Hhmmm.. 2015 lalu saya janji mau aktif lagi ngblog, tapi nyatanya ya gitu deh. Hahahaha.. Selain rasa malas, sebenarnya alasan saya ga ngblog yaitu susahnya mengakses blogspot di kantor. Hahahaha.. Yah mau gimana, kantor saya jadul. Akses internet lelet uda gitu komputer masih berkonde alias belum monitor flat. *kode minta digantiin banget sih, gres* *tapi ngasih kodenya ke siapa* *emang ada orang kantor yang baca hahaha..*
Trus mau buka blogspot di rumah uda keburu capek. *padahal kalo streaming drama korea sama jepang diladenin sampe tengah malem hahahaha..* Mau buka dari hp, takut diintip orang. Secara hp saya layarnya gede, jadi gampang diintip orang. *anaknya suka intip hp orang juga soalnya hahaha*
Nah kenapa sekarang bisa ngblog?! Kebetulan akses internetnya lagi bersahabat sama lagi niat aja. Hahahaha..
Doakan saya supaya niatan ini berjalan dengan lancar. Serta bermanfaat untuk semua. AMIN.
Ya ya ya...sudah lama sekali saya tidak menulis. Bukan sibuk, tapi memang saya malas. *Plak!* Kalo dipikir-pikir ternyata ada juga loh yang membaca blog saya, karna ada orang yang nanya tentang gimana bisa jadi volunteer di Java Jazz, JRL, dan Soulnation di twitter saya. Yang bertanya itu tau karna baca dari blog saya. Adapula yang nanya apa punya CD album Sore yang "Sombreros Kiddos " dan apakah saya berminat untuk menjual, lagi-lagi dia tau juga karna dari blog saya. Aheeey! Senang karna blog saya ada yang baca. Walaupun saya sudah lama sekali tidak menulis. Tahun 2013 cuma posting gitu doang. Hahahaha.. Tahun 2014 tidak ada postingan sama sekali. Hahahaha.. Padahal banyak hal yang telah saya lakukan di tahun 2013 dan 2014, tapi apadaya rasa malas saya lebih besar. *tapi rasa cinta saya lebih lebih besar untuk kamu* *kamu??!!!* *kamu siapa, gres!!!!* *sudahlah, gres* Semoga ini bisa jadi awal saya untuk aktif ngblog lagi. Aheeeyy!!! :)
Iyayayaaaaa.. Kangeeenn.. Sudah lama saya tak mengupdate blog. I'm so sorry, I'm a lazy person. Banyak hal yang ingin saya tulis di sini, tapi entah kenapa rasa malas sedang menghinggap di diri saya. Hehehe.. Oiya, hari Sabtu ini hingga Sabtu depan saya bersama enam sahabat kampus saya akan pergi ke Bali dan Lombok. Yiiipppiieee! Awalnya yang akan pergi adalah sepuluh orang, tapi karena beberapa alasan yang dibuat-buat oleh sahabat saya itu akhirnya hanya tujuh orang yang pergi. *Ini kalo dibaca sahabat saya, pasti saya ditoyor. Hahaha..* Rencana Bali-Lombok ini sudah direncanakan dari tahun lalu, biasalah beli tiket Airasia murah meriah bolak-balik Jakarta-Bali 200 ribu saja. Saya pun sudah tak sabar untuk bisa segera liburan ke Bali dan Lombok. Yesss!
Oiya, sejak hari Minggu kemarin hingga sekarang lagi ada dua bule Slovakia yang nginep di rumah. Hhmmm.. Kenapa bule-bule itu bisa nyasar ke rumah saya?! Nanti akan saya ceritakan kenapanya dan apa yang mereka lakukan selama di rumah saya. Tentu kalau saya tak malas, saya pasti akan ceritain. Hehehe..
Selain itu, ternyata sudah banyak drama Korea dan drama Jepang yang telah saya tonton. Mungkin kalau saya tak malas, saya me-review drama-drama tersebut. Hahaha.. Ayo Greeesss!
Info penting lainnya adalah G-Dragon, the leader of BIGBANG, baru saja mengeluarkan lagu baru dan album barunya akan keluar tanggal 15 September nanti. Yihaaaa! I'm so excited and I want it. ^^ Ayo cari uang yang banyak! Hahaha..
NB: Saya tak sabar menanti bulan Oktober, lebih tepatnya menanti tanggal 12 dan 13 Oktober. Haiyyyaaaa!
