya playstation lagi. :((

Saturday, June 26, 2010

Minggu Pagi di Victoria Park

Sesuai rencana saya di tulisan yang sebelumnya, kalo pengen nonton Minggu Pagi Di Victoria Park. Setelah saya sempet pesimis ga bisa nonton film ini karena sudah tidak ada bioskop yang memutarkan film ini dan adapun yang mutar itu di Bekasi Trade Center. (Beuh jauh bener!) Dan akhirnya, kemaren saya kesampean juga nontonnya tanpa perlu ke BTC. Saya bisa nonton itu bermula dari twit Joko Anwar, biar kata twitter buang-buang waktu tapi sangat bermanfaat buat dapetin informasi dan saya suka itu. Hahaha.. Joko Anwar di witnya bilang kalo Minggu Pagi di Victoria Park diputar di XXI Blok M Square tanggal 25 Juni 2010 jam 5.30, 7.30, 9.30 PM. Setelah saya melihat twit itu secara tidak sengaja. Saya selalu meng-online-kan tweetdeck, walaupun ga ngtwit. Bisa dibilang, cuma iseng-iseng baca timeline di tweetdeck aja. Nah! Karna itu saya tau.

Kemudian saya mengajak temen gue, Ucy aka Ipit, karna kantor dia deket sama Blok M Square. Tapi tetep aja datangnya telat, masa saya yang dari Pasar Baru malah sampe duluan. Hahaha.. Dasar ipit! Tentu saja saya dari kantor, kan itu hari Jumat masih tetep ngantor dong. Saya kan anak rajin. Hahahaha.. Dari kantor ke blok m tentunya naik bus transjakarta, cuma transit di harmoni trus naik bus trans yang ke blok m. Paling lama dan panas pas nunggu di harmoni, sisanya tinggal wuusss sampe blok m. (Hahaha.. bagian ga penting)

Ini pertama kalinya saya nonton di XXI Blok M Square. Seperti beberapa orang bilang "XXI Blok M Square seperti dunia lain dari Blok M Square itu sendiri" dan menurut saya itu benar. Kenapa? Karna suasana di bioskop sama di luar bioskop cukup berbeda. Kalo di luar bioskop banyak yang biasa orang-orang sebut alay. Sedangkan di bioskop terlihat berbeda dan lebih eksklusif, terlihat dari interior bioskopnya.

Ketika saya beli tiketnya, masih banyak bangku yang kosong. Pantas saja film ini cepet turun dari bioskop, peminatnya sedikit. Padahal menurut saya, film Minggu Pagi di Victoria Park, cukup menarik apalagi ada Doni Alamsyah. Hahahaha.. Komentar sampah! Baik, saya akan berkomentar yang (sedikit) serius. Secara ide cukup berbeda dan menarik. Kalau kata temen, ipit, judulnya kurang menjual. Saya setuju dengan pendapat dia, judulnya terdengar biasa dan kurang menarik. Selain itu, memang cukup sulit bikin film dengan cerita ga biasa ini untuk diminati masyarakat Indonesia pada umumnya. Jadi bisa dibilang produser dan sutradara yang bikin film seperti ini sudah tau konsekuensinya. Menyedihkan...

Friday, June 18, 2010

Indonesia Tanah Air Beta

Sekali lagi saya menonton film sendiri. Haha.. Lama-lama ini jadi hobi saya kayanya. ;p Minggu-minggu ini banyak film bagus dan saya ga sempet nonton sama temen, jadi mau ga mau harus nonton sendiri ato sama sekali ga nonton. Huuuu.. Pulang kerja kemaren saya langsung ke Pejaten Village, bioskop terdekat dari rumah. Ada tiga film yang diputer di situ yang pengen saya tonton, yaitu Toys Story 3, Tanah Air Beta, dan A Team. Karna saya ga bisa tonton maraton semua, akhirnya film pertama yang saya tonton adalah Tanah Air Beta. Saran dari beberapa orang, tontonlah film Indonesia terlebih dahulu. Selain lo menghargai karya anak bangsa, lo juga mencegah sebelum film itu turun. Sebab film Indonesia yang sebenernya bagus, biasanya lebih cepat turun di bioskop karna minat penonton Indonesia lebih cenderung ke film seks berbau komedi ato seks berbau horror. Pokoknya yang berbau seks-seks di Indonesia pasti laku, kaya yang dialami Ariel Perterporn-Luna Maya-Cut Tari. Hahaha.. Sudah lupakan itu! Karna bukan itu yang pengen saya bicarakan, di tv sudah banyak yang membicarakan mereka.Film Tanah Air Beta buatan Alenia Pictures, rumah produksi pasangan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen. (Pasangan yang bikin iri. Pengen punya suami kaya om Ale. Hehehe..) Pemainnya yaitu Alexandra Gottardo, Lukman Sardi, Asrul Dahlan, Yehuda Rumbindi, Ari Sihasale(Di setiap filmnya, pasti ada dia juga. Hahaha..), Robi Tumewu, Thesa Kaunang, dan Griffit Patricia. Disutradarai oleh Ari Sihasale (lagi).

Untuk review cerita mungkin sudah banyak yang menulis dan menceritakannya, jadi
saya sedikit males buat mereviewnya lagi. Hehehe.. (Emang dasar males aja) Di sini saya cuma mau memberikan pendapat saja. Menurut saya, kalau dari segi cerita (maaf dengan sangat harus saya katakan) membosankan. Konflik di film kurang greget, jadi ceritanya sedikit datar.

Hal yang selalu bikin
saya kagum sama film buatan Alenia Pictures adalah gambarnya. Saya selalu suka sisi menunjukkan pemandangan Indonesia. Film-film Om Ale dan Tante Nia (sok akrab) selalu bisa bikin saya mupeng buat keliling Indonesia. Huuaaaaa Indonesia itu keren, men!! Ga kalah sama luar negeri!!! Keliling Indonesia dulu, baru keliling dunia. :DD

Ada pendapat
saya yang ga penting saat nonton film ini, lagu timor-timor mirip kaya lagu batak ya. Hahaha.. Lagu penutup film ini adalah Indonesia Pusaka. Entah kenapa lagu nasional satu ini selalu bikin saya merinding dan pengen nangis.

Film Indonesia yang pengen
saya tonton: Minggu Pagi di Victoria Park dan Red Cobex.