Saya mau komplain kepada minimarket terutama Indomaret dan Alfamart.
Kenapa setiap saya mau bayar dengan uang 50 ribu atau 100 ribu, si kasir
selalu bilang ga ada uang kecil aja. Meeenn! Masa sih sebuah minimarket
yang punya nama macam Indomaret dan Alfamart tak menyiapkan uang
kembalian sebelum toko buka. Kalau toko kelontong atau warung rokok yang
di pinggir jalan ga ada kembalian, saya masih wajarinlah. Nah ini,
minimarket macam Indomaret dan Alfamart masa kasirnya sampai bilang ga
ada kembalian. Saya yakin pasti pemilik atau manajer atau supervisor
minimarket tersebut pasti sudah menyiapkan uang dengan berbagai nominal
untuk kembalian. Oleh karena itu, tolonglah kasirnya diajarkan dulu
supaya jangan bilang "Uang kecil aja, kita ngga ada kembalian" tapi
tolong ajarkan kepada kasirnya "Tunggu sebentar ya, bu/pak. Saya tukar
uangnya dulu." Bilang seperti itu kan lebih baik. Saya pun sebagai
pelanggan akan memakluminya, daripada karena tak ada kembalian jadi
batal belanja terus pelanggan jadi malas belanja di situ. Lagian kan
beberapa orang alasan belanja di minimarket bisa juga karena ingin
menukarkan uang. Sebab kalau tukar uang tanpa membeli sesuatu kan pasti
si kasir ngga mau dan tukar di warung rokok pun terkadang juga ngga mau.
Nah setidaknya orang kan beli sesuatu di minimarket itu, tak cuma menukar
duit.
Hari ini saya satu angkot
dengan nenek. Saya ingat betul nenek ini yang kemarin juga satu angkot dengan
saya, di angkot yang sama S15A jurusan Ragunan-TMII dan juga di jam yang sama
sekitar jam setengah sembilan. Namun, hari ini nenek itu duduk di tempat yang
berbeda. Kalau kemarin nenek duduk di belakang supir, hari ini beliau duduk di pojok
belakang.
Saya memang punya kebiasaan
menggunakan earphone sambil mendengarkan music dari ipod, tapi terkadang itu
hanya jadi kamuflase saya. Ya, mungkin orang-orang mengira saya tak peduli
dengan sekitar kalau sedang menyumbat telinga dengan earphone tersebut. Tapi
sebenarnya, saya terkadang suka mengecilkan volume atau malah mematikannya dan
menguping percakapan yang ada di sekitar.
Nah dengan trik seperti itu,
saya pun kemarin sebenarnya mendengar percakapan si nenek itu dengan penumpang
lain, ibu-ibu, yang ada di sebelahnya. Saya mendengar si nenek itu bertanya,
" Turun dimana?" Dan penumpang itu menjawab, "Pasar."
Kemudian, percakapan pun tak berlanjut. Tak lama, naik lagi penumpang. Kali ini
perempuan muda yang mungkin hendak kerja, dan si nenek itu pun bertanya lagi,
"Turun mana, dek?" Lalu si perempuan itu pun menjawab, " Depan,
bu." Dan si perempuan itu pun turun. Setelah itu, saya pun tak tahu apa
yang terjadi karena saya juga harus turun dari angkot itu untuk naik kereta dan
bekerja.
Hari ini lagi-lagi secara tak
sengaja, saya satu angkot lagi dengan nenek itu. Seperti saya bilang tadi, nenek
itu duduk di ujung belakang dan kali ini di sebelahnya sudah ada penumpang lain
seorang wanita muda. Kayanya mereka sudah mengobrol dari tadi. Terlihat si
wanita muda ini dengan seksama mendengarkan si nenek bercerita. Karena suara
terdengar pelan, padahal saya sudah mematikan ipod tetap saja tak terdengar
percakapan mereka. Namun saya dengar wanita muda itu berkata sambil tersenyum,
" Iya, nek. Nanti kalo sudah dekat saya bilangin." Percakapan pun terhenti
dan si wanita muda kembali menggunakan earphone.
Sampai Pasar Minggu sekitar
Ramayana, si nenek itu bertanya kepada wanita muda, " Ini dimana ya?"
Jawabnya, "Pasar Minggu,
nek."
"Maaf, kalau nenek
banyak tanya," balas nenek itu.
"Iya, tak apa, nek,"
jawab wanita muda itu lagi.
Kemudian si wanita muda itu bertanya,
"Di Pekayon nanti ada yang jemput?"
Jawab si nenek, "Ga ada,
tapi ada teman saya di situ."
Diam sejenak, kemudian wanita
muda itu bertanya lagi, "Emang nenek Jogjanya dimana ya?"
Lalu si nenek itu pun menjelaskannya, kebetulan saya tak begitu dengar perbincangan itu.
Si wanita muda itu bertanya, "Nenek tak berniat balik ke Jogja?" Si nenek menjawab, " Mau, tapi tak ada ongkos buat balik." Balik bertanya, " Ongkosnya berapa, nek?" Si nenek menjawab, tapi saya dengar pasti berapanya. Si wanita muda pun berkata, "Setau saya, untuk lansia ada diskon 50 persen." Lalu si wanita muda itu pun mengeluarkan uang 50 ribu dari dompetnya dan berkata, "Nek, ini saya kasih uang. Nenek ke stasiun Pasar Minggu, terus ke stasiun Jatinegara dan beli tiket ke Jogja. Balik ke kampung." Si nenek itu sempat menolak, namun wanita muda itu tersenyum dan berkata, "Tak apa, ambil aja, Nek. Saya ikhlas." Setelah itu, saya tak tahu apa yang terjadi karena saya harus turun dari angkot dan naik kereta lalu bekerja.
Entah kenapa setelah melihat kejadian itu yang ada dalam pikiran saya, si nenek itu hanya melakukan trik supaya dikasihani orang. Mungkin menurut kalian, saya ini jahat banget sih bisa berpikir seperti itu. Tapi saya punya alasan kenapa berpikiran jahat seperti itu. Hidup di Jakarta itu sulit, harus punya trik untuk hidup di sini. Buat saya pribadi, apa mungkin nenek itu akan mengikuti saran si wanita muda itu? Semoga saja sih benar, jadi kebaikan yang dilakukan si wanita muda itu tidak sia-sia dan si nenek itu pun tidak berdosa juga. Hhhmmm.. Kalau saya besok satu angkot lagi dengan nenek itu dan ternyata nenek itu melakukan hal yang sama seperti itu juga, mungkin pikiran jahat saya ini bisa dimaklumin. Mari saya lihat besok. :)
This picture is screenshot from my smartphone. I choose this picture for wallpaper because today my feeling is green. Green means durability,
reliability, environmental, luxurious, optimism, well-being, nature, calm,
relaxation, Spring, safety, honesty, optimism, harmony, and freshness. I've got the meaning from this site. I just search in google. Hahaha..
Ingin rasanya menulis setiap hari ini di blog ini. Menulis apa aja yang ada di benak saya. Tapi entah kenapa setiap sudah di depan lepitopi a.k.a netbook HP pasti langsung blank deh, bingung mau nulis apa, mulai dari apa, trus gimana cara jelasinnya, bla bla bla, dan bla bla bla. Akhirnya, niat menulis pun hilang dan blog pun jarang di-update. Paling di-update cuma masukin foto-foto aja. Hahaha..
Seandainya resolusi tahun 2012, saya ini menulis sebanyak 365 tulisan pasti tidak mungkin berhasil. Oleh karena itu, resolusi saya di tahun ini bukan itu. Hahahaha.. Uda pesimis duluan. *plak!*
Baiklah, saya akan mencoba menceritakan apa yang terjadi hari ini.
Hari Senin ini saya seperti biasa pergi ke kantor. Bangun jam enam pagi, langsung mandi, dan berpakaian. Tidak sarapan di rumah, kebetulan memang tak ada yang bisa dimakan. Tadinya sih mau makan sofa, tapi nanti diomelin mama. *Maaf, saya lagi mencoba melucu. Ternyata gagal.* Saya ke kantor dengan naik kereta, transportasi umum yang menurut saya harus sangat dikembangkan dan diperbaiki fasilitasnya oleh pemerintah. Dari stasiun Pasar Minggu, saya naik KRL AC Ekonomi sekitar pukul setengah delepan dan sampai di stasiun Juanda sekitar pukul delapan. Dari stasiun ke kantor, saya biasa berjalan kaki selain biar sehat dan biar ngirit. Hahaha.. Saya menyempatkan diri beli bubur dulu, buat sarapan.
Setelah itu, saya malas untuk melanjutkan tulisan ini karena ko' makin lama makin ngga pentingnya tulisan ini. Hahaha.. Jadi dengan sangat terpaksa harus saya selesaikan tulisan ini.
Mohon maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan. Atas perhatian saudara, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Grace Sitorus.
*Tulisan ini memang mengada-ada, sebaiknya jangan dibaca.*
Miris setelah baca artikel di atas. Kasihan jadi ya. Terlebih lagi ketika saya baca ini “orang cakep, dianggap lebih banyak dapet kesempatan kerja dibanding orang jelek/biasa aja”, rasanya gimana gitu. Setidaknya ini buat saya beruntung lahir di Indonesia karena untuk mencari pekerjaan di sini tidak terlalu dilihat penampilan fisiknya, kecuali pekerjaan macam model, aktris/aktor, pramugari/pramugara, dan sejenisnya. Hehehe..
Saya adalah penggemar berat drama Korea dan suka dengan boyband korea "Big Bang" serta girlband "2NE1". Masalah operasi plastik (oplas) di Korsel memang sudah sangat lama saya ketahui dan hampir semua aktris, aktor, dan penyanyi yang cantik dan ganteng karena hasil oplasan. Sudah banyak pula aktris, aktor, dan bintang-bintang kpop mengakui oplasan yang mereka lakui. Bisa dibilang itu sudah rahasia umum, jadi percuma aja disembunyiin.
Kalau berdasarkan kesoktahuan saya, operasi plastik memang mau tidak mau harus dilakuin para bintang-bintang tersebut karena tuntutan persaingan di dunia perselebritisan Korea. Makin cantik atau makin ganteng, makin banyak pula penggemar dan tawaran tampilan dimana-mana.
Hal lucu yang saya baca dari sebuah blog tentang jalan-jalan ke Korea Selatan. (Saya lupa linknya, hehehe..) Ketika kita ke Korsel ada sebuah paket tur yang cukup unik yaitu tur operasi plastik. Maksudnya jika mengikuti tur tersebut kita akan diajak mengunjungi klinik-klinik operasi plastik yang bertebaran di Korsel. Mungkin saja saat mengunjungi klinik-klinik tersebut, kita ditawari paket oplas dengan harga miring. Hehehe.. Ini kali loh. Cuma sekira-kira saya aja. Oiya, yang saya baca dari blog itu lagi katanya bonus dari ikut tur itu adalah suntik vitamin C yang bisa bikin kulit orang Korsel cerah cemerlang. Hehehe.. Lucu ya.
Tapi daripada operasi plastik, saya mau operasi cinta aja deh. Hahahaha.. By the way, semoga saya bisa ke Korea Selatan. Amin.
Pertanyaan tersebut selalu muncul ketika saya
terjebak dalam kemacetan di Jakarta.Tentunya saat itu saya sedang di dalam
transportasi umum. Hhmmm.. mungkin saya tak tahu nikmatnya pergian sendirian dengan
mobil pribadi karena memang saya belum bisa menyetir. Hehehe..
Mungkin kalau jalan-jalan sendirian dengan mobil di
kala jalan lancar aman jaya, itu tak jadi masalah. Namun, apa yang terjadi
kalau menyetir sendirian di saat "pamer paha" alias padat merayap
tanpa harapan. Apa sih yang bisa dilakuin kala seperti itu? Kalau berdasarkan
kesoktahuan saya, paling dengerin radio, dengerin lagu favorit dari ipod sambil
nyanyi-nyanyi sendirian, dan yang paling sangat sering dilakuin pasti BBM-an.
Iiihh ga bosen apa?! Tiap hari begitu, secara macet di Jakarta itu tiap hari
dan tak kenal jam. Terkadang siang bolong aja bisa macet, padahal umumnya macet
di waktu orang pergi dan pulang kantor. Hhmm.. Tapi ini Jakarta, bung! Mana
bisa ditebak. Hehe.. ;p
Oke, kalau pertanyaan saya ganti jadi, "Kenapa
sih ga setiap satu mobil pribadi isinya lebih dari dua orang?" Jangan
sampai, dalam mobil ada dua orang tapi satu supir dan satu lainnya majikan.
Halah! Itu mah sama aja, cing!
Sekedar saran dari saya buat yang suka naik mobil
sendirian atau yang sama supir doang. Ayolah! Ajak rekan sekantor, teman
sekampus, tetangga atau saudara yang pergi ke tempat searah untuk naik mobil
sama-sama. Kalau seandainya semua orang yang suka naik mobil pribadi sendirian
melakukan hal tersebut pasti macet di Jakarta berkurang. Saya yakin.
Selain itu, si yang punya mobil pribadi pun jadi
punya temen ngobrol dan temen baru. Untuk yang nebeng kan secara tidak langsung
pengeluaran untuk transportasi berkurang. Nah, uang itu disisihkan saja buat si
yang punya mobil. Lumayan buat nambah-nambah bensin mobil. Hehehe..
Masukan saya lainnya buat pemerintah, coba
dibikinlah aturan satu mobil harus berisi 3 atau lebih di setiap jalanan manapun
di Jakarta. Setidaknya itu mengurangi penggunaan mobil di Jakarta. Kalau macet berkurang, orang-orang juga akan mulai berpikir untuk menggunakan transportasi umum.
Sekian usulan dari saya si pengguna setia transportasi umum, dari angkot,
kopaja, metromini, dan KRL. Untuk usulan KRL sudah ada, tapi nanti saja saya sampaikan. Hehehe.. ;p
Girl: "Why didn't talk with me?"
Me: "Because I don't like you."
Girl: "Why you don't like me?"
Me: "Because I like a boy, not a girl."
Girl: "Hhhmm.. Oke.." (--")
Banyak hal yang membuat saya bahagia di tahun 2010 ini, yaitu:
- Dapat kerja di Kantor Berita Antara. - Nonton konser band-band favorit saya, seperti KOC, Belle and Sebastian, dan Camera Obscura. - Jadi relawan di acara Java Festival Production. - Banyak berbagai kegiatan yang saya lakukan, baik sendiri maupun sama sahabat-sahabat saya.
Terima kasih, Tuhan. Kau berikan saya tahun yang membahagiakan. Semoga tahun 2011, Tuhan berikan saya lebih banyak kebahagiaan. Dan segala cobaan di tahun depan bisa saya hadapi dengan baik. Amin. :D
Terakhir pulang kampung waktu gue kelas 3 SMP, itu juga karna Ompung Boru (nenek), mama dari mama gue, meninggal. Sejak itu, gue tidak pernah pulang kampung. Walaupun gue bukan lahir di situ, tapi orang tua asli dari sana. Tetap ada rasa rindu sama kampung. Kampung gue ada di Sumatera Utara, tepatnya di Pematang Siantar.
Dulu waktu kecil, gue dan keluarga besar cukup sering buat pulang kampung setidaknya setahun sekali. Sedangkan sekarang sudah tidak pernah lagi. Kalau dulu masih ada yang dikunjungi, yaitu Ompung. Sekarang sudah gak ada lagi yang dikunjungi, orang tua dari mama dan papa sudah meninggal dua-duanya. Jadi sudah ga ada alasan untuk pulang kampung bersama satu keluarga besar. Tapi mama dan papa terkadang masih pulang kampung, kalo lagi ada saudara yang menikah atau meninggal. Gue tidak pernah diajak karna biasanya pergi pas gue sekolah atau kuliah dan alasan kedua karna tidak ada duit. Inilah nasib punya kampung di beda pulau, ongkosnya mahal.
Kenapa tiba-tiba rasa kangen terhadap kampung halaman itu muncul dalam diri gue? Entahlah. Gue kangen karna ingin rasanya mengeksplor kampung halaman sendiri, berjalan-jalan dan memfoto-foto. Sebab dulu waktu gue ke sana masih kecil dan belum punya pikiran untuk berpetualang. Waktu kecil dalam pikiran gue, pulang kampung saat bersenang-senang dan bermain sama sepupu-sepupu. Sedangkan sekarang, gue sudah besar dan ingin rasanya mengenal lebih dari Pematang Siantar.
Semoga saja rencana pulang kampung di bulan Desember ini jadi. :)
Gue bukan orang yang bisa menulis cerita dengan bagus, apalagi bikin puisi. Gue bukan orang yang pandai merangkai kata-kata. Tapi gue cuma ingin menulis, entah orang itu paham sama tulis gue apa ngga. Padahal gue ingin bisa nulis dengan baik dan benar. Entah kenapa dari gue bersekolah dasar dalam mengarang di pelajaran Bahasa Indonesia, karangan gue pasti selalu muter-muter. Biar terlihat panjang, padahal isinya gitu doang. Hahaha Waktu liburan kuliah gue sempet magang di Female Magazine, sempet nulis beberapa artikel di bagian majalah bonus. Pengalaman cukup membanggakan buat gue pribadi, secara tulisan gue dibaca oleh orang banyak. Dan itu jadi pengalaman pertama gue untuk menulis benar. Tapi apakah itu akan jadi pengalaman terakhir gue untuk menulis (benar)??!!!
bulan Juli telah berakhir dan bulan Agustus pun tiba apa yang akan terjadi dengan indonesia di bulan kemerdekaan ini? apa yang akan terjadi dengan jakarta di bulan kemerdekaan ini? apa yang akan terjadi dengan saya di bulan kemerdekaan ini?
Piala Dunia 2010 sudah berakhir dan dimenangkan oleh Spanyol, yang telah mengalahkan Belanda dengan skor 1-0. Gol kemenangan ini yang diciptakan oleh Andres Iniesta di babak perpanjangan waktu. Spanyol, menjadi juara baru untuk Piala Dunia 2010.
Pertandingan final ini saya tidak membela tim mana pun, dikarenakan jagoan saya sudah dikalahkan oleh Spanyol. Ya, jagoan saya adalah Jerman. Dan saya pun tak menjadi dendam dengan Spanyol karna telah mengalahkan Jerman. Ini hanya sebuah permainan, ada yang kalah dan ada yang menang. Sebagai pembela tim yang kalah, saya sedih. Tapi mungkin ini sudah takdirnya Jerman. Saya juga tidak marah sama Paul si Gurita.
Saya memang bukan pencinta bola sejati, juga buka penonton bola fanatik, serta tidak punya klub favorit di dunia persepakbolaan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Tapi kalau Piala Dunia atau Piala Eropa tiba, saya sudah punya tim favorit yaitu tim dari negara Jerman. Entah apa yang membuat saya suka Jerman, padahal negara yang ingin saya kunjungi itu adalah Inggris dan urusan selera musik saya juga lebih suka penyanyi dan grup dari Inggris. Biarkanlah rasa suka itu cukup saya yang mengerti dan tahu. Beberapa teman banyak yang tidak tahu tentang kesukaan saya terhadap tim Jerman. Saya bukan tipe yang suka mengumbar-umbar kesukaan saya ke orang-orang. Sama hal kesukaan saya terhadap drama-drama Korea dan Jepang, serta grup idol seperti Big Bang dan Super Junior.
Sebenarnya bukan tentang itu yang ingin saya tuliskan di sini. Entah kenapa sejak mem-follow dan membaca tulisan Andibacthiar Yusuf aka Ucup di sini dan sini, saya merasa makin tambah miris dengan persepakbolaaan Indonesia. Padahal seperti kata Bang Ucup, "sepak bola adalah budaya kita dan kita sangat mencintai sepak bola serta rela mati karenanya. " Pasti semua orang setelah mendengar atau membaca kalimat itu akan bilang, TAPI (blablabla... >> bermacam-macam keburukan persepakbolaan kita) . Rata-rata tulisan Bang Ucup ini bikin saya merinding ketika membacanya, salah satunya Entah Kapan, tulisan terakhir yang saya baca di duniasoccer.com. Satu yang saya kagumi dari Bang Ucup, ia bangga menjadi WNI walau Indonesia banyak kekurangan. Dan ia bangga menceritakan tentang Indonesia kepada bule-bule yang baru dikenal. Kalau saya sendiri lebih banyak rasa benci dan sebal sama Indonesia. Pada waktu tertentu rasa bangga terhadap Indonesia pun ada.
Balik kemasalahan persepakbolaan. Menurut saya, yang buruk bukan pemainnya tapi yang buruk adalah pengurus PSSI. Seandainya kepengurusan PSSI diganti semua dan tidak ada korupsi, mimpi kita ikut piala dunia pasti akan jadi kenyataan. Pergantian itu juga harus dilakukan di pemerintah Indonesia. Mungkin pendapat saya ini terlalu naif dan tidak mungkin. Saya berpikir seperti itu karena sudah bosan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Sok bersikap cuek, tapi itu tak mungkin karena saya masih bagian dari negara ini.
Ya memang. Biarpun benci sama Indonesia, saya tetap ingin menjadi WNI. Karena orang tua saya orang Indonesia, kakek-nenek saya juga orang Indonesia, dan buyut saya pun orang Indonesia. Jadi saya harus bangga menjadi orang Indonesia.
Terakhir, selamat untuk Spanyol! Semoga saya bersama sahabat bisa nonton langsung Piala Dunia 2014 di Brazil. Dan saya tetap mendukung Jerman.